Pembaca rahimakumullah, Lailatul Qadar adalah malam yang istimewa. Seseorang yang menegakkan malam itu dengan suatu ibadah, maka nilai ibadahnya itu sepadan dengan ibadah serupa yang dilakukan selama 1000 bulan lamanya, secara nonstop. Lalu apa makna menegakkan Lailatul Qadar? Teruskan membaca!
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Barangsiapa menegakkan Lailatul Qadar dengan iman dan ihtisaban, akan Allah ampuni dosanya di masa lampau, (Sahih Bukhari: 35. Sahih Muslim: 760).
Penjelasan Hadits
TENTANG SABDA NABI ﷺ (إِيمَانًا), Imam An-Nawawi berkata:
Maksudnya adalah membenarkan bahwa Lailatul Qadar itu benar adanya, berikut berbagai keutamaannya.
TENTANG SABDA NABI ﷺ (وَاحْتِسَابًا), Imam An-Nawawi berkata:
Ihtisaban adalah menginginkan Allah ta’ala semata, bukan dimaksudkan agar dilihat oleh manusia, juga bukan ditujukan untuk hal-hal lain yang bertentangan dengan makna ikhlas.
TENTANG SABDA NABI ﷺ (مَنْ يَقُمْ), Syaikh Ahmad bin Ismail Al-Kaurani berkata:
Qiyamu Lailatul Qadar adalah istilah yang merujuk pada menegakkan ketaatan, termasuk di dalamnya yaitu salat, tilawah, dan zikir. Secara zahir, waktu menegakkan Lailatul Qadar adalah hingga terbit fajar (azan subuh).
Beliau juga mengutip pendapat lain tentang menegakkan Lailatul Qadar, yaitu:
Barangsiapa yang salat isya dan salat subuh secara berjamaah, sungguh dia telah menegakkan (malam Lailatul Qadar).
TENTANG SABDA NABI ﷺ (لَيْلَةَ الْقَدْرِ), Syaikh Ahmad Ismail Al-Kaurani berkata:
Disebut malam Al-Qadar, salah satunya karena di malam itu Allah menampilkan kepada para malaikat tentang takdir rezeki dan ajal manusia di tahun itu (mendatang).
Pelajaran
Dari hadits ini bisa diambil pelajaran di antaranya:
1. Salat malam pada Lailatul Qadar adalah bagian dari keimanan, (Imam Bukhari)
2. Sangat ditekankan untuk menjalankan salat isya dan salat subuh secara berjamaah, (Ahmad Ismail Al-Kaurani)
3. Anjuran untuk menegakkan malam Lailatul Qadar, yaitu dengan melakukan salat tarawih, (Imam Muslim)
4. Anjuran untuk menghidupkan Lailatul Qadar dengan salat (baik salat wajib maupun salat sunah), membaca Qur’an, serta amal ketaatan lainnya, (Mausuatul Hadits Durar Saniyah)
5. Dianjurkan untuk memperbanyak doa kebaikan (dunia dan akhirat) untuk diri sendiri dan umat Islam.
6. Anjuran untuk ikhlas dan ihtisab atau mengharap pahala dari Allah dalam menjalankan berbagai amal ketaatan, (Mausuatul Hadits Durar Saniyah)
7. Dosa yang diampuni di sini adalah dosa kecil, (Imam An-Nawawi)
8. Jika seseorang tidak memiliki dosa kecil, maka yang diampuni adalah dosa besar, (Imam An-Nawawi)
9. Jika seseorang tidak memiliki dosa besar, maka derajatnya akan dinaikkan dengan ketaatannya itu, (Imam An-Nawawi)
Wallahu’alam bish shawwab
Desa Karangasem, 13 April 2023 M (22 Ramadan 1444 H)
Irfan Nugroho (Guru TPA dan guru biasa di PPTQ At-Taqwa Nguter).
