Aqidah
Bau Wangi Jasad Syuhada
Pertanyaan: Apa benar bahwa orang yang mati syahid jasadnya tidak berbau busuk seperti halnya orang yang mati dalam keadaan normal?
Jawaban oleh Tim Fatwa IslamWeb, diketuai oleh Syekh Abdullah Faqih Asy-Syinqitti
Segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam. Selawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad ﷺ, keluarganya dan sahabatnya.
Adalah akurat dan pasti, bahwa jasad para syuhada itu hidup, dan diberi rezeki oleh Allah ﷻ. Mereka mendapat kedudukan yang spesial di sisi Allah daripada kaum mukminin yang lainnya, terkait dengan kesenangan mereka di Surga nanti. Jadi, inilah keutamaan para syuhada dan sifat hidup mereka di alam kubur.
Tentang isu bahwa jasad mereka tidak berubah, setahu kami tidak ada dalil yang menunjukkannya. Tetapi tentang bau wangi misik pada jasad mereka adalah nyata, khususnya dari banyak riwayat yang berbicara tentang Hari Kiamat.
Bau wangi misk ini adalah perwujudan dari keutamaan para syuhada, juga merupakan keunggulan mereka di antara makhluk ciptaan lainnya di hari yang sangat besar, Hari Penghitungan.
Di dalam sebuah hadis riwayat imam Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah Radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
كل كلم يكلمه المسلم في سبيل الله يكون يوم القيامة كهيئتها إذ طعنت تفجر دما اللون لون الدم والعرف عرف المسك
“Setiap luka yang didapatkan seorang Muslim di jalan Allah, maka pada Hari Kiamat keadaannya seperti saat luka tersebut terjadi. Warnanya warna darah dan harumnya sewangi misik,” (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
Dan karena inilah, jasad para syuhada tidak dimandikan.
Dengan dalil ini, saudara penanya dan yang lainnya perlu tahu bahwa utuhnya jasad kaum Muslimin yang terbunuh dengan cara yang zalim di Kamp Pengungsian Jenin karena membela diri, karena melindungi agama, harta, kehormatan, dan tanah mereka, maka hal itu bukanlah bukti bahwa mereka bukan syuhada.[i]
Benar-benar akurat dan tanpa keraguan bahwa siapa saja yang terbunuh ketika melindungi hartanya, nyawanya, keluarganya, dan dia seorang Muslim, maka dia adalah syahid, terlepas dari apakah bau jasadnya berubah atau tidak.
Ada sebuah hadis sahih dari Rasulullah ﷺ:
مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ , وَمَنْ قُتِلَ دُونَ دِينِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ , وَمَنْ قُتِلَ دُونَ دَمِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ , وَمَنْ قُتِلَ دُونَ أَهْلِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ
“Barang siapa yang terbunuh karena membela hartanya, maka ia syahid. Barang siapa yang terbunuh karena membela agamanya, maka ia syahid. Barang siapa yang terbunuh karena membela darahnya, maka ia syahid. Dan barang siapa yang terbunuh karena membela keluarganya, maka ia syahid,” (HR Tirmizi. Tirmizi: Hasan Sahih. Al-Albani: Sahih, dalam Jamiut Tirmizi lil Albani: 1421).
Wallahu’alam bish shawwab.
Fatwa: 84233
Tanggal: 13 Rabiul Awal 1423 (25 Mei 2002)
Sumber: Asy-Syabakah Al-Islamiyah
Penerjemah: Irfan Nugroho (Staf Pengajar di PPTQ At-Taqwa Sukoharjo)
[i]Maksudnya: Jasad kaum Muslimin yang terbunuh di Kamp Pengungsian Jenin tetap utuh, dan menurut Tim Fatwa IslamWeb, hal itu adalah tanda kesyahidan. Wallahu’alam