Adab

Hukum Tidur setelah Makan Menurut Islam dan Medis

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=3FeA7_sYZNc]

 

Pertanyaan: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pertama-tama, kami sangat berterima kasih atas kerja keras Anda semua (di situs ini). Semoga Allah membalas kerja keras Anda semua dengan kebaikan.

Berapa lama waktu yang tepat untuk tetap melek setelah sarapan dan makan malam? Maksudnya, bolehkah saya langsung tidur setelah makan? Berapa waktu minimal untuk tetap melek atau terjaga? Apakah tidur setelah makan ada pengaruhnya terhadap berat badan?

Jawaban oleh Dr. Athiyyah Ibrahim Muhammad, dari Asy-Syabakah Al-Islamiyah

Bismillahirrahmanirrahim. Saudara Omar yang kami hormati. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidur setelah Makan Menurut Islam

Terdapat banyak bukti di dalam sunah yang suci yang berisi nasihat agar tidak tidur setelah makan.

Dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:

أَذِيبُوا طَعَامَكُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ وَالصَّلَاةِ ، وَلَا تَنَامُوا عَلَيْهِ فَتَقْسُوَ قُلُوبُكُمْ

“Hancurkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allh Taala dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras.”

Hadis ini diriwayatkan oleh At-Tabrani (dalam Mu’jamul Ausath), lalu dinilai Daif oleh As-Suyuti, kemudian Al-Haitsami juga menilainya Daif tetapi hadis ini memiliki penguat, yaitu dari riwayat Ibnu Suniyyi di dalam Amalul Yaumi wa Lailah secara Marfu dari Aisyah.

Dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu bahwa Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:

أكل العباد ونومهم عليه قسوة في قلوبهم

Makannya para hamba, juga tidurnya mereka, adalah penyebab kerasnya hati, [Tafsir Surat Zumar, oleh Imam As-Suyuti].

Seseorang disunahkan untuk tidak tidur setelah kenyang. Jika dia terbiasa dengannya, maka hal itu bisa menghilangkan rasa empati dan membuat hati menjadi keras. Tetapi jika dia duduk untuk berzikir kepada Allah, maka hal itu akan lebih dekat dengan sifat syukur. Seperti itulah Imam Sufyan Ats-Tsauri, yang jika di malam hari beliau kenyang, maka beliau akan menghidupkan malam tersebut.

Tidur setelah Makan Menurut Medis

Disebutkan di kitab At-Tib Al-Wiqai bahwa tidur akan memperlambat kinerja bagian-bagian vital di dalam tubuh, termasuk bagian pencernaan secara umum.

BACA JUGA:  Jihad atau Orang Tua? Ini Penjelasannya!

Tidur setelah makan akan mengganggu pencernaan dan menghasilkan banyak gas.

Hal ini juga disebutkan di berbagai penelitian bahwa sebagian besar kasus serangan jantung di kalangan orang yang sudah tua disebabkan karena sering makan dalam jumlah yang banyak, lalu langsung tidur setelah itu.

Maka hendaknya seseorang itu menyisihkan waktu barang satu atau dua jam, antara dia selesai makan hingga tidur panjangnya. Yang demikian itu agar perut bisa menyelesaikan proses pencernaan makanannya terlebih dahulu.

Di antara bahaya langsung tidur setelah makan adalah munculnya rasa sebah, ingin muntah, bahkan mimpi buruk.

Termasuk bahayanya pula adalah bertambahnya berat badan, karena tidak terbakarnya sebagian makanan yang dimakan pada malam hari sebelum tidur.

Kesimpulan, hendaknya melakukan gerak setelah makan malam, tidak langsung tidur. Beri jeda minimal dua jam sebelum beranjak tidur.

Wallahu’alam

Pertanyaan No: 2339088

Tanggal: 7 Juni 2017

Penerjemah: Irfan Nugroho (Staf Pengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Sukoharjo)

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button