TafsirTazkiyah

Tafsir QS Al Isra 18: Barangsiapa Menghendaki Kehidupan Sekarang (Dunia)…

Pembaca rahimakumullah, bagaimana bunyi dan arti QS Al Isra 18? Apa isi kandungan Surat Al-Isra ayat 18? Menjelaskan tentang apa? Berikut kami ringkaskan penafsiran Imam At-Tabari tentang ayat ke-18 surat ke 17 Al Quran ini? Bismillah

Pembaca rahimakumullah, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

مَّن كَانَ يُرِيدُ ٱلْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُۥ فِيهَا مَا نَشَآءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُۥ جَهَنَّمَ يَصْلَىٰهَا مَذْمُومًا مَّدْحُورًا

Bunyi Latin: Mang kāna yurīdul-‘ājilata ‘ajjalnā lahụ fīhā mā nasyā`u liman nurīdu ṡumma ja’alnā lahụ jahannam, yaṣlāhā mażmụmam mad-ḥụrā

Arti: Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir, (QS Al Isra: 18).

TAFSIR QS AL ISRA 18

TENTANG FIRMAN ALLAH (مَّن كَانَ يُرِيدُ ٱلْعَاجِلَةَ) yang artinya, “Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang,” Imam At-Tabari berkata:

مَنْ كَانَ طَلَبُهُ الدُّنْيَا الْعَاجِلَةَ وَلَهَا يَعْمَلُ وَيَسْعَى ، وَإِيَّاهَا يَبْتَغِي ، لَا يُوقِنُ بِمِعَادٍ ، وَلَا يَرْجُو ثَوَابًا وَلَا عِقَابًا مِنْ رَبِّهِ عَلَى عَمَلِهِ

Siapa saja yang mencari kehidupan dunia yang sekarang, dia bekerja karena menginginkan dunia, dan dunia menjadi satu-satunya tujuan yang dia cari, diperparah dengan:
1. dia tidak meyakini adanya tempat kembali (akhirat),
2. Tidak mengharap pahala (dari pekerjaannya tadi), dan
3. Tidak takut dengan hukuman dari RabNya atas perbuatannya seperti itu.

TENTANG FIRMAN ALLAH (عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ) yang artinya, “maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki,” Imam At-Tabari berkata:

يُعَجِّلُ اللَّهُ لَهُ فِي الدُّنْيَا مَا يَشَاءُ مِنْ بَسْطِ الدُّنْيَا عَلَيْهِ ، أَوْ تَقْتِيرِهَا لِمَنْ أَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَفْعَلَ ذَلِكَ بِهِ ، أَوْ إِهْلَاكِهِ بِمَا يَشَاءُ مِنْ عُقُوبَاتِهِ

Akan Allah segerakan baginya, entah itu:
1. Kelonggaran dalam urusan duniawi
2. Kesempitan dalam urusan duniawi, atau
3. Kebinasaan di dunia sebagai hukuman baginya.
Ini semua menurut kebijaksanaan atau kehendak Allah.

TENTANG FIRMAN ALLAH ( جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا), yang artinya, “dan Kami tentukan baginya neraka jahannam,” Imam At-Tabari berkata:

ثُمَّ أَصْلَيْنَاهُ عِنْدَ مَقْدَمِهِ عَلَيْنَا فِي الْآخِرَةِ جَهَنَّمَ

Dia akan dimasukkan oleh Allah ke neraka jahanam ketika mereka datang kepada Allah di hari akhir nanti.

BACA JUGA:  Bahaya Meninggalkan Amar Makruf Nahi Mungkar

TENTANG FIRMAN ALLAH (مَذْمُومًا), yang artinya, “tercela”, Imam At-Tabari berkata:

عَلَى قِلَّةِ شُكْرِهِ إِيَّانَا ، وَسُوءِ صَنِيعِهِ فِيمَا سَلَفَ مِنْ أَيَادِينَا عِنْدَهُ فِي الدُّنْيَا

(Mereka dimasukkan ke dalam neraka) dalam keadaan tercela akibat:
1. minimnya rasa syukur orang tersebut kepada Allah, dan
2. Buruknya perilaku orang tersebut di masa lalu setelah mendapat pemberian dari Allah ketika di dunia.

TENTANG FIRMAN ALLAH (مَّدْحُورًا) yang artinya, “terusir,” Imam At-Tabari berkata:

يَقُولُ : مُبْعَدًا : مُقْصًى فِي النَّارِ

Dalam keadaan terusir, ditempatkan di neraka yang paling jauh.

BACA JUGA:  Aisarut Tafasir: Surat Al-Falaq dan Pelajaran darinya

KANDUNGAN QS AL ISRA 18

Pelajaran yang bisa diambil dari QS Al Isra ayat 18 di antaranya:

1. Allah memberi sesuatu sesuai kehendakNya.

2. Allah mengazab seseorang karena perbuatan orang tersebut.
Al-Jami Li Ahkamil Quran

2. Orang di dalam QS Al Isra 18 itu memiliki sifat seperti itu “karena cinta kepada hidup menjadi takut mati,” demikian kata Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar.

3. Sebaliknya, di antara sifat orang beriman, kata Buya Hamka, adalah:
– Jiwanya penuh cinta akan Allah,
– Ingin hari akhirat, dan
– Tidak takut mati.

4. Juga di antara sifat orang beriman, menurut Buya Hamka, adalah:
– membuktikan (iman) dengan perbuatan dan perjuangan,
– tidak tergesa-gesa minta balasan atau minta kenyataan “sekarang juga.”
Tafsir Al Azhar, Buya Hamka

BACA JUGA:  Siapa Bilang Menulis Surat Shad 54 Bikin Kaya?

PENUTUP

Ada ungkapan bagus sekali dari Buya Hamka menutup penjelasan beliau tentang Surat Al-Isra 18 ini. Beliau berkata:

Pada ayat 18 dan 19 ini dijelaskan perbedaan nilai tujuan dari dua macam golongan. Yang pertama, mati tidak ada tujuan. Mereka hilang dari dunia dalam nama yang tercela seumpama terusir layaknya. Yang kedua, bersedia menghadapi hari akhirat, berusaha dengan sungguh-sungguh yang didorong oleh rasa iman. Mereka hidup dalam kepercayaan yang teguh dan mati dalam bahagia. Ganjaran ilahi menunggu mereka.

Desa Karangasem, 6 April 2023 (15 Ramadan 1444 H)
Irfan Nugroho (Merbot masjid kampung, guru di PPTQ At-Taqwa Nguter Sukoharjo)

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button