Adab

Adab Guru saat Mengajar

Diringkas dari Tadzkiratus Sami wal Mutakallim bab Adab Guru saat Mengajar karya Syaikh Ibnu Jamaah oleh Irfan Nugroho dengan mencukupkan pada perkataan Syaikh Ibnu Jamaah, tanpa mengutip ayat, hadis, atau hikmah dari para salaf yang tercantum di dalam kitab tersebut karena ayat, hadis, atau hikmah tersebut adalah penguat atas statement Syaikh Ibnu Jamaah.

Menyiapkan diri dan Niat

Syaikh Ibnu Jamaah berkata:

إِذا عَزَمَ عَلَى مَجْلِسِ التَّدْرِيسِ تَطَهَّرَ مِنَ الْحَدَثِ وَالْخَبَثِ وَتَنَظَّفَ وَتَطَيَّبَ وَلَبِسَ مِنْ أَحْسَنِ ثِيَابِهِ اللَّائِقَةِ بِهِ بَيْنَ أَهْلِ زَمَانِهِ قَاصِدًا بِذَلِكَ تَعْظِيمَ الْعِلْمِ وَتَبْجِيلَ الشَّرِيعَةِ

Apabila sudah berniat untuk mengajar, hendaknya guru bersuci dari hadas dan najis, membersihkan diri dan memakai wewangian, memakai pakaian yang paling baik yang lumrah di masyarakat. Ini adalah bentuk pengagungan terhadap ilmu dan penghargaan terhadap syariat.

وَيَنْوِي نَشْرَ الْعِلْمِ وَتَعْلِيمَهُ وَبَثَّ الْفَوَائِدِ الشَّرْعِيَّةِ وَتَبْلِيغَ أَحْكَامِ اللَّهِ

Hendaknya guru berniat untuk menyebarkan ilmu, mengajarkan ilmu, menebarkan faidah-faidah syariat, serta menyampaikan hukum-hukum Allah.

Adab Berangkat Mengajar hingga sebelum Mulai Pelajaran

Syaikh Ibnu Jamaah berkata:

Topik Terkait
إِذَا خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ دَعَا بِالدُّعَاءِ الصَّحِيحِ عن النبي – صلى الله عليه وسلم

Jika keluar dari rumahnya, guru berdoa dengan doa yang sahih dari Nabi ﷺ.

يُدِيمُ ذِكْرَ اللَّهِ تَعَالَى إِلَى أَنْ يَصِلَ إِلَى مَجْلِسِ التَّدْرِيسِ

Selalu berzikir kepada Allah ta’ala hingga dia sampai ke tempat mengajar.

فَإِذَا وَصَلَ إِلَيْهِ سَلَّمَ عَلَى مَنْ حَضَرَ

Jika sudah sampai ke kelas, mengucapkan salam kepada orang yang hadir.

وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ إِنْ لَمْ يَكُنْ وَقْتَ كَرَاهَةٍ فَإِنَّ كَانَ مَسْجِدًا تَأَكَّدَتْ الصَّلَاةُ مُطْلَقًا

Salat dua rekaat jika: 1) bukan di waktu yang terlarang untuk salat, atau 2) lokasi KBM di dalam masjid, maka dalam kondisi 2, salat dua rekaat sebelum mengajar lebih ditekankan secara mutlak.

يَدْعُو اللَّهَ تَعَالَى بِالتَّوْفِيقِ وَالْإِعَانَةِ وَالْعِصْمَةِ

Berdoa kepada Allah meminta taufik, pertolongan, dan perlindungan.

وَيَجْلِسُ مُسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةِ إِنْ أَمْكَنَ بِوَقَارٍ وَسَكِينَةٍ وَتَوَاضُعِ وَخُشُوعِ مُتَرَبِّعًا أَوْ غَيْرِ ذَلِكَ مِمَّا لَمْ يَكْرَهُ مِنَ الْجِلْسَاتِ

Duduk menghadap kiblat (jika memungkinkan), penuh wibawa, tenang, tawadu, khusyuk, bersila, atau duduk dengan cara lain yang tidak makruh.

لَا يَجْلِسُ مَقَعِيا وَلَا مسْتُوفْزَا وَلَا رَافِعًا إِحْدَى رِجْلَيْهِ عَلَى الْأُخْرَى ، وَلَا مَادًّا رِجْلَيْهِ أَوْ إِحْدَاهُمَا مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ ، وَلَا مُتَّكِئًا عَلَى يَدِهِ إِلَى جَنْبِهِ وَرَاءَ ظَهْرِهِ

Makruh dalam duduk di antaranya: 1) Tidak duduk dengan menegakkan kedua betis, 2) jongkok, mengangkat salah satu kaki ke kaki lainnya, 3) menjulurkan kedua kaki atau salah satunya tanpa alasan, 4) tidak duduk bersandar pada kedua tangannya ke samping atau belakang.

