Hadis

Demam Pancaran Radiasi Neraka, Apa Hikmahnya?

Pembaca mukminun.com yang semoga dirahmati Allah ta’ala, penghujung tahun sering diwarnai dengan tingginya intensitas hujan dan berkurangnya sinar matahari. Alhasil, banyak orang menderita demam atau masuk angin. Ada satu petunjuk dari hadis Nabi ﷺ tentang mengobati penyakit demam. Apa itu? Teruskan membaca!

Matan Hadis

Pembaca yang semoga dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala, Imam Al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan di dalam Sahih-nya dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Nabi ﷺ bersabda:

الْحُمَّى مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ فَأَبْرِدُوهَا بِالْمَاءِ

“Demam adalah pancaran radiasi neraka jahanam, maka redakanlah dengan air.”

Takhrij Hadis

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari di dalam Sahih Al Bukhari nomor 3263 (versi penomoran Fathul Bari), juga diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam Sahih Muslim nomor 2210.

Judul Hadis

Imam Bukhari memasukkan hadis ini ke dalam bab yang berjudul, “Sifat neraka dan bahwa neraka itu sudah diciptakan.” Imam Muslim memberi judul hadis ini, “Setiap penyakit ada obatnya.”

Makna Kata

Yang dimaksud dengan al-hammu atau demam adalah:

المرض الذي يصيب الإنسان بالحرارة في جسمه

“Penyakit yang menimpa seseorang dengan adanya sensasi rasa panas pada badannya.”

Yang dimaksud dengan “faihu jahanam” adalah:

شدة حرها وفورانها

“Dahsyatnya panas tersebut serta pancarannya.”

Sabda Nabi (فَأَبْرِدُوهَا) yang artinya “maka dinginkanlah demam tersebut,” sahabat Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma berkata:

أطْفِئْ حَرارتَها عنكَ

Padamkanlah panas demam tersebut

«بماءِ زَمْزَمَ»؛

Dengan air zamzam.

إذ هو مُتيسِّرٌ عِندهم، أمَّا غيرُ أهلِ مكَّةَ فيُبرِدُها بما عِنده مِن الماءِ

Karena ini yang mudah diperoleh bagi penduduk Mekah, lalu bagi selain penduduk Mekah, mereka bisa menurunkan demam tersebut dengan air yang mereka punya.

Penjelasan Hadis

Nabi ﷺ menyuruh manusia untuk mengambil sebab (berusaha) duniawiyah, yang disertai dengan tawakal (pasrah) secara sempurna kepada Allah ta’ala, karena Allah subhanahu wa ta’ala adalah Pencipta sebab dan akibat. Maka, kita tidak boleh berpaling dari mengambil sebab atau melakukan upaya kesembuhan yang harus dibarengi dengan tawakal kepada Allah subhanahu wa ta’ala di setiap perkara.

BACA JUGA:  Hadits Mampu Berkurban tetapi tidak Berkurban

Pelajaran dari Hadis

Beberapa hukum atau pelajaran yang bisa diambil dari hadis ini:

  1. Demam adalah pancaran radiasi neraka
  2. Salah satu pengobatan terhadap demam adalah dengan air
  3. Hukumnya mustahab atau sunah untuk meletakkan air pada wajah orang yang menderita demam
  4. Pengobatan seperti ini sudah dikenal di kalangan pengobatan modern, yang kemudian terjadi perbedaan adalah kompres air pada penderita demam ini dengan air hangat atau air dingin (silakan beri komentar apabila pembaca merupakan tenaga medis, mana yang benar)
  5. Demam adalah bagian dari siksa neraka bagi orang beriman, yang semoga menjadi penghapus dosa orang beriman. Nabi ﷺ bersabda:
لَا تَسُبِّي الْحُمَّى فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايَا بَنِي آدَمَ كَمَا يُذْهِبُ الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ

“Jangan menghina penyakit demam, karena penyakit demam bisa menghapus kesalahan atau dosa Bani Adam seperti alat penyala api yang dapat membersihkan karat pada besi,” (Sahih Muslim: 4575).

  1. Hadis ini menjadi dalil bagi Ahli Sunah bahwa neraka itu sudah diciptakan, dan saat ini sudah ada.

Penutup

Demikian pelajaran kita kali ini tentang hadis demam adalah pancaran radiasi neraka. Sekarang kita tahu beberapa hikmah atau pelajaran tentang demam dalam pandangan Islam. Semoga bermanfaat. Baarakallahu fiikum

Sukoharjo, 27 Desember 2022

Irfan Nugroho (Staf Pengajar PPTQ At-Taqwa Sukoharjo)

Referensi

  1. Sahih Bukhari
  2. Sahih Muslim
  3. Fathul Bari
  4. Bahjatun Nadhirin Syarah Riyadhus Shalihin

Irfan Nugroho

Guru TPA di masjid kampung. Mengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Nguter Sukoharjo. Penerjemah profesional dokumen legal atau perusahaan untuk pasangan bahasa Inggris - Indonesia dan penerjemah amatir bahasa Arab - Indonesia. Alumni Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) tahun 2008 dan 2013.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button