10 Rekaat Salat Sunah yang Muakadah (Ditekankan)
Pembaca rahimakumullah, salat adalah urusan pertama yang akan diperhitungkan pada hari kiamat. Jika salat seseorang baik, in sya Allah baik pula amal yang lainnya. Lalu bagaimana jika salat wajib kita banyak cacatnya? Di situlah hikmah pensyariatan salat sunah, yang bisa menambal kekurangan pada salat wajib.
Pembaca rahimakumullah, tentang salat sunah, Syaikh Abdul Azhim Al-Badawi di dalam Al-Wajiz menulis:
Salat tatawu atau salat sunah ada dua macam, yaitu mutlak (tidak terikat waktu dan tempat), dan muqayyad (terikat waktu dan tempat).
Nah, salat sunah muqayyad ini dikenal dengan salat sunah rawatib, entah itu sebelum atau sesudah salat (wajib), dan ini ada dua macam; 1) sunah muakadah (sangat ditekankan untuk dilakukan) dan sunah gairu muakadah (tidak begitu ditekankan).
Kemudian Syaikh Abdul Azhim Al-Badawi mengatakan bahwa salat sunah muakadah ada 10 rekaat, berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma yang berkata:
Saya menghafal dari Rasulullah ﷺ sepuluh (10) rekaat:
1 – dua rekaat sebelum Zuhur
2 – dua rekaat sesudah Zuhur
3 – dua rekaat setelah Magrib
4 – dua rekaat setelah Isya
5 – dua rekaat sebelum subuh, (Musnad Ahmad: 5160).
Inilah 10 rekaat salat sunah yang muakadah (sangat ditekankan untuk dilakukan).
Lalu bagaimana dengan salat sunah gairu muakadah? Kapan saja waktunya? Syaikh Abdul Azhim Al-Badawi berkata:
Salat sunah gairu muakadah yaitu dua rekaat sebelum salat Ashar, Magrib, dan Isya.
Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abdullah bin Mugafal Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Di antara setiap dua azan (Azan dan Ikamat) ada salat (sunah). Lalu pada kali ketiga beliau mengucapkannya, beliau menambahi, “Bagi yang mau,” (Sahih Bukhari: 627. Sahih Muslim: 838).
Inilah 10 rekaat salat sunah yang muakadah (ditekankan), juga 6 rekaat salat sunah yang bukan muakadah.
Semoga kita dimudahkan untuk menjaganya. Aamiin.
Pengkol, 29 Agustus 2023
Irfan Nugroho (Guru di PPTQ At-Taqwa Pengkol Nguter Sukoharjo)