Tafsir

QS Al-Baqarah 54: Pelajaran dari Seruan Nabi Musa kepada Bani Israil

Pembaca rahimakumullah, QS Al-Baqarah 54 adalah bagian dari satu episode tentang kisah Bani Israil. Di ayat ini, Nabi Musa Alaihissalam memerintahkan kepada Bani Israil untuk bertaubat atas dosa yang mereka lakukan setelah Allah menyelamatkan mereka. Apa pelajaran yang bisa diambil dari ayat ini? Teruskan membaca!

QS AL-BAQARAH 54 & ARTINYA

Allah ta’ala berfirman mengisahkan tentang seruan Nabi Musa Alaihissalam kelada Bani Israil:

وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوبُواْ إِلَى بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ عِندَ بَارِئِكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Dan ketika Musa berkata kepada kaumnya, ‘Wahai kaumku, sesungguhnya kalian telah menzalimi diri kalian sendiri dengan menjadikan patung anak lembu itu sebagai sembahan. Maka bertobatlah kepada Pencipta kalian, dan bunuhlah diri kalian. Itu lebih baik bagi kalian di sisi Pencipta kalian.’ Maka Dia menerima tobat kalian, sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang,” (QS Al-Baqarah: 54).

TERJEMAH PER KATA QS AL-BAQARAH 54

Berikut adalah terjemahan per kata QS Al-Baqarah 53 ke dalam bahasa Indonesia dan Jawa:

– وَإِذْ: Dan ketika (Lan nalika)
– قَالَ: berkata (ngandika)
– مُوسَى: Musa (Musa)
– لِقَوْمِهِ: kepada kaumnya (marang kaumé)
– يَا قَوْمِ: wahai kaumku (hé kaumku)
– إِنَّكُمْ: sesungguhnya kalian (satemené kowé)
– ظَلَمْتُمْ: telah menzalimi (wis nindakaké kezaliman)
– أَنفُسَكُمْ: diri kalian sendiri (marang awakmu dhéwé)
– بِاتِّخَاذِكُمُ: dengan menjadikan (amarga gawéanmu)
– الْعِجْلَ: patung anak lembu (anak sapi (patung))
– فَتُوبُواْ: maka bertobatlah (mula tobaten)
– إِلَى: kepada (marang)
– بَارِئِكُمْ: Pencipta kalian (Penciptamu)
– فَاقْتُلُواْ: dan bunuhlah (lan bunuh)
– أَنفُسَكُمْ: diri kalian (awakmu dhéwé)
– ذَلِكُمْ: itu (iku)
– خَيْرٌ: lebih baik (luwih apik)
– لَّكُمْ: bagi kalian (kanggo kowé)
– عِندَ: di sisi (ana ngarsané)
– بَارِئِكُمْ: Pencipta kalian (Penciptamu)
– فَتَابَ: maka Dia menerima tobat (mula wis tobat)
– عَلَيْكُمْ: kalian (marang kowé)
– إِنَّهُ: sesungguhnya Dia (satemené Panjenengané)
– هُوَ: Dia (Panjenengané)
– التَّوَّابُ: Maha Penerima Tobat (Maha Nampani Tobat)
– الرَّحِيمُ: lagi Maha Penyayang (Maha Welas Asih)

BACA JUGA:  QS At-Taubah 18: Pelajaran dari Ayat Memakmurkan Masjid

PELAJARAN DARI QS AL-BAQARAH 54

Pelajaran yang bisa diambil dari QS Al-Baqarah 54 adalah sebagai berikut:

أَنَّهُ يَنبَغِي لِلدَّاعِي إِلَى اللهِ تَعَالَى أَنْ يَستَعمِلَ الأُسلُوبَ الَّذِي يَجذِبُ إِلَيهِ النَّاسَ، وَيَعطِفُهُم عَلَيهِ؛ لِقَولِهِ تَعَالَى حِكَايَةً عَنْ مُوسَى: يَا قَومِ؛ فَإِنَّ هَذَا لَا شَكَّ فِيهِ مِنَ التَّوَدُّدِ، وَالتَّلَطُّفِ، وَالتَّحَبُّبِ مَا هُوَ ظَاهِرٌ

1 – Seorang dai yang menyeru kepada Allah harus menggunakan metode yang menarik perhatian dan membuat orang menyukainya; karena firman Allah yang menceritakan tentang Musa: “Wahai kaumku!” Ini tidak diragukan lagi mengandung kasih sayang, kelembutan, dan kehangatan yang terlihat, (Tafsir Muharar Dorar Saniyah).

