Salat adalah Bukti Cinta kepada Allah
Salat adalah bukti cinta kepada Allah, dan cinta kepada Allah dan Rasulullah ﷺ adalah penyebab seseorang dimasukkan ke dalam surga, kelak di hari kiamat.
Imam Bukhari dan yang lainnya meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu yang berkata:
Seorang lelaki bertanya kepada Nabi ﷺ tentang Hari Kiamat dengan berkata:
Kapan datangnya Hari Kiamat? Maka Nabi ﷺ bertanya:
Apa yg kamu persiapan untuk menghadapi Hari Kiamat? Pria itu pun berkata:
Tidak ada. Hanya saja, saya begitu cinta kepada Allah dan RasulNya ﷺ. Maka beliau bersabda:
Kamu akan bersama dengan orang yang kamu cintai, (Sahih Bukhari: 3688).
Syaikh Salih Ganin Sadlan di dalam Shalātul Jamā’ah, Hukmuhā wa Ahkāmuhā berkata:
Mencintai salat, bersegera menuju salat, menunaikan salat sesempurna mungkin, baik secara lahir maupun batin, merupakan tanda kecintaan dan kerinduan seseorang untuk bertemu dengan Allah.
Berpaling dari salat, bermalas-malasan mengerjakan salat, tidak segera memenuhi panggilan salat, merasa berat menunaikan salat, atau melaksanakan salat secara sendirian tidak di masjid bersama jamaah kaum muslimin tanpa adanya uzur adalah tanda kosongnya hati dari rasa cinta kepada Allah dan merasa tidak butuh apa-apa dari Allah.
Ibu bapak yg semoga dirahmati Allah taala, salat adalah bukti cinta kepada Allah, dan cinta kepada Allah dan Rasulullah adalah sebab bagi seseorang untuk masuk ke dalam surga.
Jika malam ini di bulan Ramadan kita bisa ringan berjalan ke masjid untuk salat jamaah, semoga itu didasari atas rasa cinta kepada Allah dan Rasulullah ﷺ. Maka, pupuklah cinta tersebut supaya bisa tetap bersemi meskipun Ramadan sudahlah usai. Baarakallahu fiikum
Karangasem, 12 Maret 2024
Irfan Nugroho (Semoga Allah mengampuni, merahmati, dan menempatkan ibunya di surga. Amin)