Adab

Lakukan Dua Hal Ini Agar Pertemuan tidak Berbuah Penyesalan

Pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta’ala ada dua hal yang hendaknya dilakukan oleh manusia ketika mengadakan rapat atau pertemuan atau acara yang sifatnya mengumpulkan orang banyak. Ada satu hadis yang menyebutkan bahwa jika manusia tidak melakukan dua hal ini pada majelis mereka Maka majelis tersebut akan menjadi penyesalan di hari kiamat. Apa dua hal tersebut? Apa penjelasan ulama mengenai hal ini? Teruskan membaca!

Syekh Wahid abdussalam Bali di dalam kitabnya shahihul adab Al islamiyah bab adab majelis beliau menulis:

اسْتِحْبَابُ ذِكْرِ اللَّهِ وَالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ فِي الْمَجْلِسِ وَلَوْ مَرَّةً

Disukai atau disunnahkan untuk berzikir kepada Allah dan membaca shalawat serta salam kepada Rasulullah di dalam majelis meskipun hanya satu kali.

Imam At-Tirmidzi rahimahullah meriwayatkan suatu hati yang beliau nilai sebagai hadis Hasan Shahih dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda:

مَا جَلَسَ قَوْمٌ مَجْلِسًا لَمْ يَذْكُرُوا اللَّهَ فِيهِ وَلَمْ يُصَلُّوا عَلَى نَبِيِّهِمْ إِلَّا كَانَ عَلَيْهِمْ تِرَةً فَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُمْ وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُمْ

“Tidaklah suatu kaum duduk-duduk dan mereka tidak menyebut nama Allah di dalamnya juga tidak bersholawat kepada nabi mereka melainkan mereka akan menyesal di hari kiamat. Jika Allah menghendaki maka mereka akan diazab, dan jika Allah menghendaki Allah akan mengampuni mereka,” [Jami At-Tirmizi: 3380].

PENJELASAN

1. Yang dimaksud dengan, “…mereka tidak menyebut Nama Allah di dalamnya…” adalah mereka tidak bertasbih, bertahlil, bertakbir atau yang semisalnya, seperti pembacaan ayat suci Al-Quran atau hadits.

2. Yang dimaksud dengan, “…mereka tidak berselawat kepada Nabi mereka,” adalah tidak ada yang membaca selawat, pemateri atau pemimpin rapat juga tidak mengajak peserta atau hadirin untuk berselawat kepada Nabi ﷺ. Ini adalah bentuk pengkhususan setelah sebelumnya disebutkan secara umum (zikir kepada Allah), karena selawat termasuk zikir.

3. Yang dimaksud dengan, “…tirah…” adalah hasarat atau penyesalan atau kesedihan di hari kiamat. Maksudnya mengapa dulu di dunia bisa meluangkan waktu berkumpul dengan teman, tetangga, atau orang banyak tetapi tidak ada di dalamnya unsur zikir, selawat, atau pembacaan Quran atau hadits. Mengapa kok dulu di dunia mau menghadiri konser dangdut, misalnya, yang di dalamnya tidak ada unsur zikir sama sekali.

BACA JUGA:  10 Hikmah Hadis Al-Muslimu akhul Muslim

4. Yang dimaksud dengan, “…jika Allah menghendaki, Allah akan mengazab mereka…” adalah karena dosa-dosa mereka, karena mereka membiarkan waktu berlalu dalam perkumpulan yang tidak ada unsur ibadah atau zikir sama sekali.

5. Yang dimaksud dengan, “…jika Allah menghendaki, Allah akan mengampuni mereka…” maksudnya Allah punya kehendak, apakah akan mengaruniai mereka atau merahmati mereka, atau sebaliknya, mengazab mereka sebab meniadakan unsur zikir di dalam majelis mereka.

PELAJARAN

Syaikh Khalid Al-Jauhani berkata di dalam kitabnya al-Laali Al-Bahiyyatu bahwa di dalam hadis ini terdapat beberapa pelajaran:

اسْتِحْبَابُ ذِكْرِ اللَّهِ تَعَالَى وَالصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ وَاحِدَةٌ فِي الْمَجْلِسِ وَلَوْ مَرَّةً

Disukainya untuk memberi unsur zikir kepada Allah, atau unsur selawat ke atas Nabi ﷺ, meskipun hanya satu kali, di dalam suatu majelis, pertemuan, rapat, perkumpulan, atau pesta pernikahan.

فَضِيلَةُ ذِكْرِ اللَّهِ تَعَالَى

Keutamaan zikir kepada Allah. Bahwa dengan memberikan unsur zikir dalam kegiatan yang mubah, kegiatan tersebut bisa berbuah kebaikan di akhirat.

فَضِيلَةُ الصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ

Keutamaan selawat ke atas Nabi ﷺ. Bahwa dengan memberikan unsur selawat ke atas Nabi ﷺ dalam suatu majelis, maka majelis itu tidak akan menjadi majelis penyesalan di hari kiamat.

مَا مِنْ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ لَمْ يُعَذِّبْهُمْ حَتْمًا بَلْ يَغْفَرُ لَهُمْ جَزْمًا

Apabila suatu kaum atau perkumpulan itu menyebut nama Allah (dengan takbir, tahmid, tahlil, atau pembacaan ayat suci Al-Quran), niscaya Allah tidak akan mengazab mereka, bahkan sebaliknya, Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka.

تَقْرِيرُ الْإِيمَانِ بِالْيَوْمِ الْآخِرِ

Penegasan terhadap iman kepada hari akhir.

Diterjemahkan oleh Irfan Nugroho (Staf Pengajar di PPTQ At-Taqwa Sukoharjo)

====

🔴Apabila bapak/ibu/saudara pembaca semua ingin ikut andil dalam program dakwah melalui situs mukminun.com atau channel YouTube Mukminun TV, Anda bisa menyalurkan infak melalui nomor rekening Bank Muamalat: 5210061824 a.n. Irfan Nugroho.

🔴Semoga menjadi amal jariyah, pemberat timbangan kebaikan di akhirat, juga sebab tambahnya keberkahan pada diri, harta, dan keluarga pembaca semuanya. Aamiin

Irfan Nugroho

Guru TPA di masjid kampung. Mengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Nguter Sukoharjo. Penerjemah profesional dokumen legal atau perusahaan untuk pasangan bahasa Inggris - Indonesia dan penerjemah amatir bahasa Arab - Indonesia. Alumni Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) tahun 2008 dan 2013.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button