أَنَّهُ يَنبَغِي لِلدَّاعِي إِلَى اللهِ أَنْ يُبَيِّنَ الأَسبَابَ فِيمَا يَحكُمُ بِهِ؛ لِقَولِهِ: إِنَّكُم ظَلَمتُم أَنفُسَكُم بِاتِّخَاذِكُمُ العِجلَ

2 – Dai yang menyeru kepada Allah harus menjelaskan alasan-alasan dalam apa yang dia putuskan; karena firman-Nya: “Sesungguhnya kamu telah menzalimi dirimu sendiri dengan membuat patung anak lembu,” (Idem).

أَنَّهُ يَنبَغِي التَّعبِيرُ بِمَا يُنَاسِبُ المَقَامَ؛ لِقَولِهِ: فَتُوبُوا إِلَى بَارِئِكُم؛ لِأَنَّ ذِكر (البَارِئ) هُنَا كَإِقَامَةِ الحُجَّةِ عَلَيهِمْ فِي أَنَّ العِجلَ لَا يَكُونُ إِلَهًا؛ فَإِنَّ الَّذِي يَستَحِقُّ أَنْ يَكُونَ إِلَهًا هُوَ البَارِئ، أَي: الخَالِقُ سُبحَانَهُ وَتَعَالَى

3 – Dai harus menggunakan kata-kata yang sesuai dengan situasi; karena firman-Nya: “Bertobatlah kepada Penciptamu;” karena menyebut (Pencipta) di sini sebagai bukti bahwa patung anak lembu tidak dapat menjadi Tuhan; karena yang layak menjadi Tuhan adalah Pencipta, yaitu Yang Maha Pencipta, Maha Suci Dia, (Idem).

أَنَّ التَّوبَةَ لَازِمَةٌ عَلَى الفَورِ؛ لِقَولِهِ: فَتُوبُوا؛ لِأَنَّ الفَاءَ لِلتَّرتِيبِ، وَالتَّعقِيبِ

4 – Tobat harus segera dilakukan; karena firman-Nya: “Maka bertobatlah;” karena “fa” menunjukkan urutan dan kesegeraan, (Idem).

أَنَّ الأُمَّةَ كَنَفسٍ وَاحِدَةٍ؛ وَذَلِكَ لِقَولِهِ: فَاقتُلُوا أَنفُسَكُم

5 – Umat Islam seperti satu tubuh; karena firman-Nya: “Maka bunuhlah dirimu sendiri,” (Idem).

إِثبَاتُ تَفَاضُلِ الأَعمَالِ؛ لِقَولِهِ: ذَلِكُم خَيرٌ لَكُم عِندَ بَارِئِكُم

6 – Pembuktian bahwa amal perbuatan memiliki tingkat keutamaan yang berbeda; karena firman-Nya: “Itu lebih baik bagimu di sisi Penciptamu,” (Idem).

فِي إِثبَاتِ اِسمَي (التَّوَّاب)، وَ(الرَّحِيم) لِلَّهِ سُبحَانَهُ أَمَلٌ وَرَحمَةٌ؛ فَيَنبَغِي لِلإِنسَانِ أَنْ يَتَعَرَّضَ لِمَا يَقتَضِيهِ هَذَانِ الاِسمَانِ مِن أَسمَاءِ اللَّهِ، فَيَتَعَرَّضَ لِتَوبَةِ اللَّهِ، وَرَحمَتِهِ

7 – Dalam pembuktian nama-nama (Yang Maha Penerima Tobat), dan (Yang Maha Penyayang) bagi Allah, ada harapan dan kasih sayang; maka manusia harus berusaha untuk meraih apa yang dijanjikan oleh kedua nama ini dari nama-nama Allah, yaitu meraih tobat dan rahmat-Nya, (Idem). Wallahua’lam

BACA JUGA:  Tadabur QS Al-Qasas 17: Larangan Menolong Orang Jahat dalam Kejahatannya

Karangasem, 18 November 2024
Irfan Nugroho (Semoga Allah mengampuni, merahmati, dan menempatkan ibunya di surga. Amin)

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button