Khutbah
Khutbah Jumat: Shalat Subuh Berjamaah
Oleh Irfan Nugroho
Khutbah Pertama:
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ،
وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ،
وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا،
وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ
وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً،
وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
Ma’asyiral-Muslimin rahimakumullah,
Dikisahkan di dalam Sunan Abu Dawud, Sunan An-Nasai dan Musnad Ahmad bahwa sahabat Ubay bin Ka’ab radhiyallahuanhu bercerita tentang pengalaman beliau menjalani salat subuh bersama Rasulullah ﷺ.
“Kami mengerjakan shalat subuh bersama Rasulullah ﷺ, kemudian beliau bersabda,
أَشَاهِدٌ فُلَانٌ؟
“Ada yang melihat Fulan?” Maka para sahabat menjawab, ‘Tidak’. Beliau bertanya lagi,
أَشَاهِدٌ فُلَانٌ؟
“Ada yang melihat Fulan?” “Tidak,” jawab para sahabat kala itu, lalu beliau ﷺ bersabda:
إِنَّ هَاتَيْنِ الصَّلَاتَيْنِ أَثْقَلُ الصَّلَوَاتِ عَلَى الْمُنَافِقِينَ ، وَلَوْ تَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا – أي من الأجر – لَأَتَيْتُمُوهُمَا وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الرُّكَبِ
“Sesungguhnya dua shalat ini (isya dan subuh) adalah shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik. Seandainya mereka tahu keutamaannya, pasti mereka akan datang (berjamaah) pada keduanya walaupun dalam keadaan merangkak.”
وَلَوْ تَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا
“Seandainya mereka tahu ganjaran shalat subuh dan isya secara berjamaah…”
لَأَتَيْتُمُوهُمَا وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الرُّكَبِ
“Pasti mereka akan datang (berjamaah) pada keduanya walaupun dalam keadaan merangkak..”
Ma’asyiral muslimiin… Rahimakumullah…
Ada begitu banyak keutamaan atau pahala yang besar dari shalat subuh secara berjamaah. Di antara keutamaan shalat subuh berjamaah adalah:
Pertama: Orang yang shalat subuh secara berjamaah, maka dirinya akan senantiasa mendapat perlindungan dari Allah ﷻ. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ صَلَّى صَلَاةَ الصُّبْحِ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ
“Barangsiapa yang shalat subuh (secara berjamaah), maka dia akan mendapat jaminan perlindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” (HR. Muslim: 163)
Kedua: Shalat subuh secara berjamaah adalah penghalang masuk neraka. Rasulullah ﷺ bersabda:
لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
“Tidak akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh secara berjamaah) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar secara berjamaah),” (HR. Muslim: 634)
Ketiga: Shalat subuh secara berjamaah adalah penyebab dimasukkannya kita ke dalam surga. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّة
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar secara berjamaah) maka dia akan masuk surga,” (HR. Bukhari: 574 dan Muslim: 635)
Dan yang terakhir yang keempat, dan inilah nikmat terbesar bagi mereka penduduk surga, bahwa orang yang senantiasa melaksanakan shalat subuh secara berjamaah akan diberi nikmat berupa melihat Allah.
Dari Jarir bin Abdillah radhiallahuanhu dia berkata: “Kami pernah duduk bersama Nabi ﷺ. Saat itu beliau memandang ke arah bulan ketika purnama lalu bersabda:
أَمَا إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لَا تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ فَإِنْ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لَا تُغْلَبُوا عَلَى صَلَاةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا يَعْنِي الْعَصْرَ وَالْفَجْرَ ثُمَّ قَرَأَ جَرِيرٌ
“Sesungguhnya kalian akan memandang Rabb kalian sebagaimana kalian memandang bulan ini. Kalian tidak berdesakan ketika memandang Allah. Jika kalian mampu, untuk tidak melewatkan shalat sebelum terbitnya matahari dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (shalat Ashar dan Subuh), lakukanlah!” (HR. Bukhori: 554, Muslim: 633)
Inilah ganjaran, pahala dan keutamaan shalat subuh secara berjamaah, mulai dari mendapat jaminan perlindungan dari Allah ﷻ, dijauhkan dari neraka, dan dimasukkan ke dalam Surga. Dan di dalam surga sendiri, dia akan diberi nikmat terbesar melebihi kenikmatan surga yang lainnya, yaitu nikmat melihat Allah ﷻtanpa halangan sama sekali.
Inilah nikmat terbesar untuk siapa saja dari kita yang bisa melazimi shalat subuh secara berjamaah. Semoga kita yang mendapatkannya…
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua:
أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَنَا مُحَمَّدٌ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ:
Ma’asyiral-Muslimin rahimakumullah,
Berkumpulnya tujuh juta umat Islam dari seluruh Indonesia di Aksi Bela Islam 3 pada 2 Desember 2016, hendaknya dijadikan momentum untuk membangun kekuatan dalam rangka meninggikan kalimat Allah, yaitu dengan menggalakkan program wajib shalat lima waktu di masjid-masjid, khususnya shalat subuh secara berjamaah.
Sungguh benar perkataan seorang mujahid asal Palestina, Muhammad Fathi Farahat, sebelum dirinya mendapat anugrah syahid di usianya yang terbilang muda, yaitu 17 tahun. Kepada kita dia berwasiat:
“Wahai saudaraku umat Islam, ketahuilah bahwa shalat shubuh berjama’ah adalah rahim yang melahirkan para pejuang dan para pahlawan. Salat subuh adalah tempat peraduan bagi orang-orang yang ikhlas. Melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah adalah karakter seorang mujahid, tanda kemenangan, dan sifat orang-orang yang saleh. Sungguh amat banyak kebaikan yang tidak ternilai di waktu subuh hari.”
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبِّنَا اجْعَلْنَا مُقِيمَ الصَّلَاةَنَا وَمِنْ ذُرِّيَّتَنَا رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.