يَصُنْ يَدَيْهِ عَنِ الْعَبَثِ وَالتَّشْبِيكِ بِهَا

Menjaga kedua tangan dari iseng dan menjalin jari-jemari (menarik ruas-ruas jari hingga berbunyi).

وَعَيْنَيِهِ عَنْ تَفْرِيقِ النَّظَرِ مِنْ غَيْرِ حَاجَةٍ

Menjaga mata agar tidak melihat ke berbagai penjuru tanpa alasan (jelalatan).

وَيَتَّقِي الْمُزَاحَ وَكَثْرَةَ الضَّحِكِ

Menjaga diri dari canda dan banyak tawa.

وَلَا يُدَرِسُ فِي وَقْتِ جُوعِهِ أَوْ عَطَشِهِ أَوْ هَمِّهِ أَوْ غَضَبِهِ أَوْ نُعَاسِهِ أَوْ قَلَقِهِ ، وَلَا فِي حَالِ بَرْدِهِ الْمُؤْلِمِ وَحَرِّهِ الْمُزْعِجِ

Tidak mengajar pada saat lapar, haus, sedih, marah, ngantuk, gelisah, dingin yang sangat, panas yang sangat.

BACA JUGA:  Hadits Berbisik Berdua saat hanya ada 3 Orang

Adab Memulai Pelajaran

Syaikh Ibnu Jamaah berkata:

أَنْ يُقَدِمَ عَلَى الشُّرُوعِ فِي الْبَحْثِ وَالتَّدْرِيسِ قِرَاءَةَ شَيْءِ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ تَعَالَى تَبَرُّكًا وَتَيَمُّنًا وَكَمَا هُوَ الْعَادَةُ

Sebelum memulai pelajaran dan kajian, membaca beberapa ayat dari Kitabullah ta’ala, sebagai bentuk mencari berkah dan kebaikan, juga karena hal ini sudah menjadi kebiasaan (di dalam acara-acara syar’i).

Adab Berbicara saat Pelajaran

Syaikh Ibnu Jamaah berkata:

أَن لَا يَرْفَعَ صَوْتَهُ زَائِدًا عَلَى قَدْرِ الْحَاجَةِ وَلَا يَخْفِضَهُ خَفْضًا لَا يَحْصُلُ مَعَهُ كَمَالَ الْفَائِدَةِ

Tidak meninggikan suara melebihi kebutuhan, juga tidak merendahkan suara sehingga pelajaran tidak tersampaikan secara utuh.

لَا يَسْرَدُ الْكَلَامَ سَرْدًا بَلْ يُرَتِّلُهُ وَيُرَتِّبُهُ وَيَتَمَهَّلُ فِيهِ لِيُفَكَّرَ فِيهِ هُوَ وَسَامِعُهُ

Tidak menjelaskan pelajaran dengan cepat, tetapi dengan tartil (artikulatif), teratur, dan pelan-pelan agar dirinya dan pendengarnya bisa memahaminya.

وَإِذَا فَرَغَ مِنْ مَسْأَلَةٍ أَوْ فَصْلٍ سَكَتَ قَلِيلاً حَتَّى يَتَكَلَّمَ مَنْ فِي نَفْسِهِ كَلَلمٌ عَلَيْهِ

Ketika selesai dari satu masalah atau pasal, diam sebentar untuk memberi kesempatan kepada murid yang ingin berbicara/bertanya.

Menjaga Kondusivitas Kelas

Syaikh Ibnu Jamaah berkata:

أَنْ يَصُونَ مَجْلِسَهُ عَنْ اللَّغَطِ ؛ فَإِنَّ الْغَلَطَ تَحْتَ اللَّغَطِ ، وَعَنْ رَفْعِ الْأَصْوَاتِ وَاخْتِلَافِ وِجْهَاتِ الْبَحْثِ

Menjaga kelas agar tidak gaduh, karena gaduh, bising, serta cekcok, bisa memicu timbulnya kesalahan.

وَيَتَلَطَّفُ فِي دَفْعِ ذَلِكَ مِنْ مَبَادِئِهِ قَبْلَ اِنْتِشَارِهِ

Meredakan kegaduhan dengan lemah lembut sejak awal terjadi kegaduhan sebelum kegaduhan semakin luas.

Memberi Peringatan kepada Murid yg Melanggar dan Menyelisihi Adab

Syaikh Ibnu Jamaah berkata:

أَنْ يَزْجُرَ مِنْ تَعَدَّى فِي بَحْثِهِ

Hendaknya memberi peringatan kepada murid yang melakukan pelanggaran saat pelajaran.

