Khutbah

Surga dan Neraka Bikin Lupa Susah Senang di Dunia

Pembaca rahimakumullah, ini adalah khutbah Jum’at tentang fenomena banyaknya manusia yang secara zahir muslim, tetapi tidak puasa di bulan Ramadan, padahal tidak memiliki uzur. Semoga bermanfaat.

Maasyiral muslimin rahimakumullah…
Allah ta’ala berfirman:

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙ

Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri, (Surat Al-A’la: 14).

Menyucikan diri dari syirik dengan beriman kepada Allah. Menyucikan diri dari dosa dengan salat lima waktu dan puasa Ramadan. Menyucikan puasa Ramadan dengan menunaikan zakat fitrah. Menyucikan harta dengan membayar zakat mal.

وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ

Kemudian dia menyebut nama Tuhannya (dengan bertakbir di malam Idul Fitri), kemudian melakukan salat idul Fitri, (QS Al A’la: 15).

بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ

Tetapi orang kafir (tidak mau salat lima waktu dan tidak mau puasa Ramadan) karena lebih mementingkan kehidupan dunia, (QS Al-A’la: 16).

Topik Terkait
وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ

Padahal akhirat (surga) itu lebih baik lagi kekal (daripada dunia), (QS Al-A’la: 17).

BACA JUGA:  Hukum Menggoda Orang Puasa dengan Foto Makanan atau Minuman

Maasyiral muslimin rahimakumullah…

Surga itu lebih baik dan kekal daripada dunia.

Imam Muslim meriwayatkan di dalam sahihnya dari sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Dihadirkan di hadapan Allah, orang² yang paling banyak nikmatnya ketika di dunia, tetapi di hari kiamat menjadi penghuni neraka.

فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ صَبْغَةً

Lalu mereka itu dicelupkan ke dalam neraka, sekali celupan saja.

ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ

Lantas dikatakan kepada mereka, “Wahai manusia! Apakah kamu masih ingat bahwa kamu pernah melihat kebaikan saat di dunia? Apakah kamu ingat dirimu pernah merasakan nikmat di dunia?

فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ

Dia pun berkata, “Sumpah, Tuhanku. Tidak sama sekali.”

Maksudnya, satu kali celupan ke dalam neraka, telah membuat mereka lupa dengan berbagai nikmat selama di dunia.

Kondisi mereka seperti yang digambarkan oleh Allah:

وَجِايْۤءَ يَوْمَىِٕذٍۢ بِجَهَنَّمَۙ يَوْمَىِٕذٍ يَّتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ وَاَنّٰى لَهُ الذِّكْرٰىۗ

Pada hari ketika mereka didatangkan ke neraka, baru mereka sadar. Namun, sadar pada saat itu sudah tidak ada manfaatnya, (QS Al Fajr: 23).

يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ قَدَّمْتُ لِحَيَاتِيْۚ

Kemudian dia berkata, “Seandainya dulu ketika dunia saya melakukan kebaikan (menjalankan puasa, menjalankan salat lima waktu, dan amal lainnya), karena ternyata itu yang berguna di kehidupan akhirat, (QS Al Fajr: 24).

BACA JUGA:  Dosa Besar 10: Tidak Berpuasa Ramadan tanpa Uzur (Khutbah Jumat)

Kemudian Rasulullah ﷺ melanjutkan kisahnya:

وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

Dihadirkan di hadapan Allah, manusia yang paling sengsara di dunia, tetapi di hari kiamat dirinya menjadi penghuni surga.

فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي الْجَنَّةِ

Kemudian dia dicelupkan ke dalam surga, sekali celupan saja.

فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ

Setelah itu dia ditanya, “Wahai manusia! Apakah kami ingat dengan segala kesusahanmu ketika di dunia (yang meskipun kamu susah, tetapi kepada Allah, kamu tetap beribadah)? Apakah kamu ingat pernah mengalami susah ketika di dunia?”

فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ قَطُّ وَلَا رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ

Dia pun berkata, “Sumpah, Tuhanku. Tidak sama sekali. Sama sekali saya tidak ingat kalau pernah merasa susah. Sama sekali saya tidak ingat kalau pernah mengalami hidup sengsara,” (Sahih Muslim: 2807).

BACA JUGA:  Definisi Riba dan Dalilnya

Maasyiral muslimin, rahimakumullah..
Tunaikan puasa Ramadan jika memang tidak punya uzur.

Niatkan sejak malam bahwa besok akan puasa.

Tidurlah lebih awal agar badan kembali bugar ketika esok hari.

Bersahurlah agar mendapat berkah dari Allah, juga sebagai bekal untuk puasa.

Lalu bekerjalah seperti biasa.

Dan jika ketika bekerja Anda merasa tidak kuat, hampir pingsan, batalkan puasa tersebut. Minumlah dan makanlah secukupnya sekadar cukup untuk menahan diri agar tidak pingsan atau bahaya lainnya, lalu ganti batalnya puasa hari itu di hari lain di luar bulan Ramadan.

Semoga kesusahan itu berbuah surga di akhirat kelak, yang dengannya kita akan seketika lupa dengan berbagai kesusahan dan kesulitan hidup di dunia. Aamiin

Desa Karangasem, 7 April 2023 M (16 Ramadan 1444 H)
Irfan Nugroho (Merbot masjid, guru di PPTQ At-Taqwa Nguter Sukoharjo)

 

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button