KhutbahTarbiyah

Khutbah: 4 Sektor Penting Pendidikan Anak

Pembaca rahimakumullah, tema khutbah Jumat kali ini masih tentang 77 wanita usia SD, SMP, dan SMA yang menikah dini di kabupaten Wonogiri selama 6 bulan terakhir tahun 2022, dengan 21 di antaranya ternyata telah hamil sebelum menikah. Khutbah Jumat kali ini tentang empat sektor penting dalam pendidikan moral anak-anak kita. Khutbah ditulis oleh Irfan Nugroho (Staf Pengajar di Pondok Pesantren Tahfizul Quran At-Taqwa Sukoharjo)

KHUTBAH 1

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَناَ أَنْ نُصْلِحَ مَعِيْشَتَنَا لِنَيْلِ الرِّضَا وَالسَّعَادَةِ، وَنَقُوْمَ بِالْوَاجِبَاتِ فِيْ عِبَادَتِهِ وَتَقْوَاهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ  صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمّا بَعْدُ:  فَيَا عِبَادَ الله اُوْصِيْنِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الّذين آمنوا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Ma’asyiral muslimin, rahimakumullah.

Di akhir Januari 2023, kita dikagetkan dengan pemberitaan media nasional bahwa 77 wanita di Kabupaten Wonogiri menikah di usia dini, yakni dalam rentang usia SMA, SMP, bahkan SD. Hal ini terjadi hanya dalam 6 bulan terakhir di tahun 2022. Artinya, rata-rata terjadi 12 pernikahan usia dini dalam satu bulan di kabupaten tersebut. Dan yang lebih parah lagi adalah, 21 di antaranya menikah dalam kondisi hamil. Nauzubillah.

Ini adalah kondisi yang sangat mengerikan. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا ظَهَرَ فِي قَوْمٍ الرِّبَا وَالزِّنَا إِلَّا أَحَلُّوا بِأَنْفُسِهِمْ عِقَابَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

“Tidaklah nampak di suatu kaum maraknya riba dan zina, kecuali mereka sudah menghalalkan bagi diri mereka hukuman Allah azza wa jalla,” (Musnad Ahmad: 3809. Al-Arnauth: Sahih li Gairihi).

Definisi Amar Makruf Nahi Mungkar

Ma’asyiral muslimin, rahimakumullah… Kejadian luar biasa seperti itu sebenarnya bisa diantisipasi dengan “nguri-uri budaya amar makruf nahi mungkar”. Apa itu amar makruf? Apa itu nahi mungkar?

Tertulis di dalam Mausuah Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, bahwa definisi “amar makruf” adalah:

الأْمْرُ بِاتِّباعِ مُحَمَّدٍ ﷺ ودِينِهِ الَّذِي جاءَ بِهِ مِن عِنْدِ اللَّهِ

“Perintah untuk meneladani Nabi Muhammad ﷺ, juga agama beliau, yang beliau bawa dari Allah subhanahu wa ta’ala.”

Lalu apa itu nahi mungkar? Definisi nahi mungkar adalah:

طَلَبُ الكَفِّ عَنْ فِعْل ما لَيْسَ فِيهِ رِضا اللَّهِ تَعالى

“Permintaan (kepada seseorang) agar berhenti dari melakukan sesuatu yang tidak diridai Allah ta’ala.”

Amar Makruf Nahi Mungkar di Empat Sektor

Ma’asyiral muslimin, rahimakumullah… Kejadian luar biasa seperti di awal itu sebenarnya bisa dicegah asal kita mau “nguri-uri budaya amar makruf nahi mungkar” di empat sektor.

  1. Sektor Pemerintahan

Maraknya zina dan riba, sebenarnya bisa dicegah apabila pemerintah membuat peraturan yang tegas tentang zina, atau hal-hal lain yang mengarah pada zina, seperti pacaran, aplikasi cari pacar, juga aplikasi pinjaman online dan judi online. Rasulullah ﷺ bersabda:

إنّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إذا صَلَحَت صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ، وإذا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ، ألا وهِيَ القَلْبُ

“Sungguh, di dalam badan itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh badan. Jika ia rusak, rusak pula seluruh badan. Ketahuilah, ia adalah hati,” (Sahih Bukhari: 52. Sahih Muslim: 1599. Sunan Ibnu Majah: 3984. Sunan Ad-Darimi: 2573. Musnad Ahmad: 18374).

Syaikh Faishal Alu Mubarak ketika menjelaskan hadis ini berkata:

فالقلب كالملك، والأعضاء كالرعية، وبصلاح الملك تصلح الرعية، وبفساده تفسد

“Hati itu seperti raja. Badan itu itu seperti rakyat. Baiknya rakyat itu dengan pemimpinnya yang baik (dan melakukan perbaikan), dan buruknya rakyat itu dengan pemimpinnya yang buruk (dan diperparah dengan tidak mau melakukan perbaikan),” (Tathriz Riyadhus Shalihin: 588).

BACA JUGA:  Tugas Penguasa adalah Menegakkan Ajaran Islam
  1. Sektor Masyarakat

Kerusakan moral seperti kejadian di awal khutbah ini bisa dicegah dengan amar makruf nahi mungkar di masyarakat. Bayangkan enaknya memiliki tetangga yang menasihati anak kita, mengajak anak kita berbuat baik. Bayangkan enaknya jika anak kita itu berteman dengan teman yang saleh, yang mengajak anak kita berbuat baik. Lalu bayangkan betapa ngerinya jika anak perempuan kita tinggal di tengah masyarakat yang rusak. Nauzubillah. Benar juga ketika Rasulullah ﷺ bersabda:

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ

“Seseorang akan terpengaruh dengan perilaku temannya,” (Sunan Abu Dawud: 4833).

