Uncategorized
Sahabat ini Berbicara Meski Sudah Mati
Pertanyaan:
Sayid bin Al-Musayyib meriwayatkan dari Baihaqi yang berkata, “Zayid bin Khariza Ansari meninggal. Setelah dikafani, maka tiba-tiba orang-orang mendengar jenazah Zayid berbicara…” (Al-Bidayah wan Nihayah: 6/293).
Apakah riwayat ini sahih? Bagaimana dengan perawinya?
Jawaban oleh Tim Fatwa IslamWeb, diketuai oleh Syekh Abdullah Faqih Asy-Syinqiti
Segala puji hanya bagi Allah, Raab semesta alam. Saya bersaksi bahwa tiada Illah yang hak untuk diibadahi kecuali Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya.
Cerita tentang Zayid bin Kharijah Radhiyallahuanhu yang bisa berbicara meski sudah mati sebenarnya dikutip oleh Imam Ibnu Katsir di dalam Al-Bidayah wan Nihayah. Beliau menyebutkan bahwa cerita tersebut adalah cerita yang terkenal yang disampaikan oleh banuak perawi sahih. Beliau menyebutkan bahwa beberapa pribadi perawi telah diuji kredibilitasnya sebagai perawi sahih oleh Al-Hakim dan Al-Baihaqi.
“…dan dia disebut sebagai salah satu dari mereka yang hadir di Perang Badar dan diriwayatkan pula bahwa beliau adalah orang yang berbicara setelah kematiannya, oleh Ibnu Sa’d, Ibnu Abi Hatim, At-Tirmizi, Yaqub bin Sufyan, Al-Baghawi, At-Tabari, Abu Nuaim, dan lainnya.”
Oleh karena itu, nampaknya cerita itu memang telah diverifikasi oleh banyak ulama.
Cerita ini menunjukkan kekuatan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dialah yabg mampu melakukan semua hal. Cerita ini juga mengindikasikan tentang kemuliaan Sahabat yang satu ini (Zayid bin Kharijah) sebagaimana Allah telah memuliakannya dengan kejadian ajaib ini.
Al-Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata di dalam Biografi Sahabat Zayid bin Kharijah,
“Ayahnya hadir di Perang Uhud dan beliau sendiri hadir di Perang Badar. Al-Bukhari dan lainnya menyebutkan tentang Zayid Bin Kharijah bahwa dia adalah orang yang berbicara sesudah mati.”
Wallahu’alam bish shawwab
Fatwa: 239008
Tanggal: 18 Rabiul Akhir 1435 (19 Februari 2014)
Sumber: IslamWeb.Net
Penerjemah: Irfan Nugroho (Staf Pengajar di PPTQ At-Taqwa)