Adab

Adab Makan: Makan dari Sisi yang Dekat dengan Kita

Pembaca yang semoga dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala, di antara adab seorang muslim ketika makan adalah makan dari sisi yang dekat dengan kita, bukan dari sisi yang dekat dengan orang lain apabila makan bersama.

Syaikh Wahid Abdussalam Bali hafizahullah di dalam kitabnya Shahihul Adab Al-Islamiyah bab Adab Makan menulis:

الأكل من الجانب الذي يليه

Makan dari sisi makanan yang lebih dekat dengannya.

Di dalam Ash-Shahihain dari Umar bin Abi Salamah Radhiyallahu Anhu yang berkata:

كُنْتُ غُلَامًا فِي حَجْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ فِي الصَّحْفَةِ فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Dulu ketika saya masih kecil dan berada di dalam asuhan Rasulullah ﷺ. Pernah suatu waktu tanganku berseliweran di atas Shohfah. Maka Rasulullah ﷺ bersabda kepadaku:

يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ

“Wahai anak kecil, ucapkan bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah makanan yang ada di hadapanmu.”

Kemudian Umar bin Abi Salamah Radhiyallahu Anhu berkata:

فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِي بَعْدُ

“Maka seperti itulah cara saya makan setelah itu,” (Sahih Bukhari: 5376. Sahih Muslim: 2022).

PENJELASAN HADIS 339

1) Nama lengkap Umar bin Abi Salamah adalah Abdullah bin Abdul Asad Al-Mahzumi Al-Qurasyi. Beliau adalah anak tiri Nabi ﷺ. Beliau termasuk sahabat kecil. Ibunya bernama Ummu Salamah, istri Nabi ﷺ. Beliau lahir di bumi Habasyah di tahun delapan (8) hijriah. Ketika Rasulullah ﷺ mangkat, beliau berusia 9 tahun. Beliau syahid bersama Ali Radhiyallahu Anhu ketika terjadi insiden Perang Jamal. Beliau diperintahkan oleh Ali untuk menjadi Amir negeri Bahrain. Beliau mangkat di masa Abdul Malik bin Marwan di tahun 83 hijriah.

2) Ghulam atau anak kecil adalah orang yang belum baligh.

3) Istilah Arab yang digunakan untuk “asuhan” adalah Hajri, maksudnya Umar bin Abi Salamah ini pernah berada dalam tarbiyah (didikan) dan pengawasan Nabi ﷺ.

BACA JUGA:  Adabul Mufrad 7: Berbakti kepada Orang Tua Meskipun Zalim

4) Di dalam hadis ini, Umar bin Abi Salamah menyebut, “Tathiisyu” yang dalam terjemahan di atas adalah “berseliweran.” Yang dimaksud dengan “Tathiisyu” adalah:

تتحرك وتمتد إلى نواحي الصحفة ولا تقتصر على موضع واحد

“(Tangan Umar bin Abi Salamah kecil) bergerak dan menjangkau hingga pinggir nampan. Beliau tidak membatasi gerak tangannya hanya di satu tempat.”

4) Yang dimaksud “Shohfah” adalah:

القصعة ما تسع ما يشبع عشرة والصحفة ما يشبع خمسة

“Shohfah adalah nampan yang cukup untuk makan berlima, sedang Qis’ah adalah nampan yang cukup untuk makan sepuluh orang.”

PELAJARAN

Beberapa hukum atau pelajaran yang bisa disimpulkan dari hadis di atas di antaranya:

عِنَايَةُ النَّبِيِّ بِتَعْلِيمِ النَّشْءِ.

Perhatian Nabi ﷺ dalam mendidik manusia.

اسْتِحْبَابُ التَّسْمِيَةِ عَلَى الطَّعَامِ.

Disukainya mengucapkan bismillah ketika makan.

يُسْتَحَبُّ لِكُلِّ آكِلٍ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ الْجَانِبِ الَّذِي يَلِيهِ.

Disukainya bagi orang yang makan untuk makan dari sisi yang dekat dengannya, bukan di sisi yang di dekat orang lain (jika makan bersama).

سُرْعَةُ امْتِثَالِ الصَّحَابَةِ لِلنَّبِيِّ.

Cepatnya para sahabat dalam mencontoh Nabi ﷺ.

Kitab: al-Laali Al-Bahiyyatu Syarah Sahih Al-Adab Al-Islamiyah

Karya: Syaikh Khalid Mahmud Al-Juhani hafizahullah

Penerjemah: Irfan Nugroho (Staf Pengajar di PPTQ At-Taqwa Nguter Sukoharjo)

 

 

Irfan Nugroho

Guru TPA di masjid kampung. Mengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Nguter Sukoharjo. Penerjemah profesional dokumen legal atau perusahaan untuk pasangan bahasa Inggris - Indonesia dan penerjemah amatir bahasa Arab - Indonesia. Alumni Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) tahun 2008 dan 2013.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button