Itulah mengapa Imam Al-Gazali berkata:

أصْلُ تَأْدِيبِ الصِّبْيانِ الحِفْظُ مِن قُرَناءِ السوء

“Inti dari pendidikan anak adalah menjaga mereka dari memiliki teman yang buruk,” (Ihya Ulumudin: 3/73).

Maka ayo, kita hidupkan budaya amar makruf ini di masyarakat kita. Ajak tetangga berbuat baik. Cegah tetangga dari berbuat jahat. Demi kebaikan kita dan anak cucu kita juga sebenarnya.

BACA JUGA:  Adab kepada Tetangga dari Kitab Sahih Adab Islamiyah
  1. Sektor Pendidikan (Sekolahan)

Ma’asyiral muslimin, rahimakumullah.. Hidupkan budaya amar makruf nahi mungkar di sekolahan. Ingat, sepertiga hidup anak-anak kita habis di sekolahan, dari jam 7 hingga jam 1 atau jam 2. Maka bayangkan betapa besar peran sekolah dalam memperbaiki moral anak kita, atau merusak moral anak kita.

Bayangkan anak kita dipimpin oleh kepala sekolah yang menetapkan peraturan Islami, guru yang mengajak murid untuk menegakkan salat lima waktu.

Atau bayangkan anak kita dipimpin oleh kepala sekolah yang melarang peserta didiknya pacaran atau hal-hal lain yang mendekati zina, atau guru yang menegur peserta didiknya ketika peserta didiknya membuat akun TikTok atau media sosial yang tidak baik atau joget-joget.

Maka ma’asyiral muslimin, rahimakumullah… Jangan sembarangan dalam memilih sekolah untuk anak kita. Jangan asal meng-iya-kan ketika anak kita memilih suatu sekolah. Muhammad bin Sirin rahimahullah berkata:

إِنَّ هَذَا الْعِلْمَ دِينٌ فَانْظُرُوا عَمَّنْ تَأْخُذُونَ دِينَكُمْ

“Ilmu ini adalah bagian dari agama kalian (urusannya dunia dan akhirat). Jadi, perhatikan baik-baik dari siapa kalian (atau anak-anak kalian) mengambil ilmu agama,” (Mukadimah Sahih Muslim: 1/14)

Jadi, tolong siapa saja yang bergerak di sekolahan atau dunia pendidikan, mari hidupkan budaya amar makruf nahi mungkar. Demi kebaikan kita semua.

BACA JUGA:  Tanggung Jawab Orang Tua dalam Memberikan Pendidikan Islami kepada Anak
  1. Sektor Keluarga

Terakhir, sektor yang paling penting dalam menjaga anak kita dari kerusakan moral adalah keluarga. Ini adalah benteng terakhir anak-anak kita jika di pemerintahan, masyarakat, dan sekolahan sudah tidak ada lagi budaya amar makruf nahi mungkar. Maka dari mana anak kita akan selamat di akhirat jika di rumah saja tidak ada amar makruf nahi mungkar? Ayah yang tidak mengajak salat. Ayah yang tidak berani menasihati anak agar berhenti dari judi online? Itulah mengapa Allah ta’ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan,” (QS At-Tahrim: 6).

Ma’asyiral muslimin, rahimakumullah… 77 anak perempuan usia SD, SMP, SMA menikah, dengan 21 di antaranya sudah hamil duluan. Kita ingat tidak betapa beratnya perjuangan istri-istri kita ketika mengandung anak-anak perempuan kita. Istri kita menyusuinya, merawat mereka, lalu kita para ayah banting tulang mencarikan nafkah untuk mereka.

Betapa hancurnya hati para ibu dan para ayah yang melihat anak perempuannya usia SD sudah hamil, usia SMP sudah hamil, padahal belum dinikahi. Nauzubillah. Maka mari kita hidupkan budaya amar makruf nahi mungkar di empat sektor; pemerintahan, masyarakat, sekolahan, dan keluarga kita.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ 

KHUTBAH 2

 اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى اللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ اللَّهُمَّ إنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ اللَّهُمَّ إنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ اْلأَسْقَامِ اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

================

Kami mengajak Anda untuk bersedekah jariyah dalam beberapa program kebaikan yang dikelola oleh admin Mukminun.com:

  1. 🔴Perawatan Situs Mukminun.com senilai Rp500.000 per tahun. Tambahkan angka 1 di akhir nominal transfer, lalu konfirmasi ke 081216744418 (Irfan Nugroho)
  2. 🔴Menyekolahkan 2 anak duafa warga lokal di pesantren selama 3 tahun dengan total anggaran: Rp28.000.000. Tambahkan angka 2 di akhir nominal transfer lalu konfirmasi ke 081216744418 (Irfan Nugroho)
  3. 🔴Konsumsi kajian rutin setiap Ahad bakda Magrib di Masjid At-Taqwa kampung admin sebesar Rp250.000. Tambahkan angka 2 di akhir nominal transfer lalu konfirmasi ke 081216744418 (Irfan Nugroho)

Salurkan infak Anda ke Bank Muamalat: 5210061824 a.n. Irfan Nugroho.

Informasi & Konfirmasi Transfer, hubungi: 081216744418

Semoga menjadi amal jariyah, pemberat timbangan kebaikan di akhirat, juga sebab tambahnya keberkahan pada diri, harta, dan keluarga pembaca semuanya. Aamiin

================

Irfan Nugroho

Guru TPA di masjid kampung. Mengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Nguter Sukoharjo. Penerjemah profesional dokumen legal atau perusahaan untuk pasangan bahasa Inggris - Indonesia dan penerjemah amatir bahasa Arab - Indonesia. Alumni Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) tahun 2008 dan 2013.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button