Hadits tentang Jangan Marah dan Penjelasannya
Pembaca mukminun.com rahimakumullah, berikut adalah beberapa hadits tentang jangan marah. Marah adalah perasaan atau cara seseorang menunjukkan ketidaksukaan yang sangat kuat. Bagaimana Islam memandang marah? Bagaimana nasihat Nabi ﷺ untuk meredam marah? Teruskan membaca!
Hadis Jangan Marah
Pembaca rahimakumullah, Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa seseorang datang kepada Rasulullah ﷺ dan berkata:
“Beri saya nasihat.”
Kemudian Nabi ﷺ bersabda:
“Jangan marah.”
Abu Hurairah berkata:
Orang itu mengulangi lagi perkataannya (beri saya nasihat), dan Nabi ﷺ tetap bersabda, “Jangan marah,” [Sahih Bukhari: 6116].
Hadis Definisi Orang Kuat Menurut Nabi ﷺ
Imam Al Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Orang yang kuat itu bukan orang yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat adalah orang yang bisa menguasai dirinya ketika marah,” [Sahih Bukhari: 6114, Sahih Muslim: 2608].
Hadis Mengendalikan Marah yg Diajarkan Nabi ﷺ
Imam Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Dzar Al-Ghifari Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jika salah satu dari kalian marah dalam kondisi berdiri, hendaknya dia duduk. Jika hilang darinya marah (dengan duduk, maka itu yang diharapkan), tetapi jika (marah) tidak juga hilang, hendaknya dia berbaring,” [Sunan Abu Dawud: 4782].
Hadis Ucap Ta’awudz jika Marah
Imam Al Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari Sulaiman bin Shurad yang berkata:
Ada dua orang laki-laki yang saling menghina di hadapan Nabi ﷺ, padahal waktu itu kami juga sedang bermajelis bersama beliau.
Salah satu dari dua orang itu menghina sahabatnya sambil marah-marah, hingga wajahnya memerah.
Kemudian Nabi ﷺ bersabda:
Sebenarnya saya tahu satu ungkapan, yang jika diucapkan, akan hilang darinya rasa marah jika dia mengucapkannya, yaitu:
Latin: A’udzu billahi minasy syaithanir rajiim
Arti: Saya berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.
Penjelasan
Syaikh Rasyid Abdul Karim berkata:
Marah adalah sikap seseorang yang tidak bisa menahan emosi, hingga berujung pada perilaku yang tidak disukai. Marah itu datangnya dari setan. Itulah mengapa Rasulullah ﷺ menasihati agar kita menjauh dari mengungkapkan emosi dengan marah-marah, dan beliau juga memberi petunjuk kepada kita tentang apa saja yang bisa dilakukan untuk mengurangi tingkat kemarahan jika sedang marah.
Pelajaran
Beberapa pelajaran yang bisa diambil dari hadis-hadis tentang marah di atas, menurut syekh Rasyid Abdul Karim:
Wasiat Rasulullah ﷺ agar kita meninggalkan sikap marah dan pujian beliau untuk orang yang bisa menahan diri ketika marah.
Petunjuk agar bisa mengurangi rasa marah, yaitu jika seseorang marah sambil berdiri, hendaknya dia duduk, dan jika tidak juga hilang rasa marah ketika duduk, hendaknya dia berbaring.
Petunjuk Rasulullah ﷺ kepada orang yang marah agar meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk, yaitu dengan mengucapkan Ta’awudz.
Demikian beberapa hadits tentang jangan marah. Semoga bermanfaat. Dan apabila pembaca hendak menyalin atau meng-copy/paste tulisan ini, mohon tetap mencantumkan nama situs mukminun.com dan penerjemahnya ya.
Kitab: Durus Yaumiyah (10 Jumadilakhir)
Karya: Syaikh Rasyid Abdul Karim
Penerjemah: Irfan Nugroho, Staf Pengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Nguter Sukoharjo.
Ditulis sembari menunggu santri tilawah Quran bakda subuh, Selasa 3 Januari 2023