وَيَنْبَغِي أَنْ يَكُونَ لَهُ نَقِيبٌ فَطِنٌ كَيِّسٌ . . . يُوقِظَ النَّائِمَ وَيُشِيرُ إِلَى مَنْ تَرَكَ مَا يَنْبَغِي فِعْلُهُ

Hendaknya ada asisten yang cerdas dan sopan. Di antara tugasnya: 1) membangunkan murid yang tidur, 2) memberi peringatan kepada murid yg melakukan sesuatu yang tidak pantas.

Adab Guru saat Tanya-Jawab

Syaikh Ibnu Jamaah berkata:

يَسْمَعُ السُّؤَالَ مِنْ مُوْرِدِهِ عَلَى وَجْهِهِ

Mendengar pertanyaan dari muridnya dengan menghadap ke arahnya.

يُجِيبُ بِمَا عِنْدَهُ أَوْ يَطْلُبُ ذَلِكَ مِنْ غَيْرِهِ وَيَتَرَوَّى فِيمَا يُجِيبُ بِهِ رَدُّهُ

Guru menjawab sesuai dengan pengetahuannya, atau meminta orang lain (untuk menjawabnya) serta bersikap sabar dalam menjawab orang yang bertanya.

إِذَا سُئِلَ عَنْ مَا لَمْ يَعْلَمْهُ قَالَ لَا أَعْلَمُهُ

Jika ditanya tentang sesuatu yang belum diketahui, hendaknya mengatakan, “Saya tidak tahu.”

BACA JUGA:  Memasuki Kuburan dengan Sepatu atau Sandal

Adab Guru saat Menutup KBM

Syaikh Ibnu Jamaah berkata:

وَكَانَ بَعْضُ الْعُلَمَاءِ الزُّهَّادِ يَخْتِمُ الدُّرُوسَ بِدَرْسِ رَقَائِقَ يُفِيدُ بِهِ الْحَاضِرِينَ تَطْهِيرَ الْبَاطِنِ

Dulu beberapa ulama yang zuhud menutup pelajaran dengan membacakan materi pelembut hati, yang semoga bisa memberi manfaat bagi para hadirin, untuk menyucikan batin.

وَيَقِفَ فِي مَوَاضِعِ الْوَقْفِ

Berhenti pada bagian-bagian yang tepat untuk menghentikan pelajaran.

لَا يُذْكَرُ شُبْهَةً فِي الدِّينِ فِي دَرْسٍ وَيُؤَخِّرُ الْجَوَابَ عَنْهَا إِلَى دَرْسٍ آخَرِ

Tidak menyebutkan syubhat dalam masalah agama atau tidak menunda pemberian jawaban hingga pertemuan berikutnya.

يَنْبَغِي أَنْ لَا يُطِيلُ الدَّرْسَ تَطْوِيلاً يُمِلُّ ، وَلَا يُقَصِّرَهُ تَقْصِيرًا يُخِّلُّ

Tidak memanjangkan pelajaran hingga menimbulkan kebosanan, juga tidak membuatnya terlalu singkat sehingga maksud dan tujuan pelajaran tidak tercapai.

جَرَتْ الْعَادَةُ أَنْ يَقُولَ الْمُدَرِّسُ عِنْدَ خَتْمِ كُلِّ دَرْسٍ: وَاللَّهُ أَعْلَمَ

Kebiasaan yang berlaku saat guru akan menutup KBM adalah mengatakan “Wallahu a’lam.”

وَالْأُولَى لِلْمُدَرِّسِ أَنْ يَمْكُثَ قَلِيلاً بَعْدَ قِيَامِ الْجَمَاعَةِ . . . عَدَمُ مُزَاحَمَتِهِمْ ، وَمِنْهَا إِنْ كَانَ فِي نَفْسِ أَحَدٍ بَقَايَا سُؤَالٍ سَأَلَهُ

Akan lebih baik jika guru tetap di kelas sebentar setelah seluruh murid keluar kelas, tujuannya agar tidak berdesak-desakan atau memfasilitasi jika ada murid yang ingin bertanya.

وَيُسْتَحَبُّ إِذَا قَامَ أَنْ يَدْعُوَ بِمَا وَرَدَ بِهِ الْحَدِيثُ

Sunah ketika berdiri agar guru berdoa dengan apa yang diriwayatkan di dalam hadis (membaca doa kafaratul majelis).

Karangasem, 10 Juli 2023

Irfan Nugroho (Pengajar di PPTQ At-Taqwa Sukoharjo)

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button