Aqidah

Kalau Kita Diuji dengan Sakit, Apakah Dosa-dosa Kita Diampuni Allah?

Pertanyaan: Seseorang meninggal dunia, sedangkan dia kalau itu menderita sakit. Jasadnya kala itu sudah tidak ada yg bisa disuntik lagi (mungkin saking banyaknya infus atau apa, atau karena mengalami diabetes parah yang jika disuntik atau luka tidak bisa mengering). Apakah sakitnya itu sebagai penyebab ampunan dosa baginya? Apakah beliau mendapat pahala atau tidak?

Jawaban oleh tim Fatwa Asy-Syabakah Al-Islamiyah yang diketuai oleh Syekh Abdullah Al-Faqih Asy-Syinqitti hafizahhullah.

Sêgala puji bagi Allah, Rab semesta alam. Selawat dan salam kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarganya dan para sahabatnya.

Syaikh Abdullah Al-Faqih berkata:

فان الأمراض والمصائب تكفر الذنوب

Sesungguhnya penyakit dan musibah adalah sebab diampuninya dosa.

Di dalam Ash-Shahihain dari Aisyah Radhiyallahu Anha yang mengatakan bahwa Nabi ﷺ bersabda:

مَا مِنْ مُصِيبَةٍ تُصِيبُ الْمُسْلِمَ إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا

“Tidaklah suatu musibah yang menimpa seorang muslim bahkan duri yang melukainya sekalipun melainkan Allah akan menghapus (kesalahannya),” [Sahih Bukhari & Sahih Muslim].

Kemudian Rasulullah ﷺ juga bersabda:

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya,” [Sahih Bukhari].

Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda:

يَوَدُّ أَهْلُ الْعَافِيَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حِينَ يُعْطَى أَهْلُ الْبَلَاءِ الثَّوَابَ لَوْ أَنَّ جُلُودَهُمْ كَانَتْ قُرِضَتْ فِي الدُّنْيَا بِالْمَقَارِيضِ

“Orang-orang yang sehat (ketika di dunia), pada hari kiamat menginginkan apa yang diberikan kepada orang-orang yang mendapat ujian (ketika di dunia). Mereka (orang-orang yg sehat di dunia) berandai-andai jika saja kulit mereka dipotong-potong dengan gunting ketika di dunia,” [Jami At-Tirmizi. At-Tirmidzi: Garib. Al-Albani: Hasan].

Wallahu’alam bish shawwab

BACA JUGA:  Sumber-sumber Akidah yang Benar dan Manhaj Salaf dalam Mengambil Akidah

Fatwa No: 142715

Tanggal: 4 Zulhijjah 1431 H (10 November 2010)

Sumber: Asy-Syabakah Al-Islamiyah

Penerjemah: Irfan Nugroho (Staf Pengajar PPTQ At-Taqwa Sukoharjo)

===

 

السؤال

من مات وهو مريض وجسده لم يعد به مكان لأخذ أبرة هل مرضه كفارة لذنوبه وهل له ثواب أم لا؟

الإجابــة

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعـد:

فان الأمراض والمصائب تكفر الذنوب ففي الصحيحين عن عائشة رضي الله عنها قالت قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من مصيبة تصيب المسلم إلا كفر الله عز وجل عنه حتى الشوكة يشاكها.

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما يصيب المسلم من نَصَبٍ ولا وَصَبٍ ولا هَمّ ولا حَزَنٍ ولا أذى ولا غَمّ حتى الشوكة يُشَاكُها إلا كفَّر الله بها من خطاياه. متفق عليه.

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: يود أهل العافية يوم القيامة حين يعطى أهل البلاء الثواب لو أن جلودهم كانت قرضت في الدنيا بالمقاريض. رواه الترمذي، وحسنه الألباني.

والله أعلم.

 

Irfan Nugroho

Guru TPA di masjid kampung. Mengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Nguter Sukoharjo. Penerjemah profesional dokumen legal atau perusahaan untuk pasangan bahasa Inggris - Indonesia dan penerjemah amatir bahasa Arab - Indonesia. Alumni Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) tahun 2008 dan 2013.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button