Hadis

Doa ketika Banjir Hujan Deras Allahumma Hawaalaina wala ‘Alaina

Pembaca mukminun.com yang semoga dirahmati Allah ta’ala, pernah dengar doa Allahumma hawaalaina wa laa ‘alaina? Ya, ini adalah doa yang dibaca ketika banjir dan hujan deras? Berikut teks Arab, latin, dan arti serta penjelasan maknanya!

Hadits Doa ketika Banjir

Imam Al Bukhari meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu bahwa ketika Nabi ﷺ sedang khutbah Jumat, seseorang masuk ke dalam masjid dan mengeluhkan tentang hujan yang telah turun selama satu minggu hingga mengakibatkan jalanan terputus akibat banjir, (Umdatul Qari, Syarah Sahih Bukhari: 7/40).

Sahabat tersebut meminta kepada Nabi ﷺ untuk berdoa kepada Allah agar hujan berhenti. Kemudian Nabi ﷺ di dalam khutbah Jumat itu mengangkat tangannya dan mengucapkan doa agar banjir dan hujan deras itu berhenti. Beliau berdoa:

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالْآجَامِ وَالظِّرَابِ وَالْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Latin: Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa. Allahumma ‘alal akaam, Wal jibaal, Wal ājaam, wadz dziraab, Wal audiyati, wa manaabitisy syajar.

Arti: Ya Allah, (turunkan hujan ini) di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya Allah, (turunkan hujan ini) di bukit, gunung, bendungan (danau), anak bukit, lembah, dan hutan (tempat tumbuhnya pepohonan).

Takhrij Hadis

Doa ketika banjir dan hujan deras ini terdapat di dalam hadis yang diriwayatkan oleh imam Al Bukhari di dalam Sahih Bukhari nomor 1013, juga Imam Muslim di dalam Sahih Muslim nomor 897.

Judul Hadis

Al Bukhari rahimahullah memasukkan hadis ini ke dalam bab yang berjudul, “Pelaksanaan salat istisqa di masjid jami.” Muslim Rahimahullah memasukkan riwayat tentang doa ketika banjir dan hujan lebat ini di dalam bab berjudul, Doa Istisqa’. An Nawawi Rahimahullah memberi judul doa ini, di dalam kitabnya Al Adzkar, dengan judul:

بابُ ما يقولُه إذا نزلَ المطرُ وخِيفَ منه الضَّرَر

Bab Apa yang Diucapkan ketika Turun Hujan dan Dikhawatirkan adanya Bahaya dari Hujan Tersebut.

BACA JUGA:  Durus Yaumiyah (2 Jumadil Ula): Istisqa dalam Khutbah Jumat

Penjelasan

Yang dimaksud dengan “Allahumma hawaalainaa” adalah:

اللهم أنزل الغيث في مواضع النبات، لا في مواضع الأبنية

Ya Allah, turunkan hujan ini di tempat-tempat yang di sana tumbuh banyak pepohonan (hutan), jangan Engkau turunkan di tempat-tempat yang di sana terdapat banyak bangunan (perumahan atau perkotaan atau perkampungan).

Hal ini diperjelas dan diperinci Nabi ﷺ di dalam lanjutan doa tersebur, yaitu agar hujan dialihkan (bukan dihentikan) ke tempat-tempat seperti gunung, bukit, danau, lembah, juga hutan.

Pelajaran

Beberapa hikmah atau pelajaran yang bisa diambil dari hadis ini di antaranya:

  1. Bolehnya berdoa meminta agar hujan berhenti jika dikhawatirkan hujan itu membawa bahaya
  2. Dihentikannya hujan di sini maksudnya dialihkannya hujan tersebut ke daerah-daerah yang aman dan lebih membutuhkan air, sehingga keberkahan Allah dari turunnya hujan tetap turun ke bumi
  3. Disyariatkannya khatib untuk mendoakan kemaslahatan kaum muslimin ketika khutbah Jumat, dalam hal ini agar hujan lebat berhenti atau agar tidak terjadi banjir
  4. Boleh meminta orang yang dikenal kesalehan dan ke-wara-annya, selama mereka masih hidup dan di hadapan kita, agar mau mendoakan kita atau kaum muslimin
  5. Disyariatkannya merengek-rengek kepada Allah ketika berdoa
  6. Dianjurkannya mengangkat tangan ketika berdoa, karena itu adalah tanda ketundukan hamba dalam berdoa
  7. Boleh bagi khatib untuk berbicara kepada jamaah ketika khutbah Jumat, apabila diperlukan
  8. Tanda kekuasaan Allah, yang bisa menurunkan dan mengalihkan hujan dalam seketika
  9. Tanda mukjizat Nabi ﷺ dengan dikabulkannya doa beliau dalam seketika
BACA JUGA:  7 Adab Berdoa agar Dikabulkan Allah, Sudah Diamalkan?

Penutup

Demikian pelajaran kita kali ini tentang hadis doa ketika banjir dan hujan deras. Silakan dihafal versi singkatnya, yaitu:

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا

Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa.

Ya Allah, (turunkan hujan ini) di sekitar kami, jangan kepada kami.

Semoga kita semua terhindar dari bahaya, bencana, dan malapetaka. Aamiin

Sukoharjo, 28 Desember 2022

Irfan Nugroho, Staf Pengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Nguter tahun

 

Referensi

  • Sahih Bukhari
  • Sahih Muslim
  • Al-Adzkar lin Nawawi
  • Syarah Hisnul Muslim
  • Taisiril Alam, Syarah Umdatuk Ahkam
  • Umdatul Qari, Syarah Sahih Bukhari

 

Irfan Nugroho

Guru TPA di masjid kampung. Mengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Nguter Sukoharjo. Penerjemah profesional dokumen legal atau perusahaan untuk pasangan bahasa Inggris - Indonesia dan penerjemah amatir bahasa Arab - Indonesia. Alumni Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) tahun 2008 dan 2013.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button