Mimpi Bertemu Ibnu Taimiyah, dan Bertanya Masalah Fikih
Pertanyaan: Assalamu’alaikum. Wahai Syekh, apa benar kalau Syekh Ibnu Taimiyah akan menjawab permasalahan fikih yang rumit (melalui mimpi) setelah beliau meninggal sebagaimana ditulis oleh Ibnul Qayyim dalam Kitab Ruuh.
Jawaban oleh Tim Fatwa Asy-Syabakah Al-Islamiyah, diketuai oleh Syekh Abdullah Faqih Asy-Syinqiti
Segala puji hanya bagi Allah, Raab semesta alam. Saya bersaksi bahwa tiada Illah yang hak untuk diibadahi kecuali Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya.
Ibnul Qayyim Rahimahullah, di dalam bukunya Ar-Ruuh, mengutip sebuah pernyataan yang berkaitan dengan pertanyaan dari penanya di atas. Di sana beliau menulis:
“Beberapa dari mereka tidak memiliki kecenderungan terhadap pendapat-pendapat Syekhul Islam Ibnu Taimiyah melapor ke saya bahwa mereka melihat beliau (di dalam mimpi) setelah kepergian beliau. Mereka bertanya (kepada Ibnu Taimiyyah di dalam mimpi) tentang berbagai perkara yang berkaitan dengan hukum waris dan yang lainnya, dan beliau menjawab pertanyaan mereka serta membimbing mereka kepada pendapat yang benar,” [Ar-Ruuh, oleh Ibnul Qayyim].
Apa yang diucapkan oleh orang yang sudah mati di dalam mimpi, maka perkataannya dihukumi sama dengan perkataan orang yang masih hidup. Apa-apa yang sesuai dengan Syariat Islam, maka ia diterima, dan apa-apa yang bertentangan dengan Syariat Islam, maka ia ditolak.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Dan apa pun yang kamu perselisihkan padanya tentang sesuatu, keputusannya (terserah) kepada Allah. (Yang memiliki sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya aku kembali,” [QS. Asy-Syura: 10].
Wallahu’alam bish shawwab
Fatwa: 290140
Tanggal: 29 Jumadil Akhir 1436 (19 April 2015)
Sumber: Asy-Syabakah Al-Islamiyah
Penerjemah: Irfan Nugroho (Staf Pengajar di PPTQ At-Taqwa)