Pembaca rahimakumullah, rumah kita seharusnya menjadi surga kita. Ia tidak harus mewah agar kita bisa tenteram di dalamnya, tetapi ada satu unsur yang harus ada di dalam rumah agar terwujud rumah kita adalah surga kita, yaitu menjadikan rumah tempat berzikir. Yuk baca penjelasan dan hikmah hadits rumah yang disebut nama Allah di dalamnya.
Matan Hadis
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu anhu dari Nabi ﷺ yang bersabda:
Permisalan rumah yang disebut nama Allah di dalamnya dengan rumah yang tidak disebut nama Allah di dalamnya seperti orang hidup dengan orang mati, (Sahih Muslim: 779).
Penjelasan Hadis
SABDA NABI ﷺ: الْبَيْتِ الَّذِي يُذْكَرُ اللَّهُ فِيهِ (rumah yang disebut nama Allah di dalamnya) maksudnya:
Rumah yang di dalamnya terdapat (berbagai aktivitas yang mengandung unsur) zikir ibarat manusia yang hidup. Interior rumahnya memancarkan cahaya iman, yang terlontar dari lisan (para penghuninya) adalah kebaikan, penuh cinta dan keakraban.
SABDA NABI ﷺ: وَالْبَيْتِ الَّذِي لَا يُذْكَرُ اللَّهُ فِيهِ (rumah yang tidak disebut nama Allah di dalamnya) maksudnya:
(Rumah yang) tidak ada unsur zikir di dalamnya ibarat bangkai mayat yang seharusnya disingkirkan karena tidak ada kebaikan sama sekali di dalamnya, (Imam Ash-Shan’ani, di dalam At-Tanwir Syarhul Jami Ash-Shagir: 9/560).
Pelajaran
Pelajaran atau hikmah atau faidah yang bisa diambil dari hadis ini di antaranya sebagai berikut:
1 – Hadis ini menunjukkan sunnahnya melakukan salat nafilah di rumah dan juga di masjid.
Imam Muslim di dalam Sahih Muslim memberi judul hadis ini:
Bab disunahkannya salat nafilah di rumah, dan bolehnya salat nafilah di masjid.
2. Menjalankan salat nafilah di rumah adalah sebab yang menjadikan hidupnya hati para penghuni rumah, (Syaikh Wahid Abdussalam Bali di dalam Tariqus Salikin ila Rabbil Alamin).
3. Hendaknya rumah orang Islam itu dipagari dari setan (dengan adanya berbagai aktivitas yang mengandung unsur zikir kepada Allah di dalamnya), (Ensiklopedia Hadis Durar Saniyah: 26696).
4. Hendaknya orang Islam memenuhi rumahnya dengan cahaya dan keberkahan, yaitu dengan menjalankan berbagai amal ketaatan di dalamnya, mulai dari zikir, salat sunah, doa, dan yang lainnya, (Ensiklopedia Hadis Durar Saniyah: 26696).
5. Hadis ini adalah anjuran untuk berzikir kepada Allah ta’ala di dalam rumah, dan peringatan agar jangan membiarkan rumah hampa dari unsur berzikir kepada Allah, (Ensiklopedia Hadis Durar Saniyah: 26696).
6. Orang yang meninggalkan aktivitas zikrullah akan membuat dirinya lalai dan jauh dari melakukan perbuatan yang baik-baik, (Mausuatul Ahadisin Nabawiyah: 4177).
7. Hadis ini adalah dalil atau pendukung argumen bahwa zikir adalah kehidupan bagi ruh, seperti ruh adalah kehidupan bagi tubuh, (Mausuatul Ahadisin Nabawiyah: 4177).
8. Di antara cara untuk menjadikan rumah tangga menjadi harmonis dan penuh berkah adalah menjadikan rumah sebagai tempat berzikir kepada Allah, termasuk di antaranya zikir hati dan zikir lisan, seperti selawat, membaca Quran, diskusi ilmu syar’i, dan membaca buku agama, (Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Munajjid, di dalam 40 Nasihah li Islahil Buyut).
9. Hadis ini berisi anjuran untuk melakukan salat (sunah) di rumah karena salat (sunah) di rumah adalah penerang bagi rumah. Penghuni rumah yang tidak berzikir kepada Allah, mereka seperti mayat, sedang orang yang berzikir kepada Allah, mereka seperti orang hidup, karena kehidupan yang sesungguhnya adalah dengan berzikir kepada Allah, yang dengannya hati manusia akan memancarkan cahaya, (Ash-Shan’ani di dalam At-Tanwir, Syarhul Jami’ Ash-Shagir: 9/520-521).
Wallahu’alam bish shawwab
Desa Karangasem, 27 April 2023
Irfan Nugroho (Staf Pengajar di Pesantren Tahfizh At-Taqwa Sukoharjo)