Sedekah Sirriyyah vs Sedekah Alaniyah, Mana yang Afdal?
Sedekah Sirriyyah atau Sedekah Alaniyah, Mana yang Afdal?
Pertanyaan: seorang pria berkata, “Saya memiliki dua teman, salah satu dari mereka bersedekah baik dalam jumlah sedikit maupun banyak, namun ia menyembunyikan sedekahnya sehingga hampir tidak ada yang mengetahuinya. Yang lain menunjukkan sedekahnya dan tidak peduli jika orang melihatnya, meskipun saya tahu bahwa niat dan ketulusannya benar dan ia jauh dari riya.” Jadi, mana yang lebih baik: Sedekah Sirriyyah atau Alaniyah? Tolong beri fatwa kepada kami.
Jawaban oleh Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz Al-Aqil rahimahullah
Pada dasarnya, sedekah secara rahasia lebih baik; karena Allah berfirman:
Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik, dan jika kamu menyembunyikannya (sedekah sirriyyah) dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik untukmu, (QS Al-Baqarah: 271).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi ﷺ bersabda:
Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya…
Dan di antara mereka adalah:
Seorang pria yang bersedekah dan dia menyembunyikannya (sedekah sirriyyah) sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diberikan oleh tangan kanannya, (Sahih Bukhari: 660 dan Sahih Muslim: 1031).
Pada dasarnya, menyembunyikan sedekah lebih baik, tetapi jika menunjukkan sedekah membawa manfaat yang lebih besar, seperti:
1 – jika dengan menyembunyikan sedekah menyebabkan orang berprasangka buruk bahwa dia tidak menunaikan zakat, atau
2 – jika dengan menunjukkan sedekah dapat menjadi contoh bagi orang lain untuk bersedekah,
Maka, ini termasuk dalam kategori:
Siapa yang memulai sebuah sunnah yang baik, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya sampai hari kiamat, (Sahih Muslim).
Demikian pula dalam hal manfaat lainnya. Dalam keadaan seperti itu, menunjukkan sedekah alaniyah (terang-terangan) bisa jadi akan lebih utama. Wallahu a’lam.
Biografi Singkat Mufti
Abdullah bin Abdul Aziz Al-Aqil adalah seorang ulama yang menjadi anggota Dewan Kehakiman Tertinggi dan dari Badan Ulama Senior di Kerajaan. Beliau wafat pada tahun 1432 H.
====
أَيُّهُمَا أَفْضَلُ: صَدَقَةُ السِّرِّ أَوِ العَلَانِيَةِ؟
السُّؤَالُ: رَجُلٌ يَقُولُ: لِي صَاحِبَانِ أَحَدُهُمَا يَتَصَدَّقُ بِالشَّيْءِ القَلِيلِ وَالكَثِيرِ، وَلَكِنَّهُ يَسِرُّ بِصَدَقَتِهِ حَتَّى لَا يَكَادَ يَعْلَمُ بِهَا أَحَدٌ. وَآخَرُ يُظْهِرُ صَدَقَتَهُ وَلَا يُبَالِي بِإِظْهَارِهَا، مَعَ أَنِّي أَعْلَمُ مِنْهُ صِدْقَ النِّيَّةِ وَالإِخْلَاصِ وَالبُعْدِ عَنِ الرِّيَاءِ. فَأَيُّهُمَا أَفْضَلُ: إِظْهَارُ الصَّدَقَةِ أَمْ إِخْفَاؤُهَا؟ أَفْتُونَا مَأْجُورِينَ.
الإِجَابَةُ: الأَصْلُ أَنَّ صَدَقَةَ السِّرِّ أَفْضَلُ؛ لِقَوْلِهِ تَعَالَى: {إِن تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيرٌ لَّكُمْ} (1).
وَرُوِيَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: “سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِي ظِلِّهِ، يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ…”، وَذَكَرَ مِنْهُم: “وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا؛ حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ” (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ) (2).
وَهَذَا الأَصْلُ فِي الصَّدَقَةِ: أَنَّ إِخْفَاءَهَا أَفْضَلُ، لَكِنْ إِنْ تَرَتَّبَ عَلَى إِظْهَارِهَا مَصْلَحَةٌ رَاجِحَةٌ مِثْلُ: إِذَا كَانَ فِي إِسْرَارِهِ بِهَا إِسَاءَةُ ظَنٍّ بِهِ بِأَنَّهُ لَا يُخْرِجُ الزَّكَاةَ، أَوْ اِقْتِدَاءُ النَّاسِ بِالمُتَصَدِّقِ إِذَا أَظْهَرَ زَكَاتَهُ، فَيَكُونُ هَذَا مِنْ بَابِ: (مَنْ سَنَّ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ) (3). وَنَحْوَ ذَلِكَ مِنَ المَصَالِحِ. فَفِي مِثْلِ هَذِهِ الحَالَاتِ قَدْ يَكُونُ إِظْهَارُهَا أَوْلَى، وَاللهُ أَعْلَمُ.
______________________________
1 – سُورَةُ البَقَرَةِ: الآيَةُ (271).
2 – البُخَارِيُّ (660)، وَمُسْلِمٌ (1031) وَعِنْدَهُ: “حَتَّى لَا تَعْلَمَ يَمِينُهُ مَا تُنْفِقُ شِمَالُهُ”.
3 – أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ (4/ 2060).
عَبْدُ اللهِ بْنُ عَبْدِ العَزِيزِ العَقِيلُ كَانَ الشَّيْخُ عُضْوًا فِي مَجْلِسِ القَضَاءِ الأَعْلَى وَمِنْ هَيْئَةِ كِبَارِ العُلَمَاءِ فِي المَمْلَكَةِ. تُوُفِّيَ رَحِمَهُ اللهُ عَامَ 1432هـ .