Jika tidak Sahur Apakah Boleh Puasa Ramadhan?
Pertanyaan:
Jika tidak sahur apakah boleh puasa Ramadhan? Karena saya seorang mualaf 3 minggu yang lalu. Saya senang sekali dengan datangnya bulan Ramadan, tetapi hari ini saya secara tidak sengaja bangun terlambat. Seseorang bilang ke saya bahwa saya tidak boleh puasa apabila saya tidak makan sahur atau tidak salat subuh pada waktunya. Jadi, jika tidak sahur apakah boleh puasa Ramadhan?
Jawaban oleh Tim Fatwa Islam Sual wa Jawab, di bawah Pengawasan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Munajjid hafizahullah
Alhamdulillah.
Jika seorang muslim tertidur dan ketinggalan suatu salat, dan dia tidak bangun kecuali setelah waktu salat tersebut selesai, maka dia tidak boleh melalaikan salat tersebut. Dia harus melakukan salat yang tertinggal itu tadi setelah dia bangun. Dia tidak berdosa akan hal ini, karena Nabi ﷺbersabda:
مَنْ نَسِيَ صَلاةً أَوْ نَامَ عَنْهَا فَلْيُصَلِّهَا إِذَا ذَكَرَهَا ، لا كَفَّارَةَ لَهَا إِلا ذَلِكَ
“Siapa saja yang terlupa akan suatu salat, atau tertidur hingga terlewatkan darinya salat tersebut, maka dia harus melakukan salat tersebut apabila dia sudah ingat. Tidak ada kafarat, amalan penebus dosa, baginya untuk hal itu,” (Sahih Bukhari: 597. Sahih Muslim: 684).
Tentang pertanyaan, “Jika tidak sahur apakah boleh puasa Ramadhan?” Maka jawabannya boleh.
Apa yang dibilang orang kepada saudara penanya tadi itu salah. Si penanya wajib menyempurnakan puasa di hari tersebut. Orang Islam yang tidak makan sahur, atau tidak bisa bangun alias tertidur ketika waktu salat subuh, maka kedua hal itu tidak dihitung sebagai penghalang untuk melakukan puasa. (Artinya, dia tetap harus puasa meski tidak makan sahur dan salat subuhnya terlambat.)
Jadi, saudara penanya tadi harus tetap berpuasa. Jika si penanya berbuka di siang hari itu karena dia mengira bahwa dia tidak wajib puasa (karena tidak sahur atau terlambat salat subuh), maka nanti setelah Ramadan selesai, dia harus berpuasa sebanyak hari yang dia tinggalkan sebagai gantinya.
Syaikh bin Baz pernah ditanya pertanyaan serupa, dan beliau berkata:
“Sahur bukanlah syarat sahnya puasa. Sahur hukumnya mustahab, disunahkan, disukai, karena Nabi ﷺ bersabda:
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً
“Bersahurlah! Karena di dalam makan sahur itu ada keberkahan,” (Sahih Bukhari: 1789).
Wallahu’alam bish shawwab.
السؤال
أسلمت قبل 3 أسابيع ومتحمسة جداً لصيام رمضان ، تأخرت اليوم في النوم وفاتني السحور وصلاة الفجر ، قال لي أحدهم بأنني إذا لم أتسحر ولم أصل الفجر فلا يجب أن أتم صيام ذلك اليوم ، هل أفطر أم أستمر في الصيام ؟ .
الجواب
الحمد لله.
نبشرك أولاً بهداية الله لك إلى الإسلام ، ونسأل الله تعالى أن يوفقك لما يحب ويرضى .
ثانياً : إذا نام المسلم عن الصلاة ولم يستيقظ إلا بعد خروج وقتها فإنه لا يتركها ، بل يصليها متى استيقظ ، ولا إثم عليه في ذلك لقول النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( مَنْ نَسِيَ صَلاةً أَوْ نَامَ عَنْهَا فَلْيُصَلِّهَا إِذَا ذَكَرَهَا ، لا كَفَّارَةَ لَهَا إِلا ذَلِكَ ) رواه البخاري (597) ومسلم (684) .
وأما بالنسبة لإجابة سؤالك :
فهذا القول الذي قيل لك خطأ ، فالواجب عليك إتمام صيام هذا اليوم .
وكون المسلم لم يتسحر أو لم يستيقظ لصلاة الفجر لا يعتبر ذلك مانعاً من الصوم .
فعليك الاستمرار في الصيام ، وإذا كنت قد أفطرت ظناًّ منك أنه لا يجب الصوم ، فعليك إذا انتهى رمضان أن تصومي يوماً مكانه .
Question
I’m new to Islam; I reverted only 3 weeks ago. I’m very excited about Ramadan, but today I accidentally woke up late. Someone told me that I can’t fast if I haven’t eaten or prayed fajr at the right time. Should I fast or not?
Answer
Praise be to Allah.
First of all we are happy to hear that Allaah has guided you to Islam, and we ask Allaah to help you to do that which He loves and which pleases Him.
Secondly, if a Muslim sleeps and misses a prayer, and does not wake up until after the time for that prayer is over, then he should not ignore it, rather he should offer the prayer whenever he wakes up. And there is no sin on him for that, because the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: “Whoever forgets a prayer or sleeps and misses it, let him offer it as soon as he remembers, for there is no expiation apart from that.” Narrated by al-Bukhaari, 597; Muslim, 684.
In response to your question:
What was said to you is not correct; you have to complete your fast on that day.
If a Muslim does not eat suhoor or does not wake up for Fajr, this is not counted as a reason for him not to fast.
So you have to continue your fast. If you broke your fast, thinking that you did not have to fast, when Ramadaan is over you have to fast another day to make up for it.
TEMA TERKAIT:
kalau tidak sahur apakah boleh berpuasa
apakah boleh puasa tanpa sahur dan niat
hukum puasa tidak sahur karena ketiduran
hukum puasa tidak sahur karena kesiangan
hukum puasa tidak sahur tapi sudah niat
apa boleh puasa arafah tidak sahur
membatalkan puasa karena tidak sahur
hukum puasa sengaja tidak sahur
puasa tanpa sahur bagi kesehatan