Pembaca rahimakumullah, ucapkan terima kasih untuk orang yang berbuat kepada kita karena hal itu termasuk adab seorang muslim ketika mendapat kebaikan dari orang lain. Juga, jangan meminta lebih dari kebaikan yang telah diberikan orang tersebut kepada kita, karena hal itu adalah hal yang tabu, seperti yang dikatakan orang Jawa, “Dikeki ati, ngrogoh rempela (Dikasih hati, justru minta ampela).” Berikut adalah penjelasan hadis barang siapa tidak berterima kasih – La Yaskurullah Man La Yaskurunnas
Matan Hadis Tidak Berterima Kasih
Imam Abu Dawud dan Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanad yang sahih dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Tidak bersyukur kepada Allah, orang yang tidak ucapkan terima kasih kepada manusia, (Sunan Abu Dawud: 4811. Musnad Ahmad: 7939).
Imam At-Tirmizi meriwayatkan hadis serupa dari Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Orang yang tidak ucapkan terima kasih kepada manusia, dia tidak bersyukur kepada Allah, (Sunan At-Tirmizi: 1955).
Makna Kata
Sabda Nabi (لا يَشكُرُ اللهَ مَن لا يَشكُرُ النَّاسَ) yang artinya, “Tidak bersyukur kepada Allah, orang yang tidak ucapkan terima kasih kepada manusia,” maksudnya:
Allah tidak menerima ungkapan syukur dari seorang hamba yang mendapat kebaikan,
Jika hamba tersebut termasuk hamba yang lupa dengan kebaikan yang diberikan oleh orang lain kepadanya.
Penjelasan Hadis Tidak Berterima Kasih
Tertulis di dalam Ensiklopedia Hadis Dorar Saniyah tentang hadis ini:
Nabi ﷺ mengajarkan kepada kita bahwa pujian dan syukur kepada Allah harus dilakukan di setiap hal dan setiap keadaan.
Dan di antara syarat bersyukur kepada Allah azza wa jalla adalah seseorang mengucapkan terima kasih kepada orang lain yang telah memberikan atau berbuat baik kepadanya.
Pelajaran dari Hadis
Dari hadis ini bisa disimpulkan beberapa pelajaran, di antaranya:
1 – Anjuran untuk ucapkan terima kasih kepada manusia
2 – Anjuran mengucapkan terima kasih kepada manusia hendaknya dilakukan bukan karena dia menganggap bahwa kebaikan tersebut berasal dari orang tersebut, tetapi karena meyakini bahwa kebaikan itu sejatinya berasal dari Allah Al-Mun’im melalui tangan orang tersebut
3 – Anjuran untuk memiliki sifat wafa, serta mengakui kebaikan orang lain
4 – Ucapkan jazaakallahu khairan kepada orang yang berbuat baik kepada Anda.
Imam At-Tirmizi meriwayatkan dari Usamah bin Zaid Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Siapa saja yang diperlakukan dengan baik kemudian dia mengucapkan kepada orang yang telah berbuat baik kepadanya itu dengan ucapan, “Jazaakallahu khairan,” maka sungguh dia telah memberikan pujian yang paling baik, (Sunan At-Tirmizi: 2035).
Wallahua’lam
Karangasem, 21 September 2023
Irfan Nugroho (Staf Pengajar di PPTQ At-Taqwa Sukoharjo)