Bahagia Terwujud dari Meninggalkan Sesuatu Karena Allah
Sesiapa yang meninggalkan suatu kebiasaan karena manusia atau apa saja selain Allah, tentu ia akan menderita dan akan menjalani masa-masa yang sulit di dalam hidupnya. Akan tetapi, sesiapa yang meninggalkan suatu kebiasaan karena Allah semata, ikhlas dari hatinya, ia tak akan menderita karena meninggalkan hal tersebut kecuali hanya di awal-awal saja, sehingga imannya dapat teruji karenanya. Jika ia mampu bersabar menjalaninya, maka hal ini akan berubah menjadi sebuah kebahagiaan.
Ibnu Sirrin berkata, “Saya mendengar bahwa Suraih bersumpah dengan nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala bahwa seorang hamba yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka ia tak akan merasa menderita karenanya.”
Juga dikatakan bahwa, “Sesiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik. Dan gantinya itu bisa jadi dalam wujud yang berbeda, yang terbaik yang Allah ganti berdasarkan cintaNya, juga kepuasan di dalam hatinya, kekuatan, amal, kebahagiaan dan kesenangan.”
Sumber:
Al-Jauziyah, Ibnul Qayyim. 2004. Al-Fawaid–A Collection of Wise Sayings. Riyadh: Umm Al-Qura. Hal.: 174.
Terjemah English-Bahasa Indonesia: Irfan Nugroho*
Staf pengajar Bahasa Inggris di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran At-Taqwa Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah.