Khutbah Idul Fitri kali ini tidak mengangkat tema yang tinggi atau teoritis, karena memang ini untuk masyarakat yg awam. Sehingga, fokus pada khutbah Idul Fitri ini adalah:
1. Memberi kabar gembira bagi masyarakat yg taat, serta
2. Mengajak masyarakat yg belum taat untuk bertaubat dari kewajiban yg ditinggal serta keharaman yg dilakukan. Semoga bermanfaat.
KHUTBAH PERTAMA
Sunah Bergembira di Hari Raya
Ma’asyiral muslimin, rahimakumullah… Di antara sunah di hari raya Idul Fitri dan Idul Adha adalah menampakkan kegembiraan. Imam Bukhari meriwayatkan di dalam Sahih-nya dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Nabi ﷺ pernah bersabda kepada Abu Bakar Radhiyallahu Anhu:
Wahai Abu Bakar! Sungguh, setiap kaum memiliki hari raya. Dan ini (Idul Fitri) adalah hari raya kita, (Sahih Bukhari: 952).
Maka dari mimbar ini kami sampaikan kabar gembira untuk siapa saja yang telah menunaikan ibadah puasa Ramadan selama satu bulan di bulan Ramadan, in sya Allah dosa-dosanya yang lampau diampuni oleh Allah subhanahu wa taala. Nabi ﷺ bersabda:
Siapa saja yang berpuasa penuh selama satu bulan di bulan Ramadan (atau jika tidak bisa puasa penuh satu bulan, itu karena memiliki uzur syar’i), dan dia melakukan puasa itu karena iman dan mengharap pahala dari Allah, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni, (Sahih Bukhari: 2014).
Kami sampaikan pula kabar gembira untuk siapa saja yang berdiri melakukan salat wajib lima waktu setiap hari dan salat sunah tarawih dan witir selama bulan Ramadan, bahwa in sya Allah, dosa-dosanya yang lampau diampuni oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Rasulullah ﷺ bersabda:
Siapa saja yang berdiri untuk salat wajib dan salat tarawih-witir di bulan Ramadan, karena iman dan mengharap pahala dari Allah, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni, (Sahih Bukhari: 2009).
Kami sampaikan pula kabar gembira untuk siapa saja yang puasa penuh di bulan Ramadan, dan yang membaca Quran di dalam salat wajib, salat tarawih, dan di luar salat, selama bulan Ramadan, in sya Allah, dia akan mendapat syafaat dari Allah di hari kiamat. Nabi ﷺ bersabda:
Puasa (wajib di bulan Ramadan atau puasa sunah) dan juga bacaan Quran (ketika salat wajib/salat sunah dan di luar salat) akan menjadi sebab seorang muslim mendapat syafaat Allah di hari kiamat, (Musnad Ahmad: 6626).
Taubat, Jalan Kebahagiaan
Ma’asyiral muslimin, rohimakumullah… Meski demikian, Nabi Muhammad ﷺ pernah begitu marah hingga mendoakan keburukan bagi seseorang. Siapa orang tersebut? Imam At-Tirmizi meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Nabi ﷺ berdoa:
Sungguh celaka orang yang bisa memasuki bulan Ramadan, lalu dia keluar dari bulan Ramadan, tetapi dia tidak mendapat ampunan, (Sunan At-Tirmizi: 3454).
Mengapa seseorang yang bisa berjumpa dengan bulan Ramadan, bulan penuh ampunan, tetapi dia gagal mendapat ampunan? Kata KH. Abdurrahman Al-Mubarakfuri:
Karena dia tidak bertaubat, (Tuhfatul Ahwadzi: 9/372).
Orang itu gagal mendapat ampunan di bulan Ramadan karena tidak bertaubat dari dosa berupa:
Atau meninggalkan kewajiban agama, atau tidak bertaubat dari dosa berupa:
Melakukan yg haram di dalam agama.
Oleh karena itu, ma’asyiral muslimin rahimakumullah, lengkapi kegembiraan di hari raya ini dengan taubat. Taubat dari dosa berupa meninggalkan kewajiban agama ini, atau taubat dari dosa berupa melakukan apa-apa yang diharamkan oleh Allah, karena taubat adalah sebab terbesar bagi kebahagiaan seorang hamba. Allah berfirman:
Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kalian beruntung, (QS An-Nur: 31).
Taubat dari Meninggalkan Salat
Ma’asyiral muslimin, rahimakumullah… Mari bertaubat dari dosa meninggalkan kewajiban salat lima waktu, karena salat lima waktu adalah kewajiban yang ditetapkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Allah berfirman:
Sesungguhnya salat itu, bagi orang-orang beriman, sudah diwajibkan oleh Allah waktu-waktunya, (QS An-Nisa: 103).
Oleh karena itu, Ma’asyiral muslimin rahimakumullah… mari bertaubat kepada Allah dari kebiasaan meninggalkan salat wajib lima waktu, karena taubat adalah sebab bagi seseorang untuk mendapatkan cinta dari Allah subhanahu wa ta’ala:
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yg bertaubat dan orang-orang menyucikan diri (dari najis di badan dan dari dosa-dosa), (QS Al-Baqarah: 222).
Taubat dari tidak Puasa Ramadan
Ma’asyiral muslimin, rahimakumullah… Mari bertaubat dari dosa meninggalkan kewajiban puasa di bulan Ramadan. Allah mewajibkan puasa Ramadan bagi orang beriman dalam firmanNya:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (QS Al-Baqarah: 183).
Oleh karena itu, Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, lengkapi kegembiraan Idul Fitri ini dengan bertaubat dari dosa meninggalkan kewajiban puasa Ramadan. Catat berapa hari tidak berpuasa, lalu ganti dengan puasa di lain hari di luar Ramadan. Menyesallah pernah melakukanya, dan bertekadlah untuk tidak akan mengulanginya. Bertaubatlah, karena Nabi ﷺ bersabda:
Allah sangat berbahagia dengan taubat hambaNya, (Sahih Bukhari: 6308)
Taubat dari Zina
Ma’asyiral muslimin, rahimakumullah… Mari bertaubat dari dosa zina, hubungan badan di luar nikah, selingkuh, homoseks, pelakor, pebinor, atau aktivitas lain yang bisa mengarah kepada perzinaan, seperti pacaran, chat mesum, apalagi VCS. Zina adalah perbuatan yang haram dan sangat menjijikkan, sebagaimana firman Allah:
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang menjijikkan, yang tidak bisa diterima oleh tabiat, akal sehat, dan syariat. Segala perbuatan yang bisa menjerumuskan kepada zina adalah jalan yang sangat buruk, dengan puncak keburukan tersebut adalah zina, (QS Al Isra: 32).
Oleh karena itu, Ma’asyiral muslimin, rahimakumullah… Mari sempurnakan kebahagiaan hari raya ini dengan taubat dari dosa zina. Menghentikan kebiasaan haram tersebut. Menyesal pernah melakukannya. Bertekad untuk tidak lagi mengulanginya. Nabi ﷺ pernah bersabda:
Orang yg bertaubat dari suatu dosa, seolah-olah dia tidak pernah melakukan dosa tersebut, (Sunan Ibnu Majah: 4205).
Taubat dari Miras dan Judi
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, lengkapi kebahagiaan kita di hari raya ini dengan bertaubat dari minum-minuman keras, narkoba, dan juga judi online maupun judi offline. Allah berfirman:
Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minum-minuman keras, judi online atau judi offline, berkorban untuk berhala (seperti menyembelih kambing kendit untuk sing mbau rekso di Demak), serta mengundi nasib adalah perbuatan setan, maka jauhilah itu semua supaya kalian beruntung, (QS Al-Maidah: 90).
Maasyiral muslimin, rahimakumullah… Miras, narkoba, dan judi adalah sebab kesusahan hidup. Uang untuk menikah habis melayang karena judi online. Sertifikat rumah dan pekarangan juga dilelang karena judi. Bertaubatlah, karena taubat adalah sebab bertambahnya rezeki serta keberkahan pada harta-harta dan anak-anak kita. Allah berfirman melalui lisan Nabi Nuh alaihissalam:
maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, (QS Nuh: 10).
niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu, (QS Nuh: 11).
dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai, (QS Nuh: 12).
KHUTBAH KEDUA
Di khutbah kedua ini, kami berwasiat kepada para ayah dan para wanita.
Wasiat Taubat untuk Ayah
Maasyiral muslimin, rahimakumullah.. Khusus untuk para ayah, berjanjilah kepada Allah bahwa mulai hari ini tidak akan meninggalkan kewajiban berupa mengajak anak dan istri mendirikan salat wajib lima waktu setiap hari. Allah ta’ala berfirman:
Perintahkan kepada istri dan anak-anakmu, wahai para ayah, supaya mereka melakukan salat lima waktu setiap hari dan bersabarlah kamu (wahai para ayah) dalam menjalankan salat lima waktu setiap hari dan dalam menyuruh anak dan istri supaya menjalankan salat lima waktu setiap hari. Allah tidak meminta rezeki dari kalian justru Allah yang memberikan rezeki kepada kalian, wahai para ayah. (Tidak usah khawatir kalau rezeki menjadi sempit karena menjalankan salat lima waktu setiap hari), karena kesudahan yang baik itu hanya untuk orang-orang yang mau nurut kepada Allah, (QS Taha: 132).
Wasiat Taubat untuk Kaum Wanita
Ma’asyiral muslimin, rohimakumullah… Khusus untuk para wanita, bertaubatlah dari kebiasaan membuka aurat. Gunakan jilbab sesuai tuntunan syariat. Allah ta’ala berfirman:
Wahai Nabi (juga para ayah), katakan kepada istri-istri kalian, anak-anak perempuan kalian, juga para wanita yang katakan kepada istri-istri kalian, anak-anak perempuan kalian, juga para wanita yang beriman, supaya mereka memakai jilbab yang syar’i. Jika seorang memakai jilbab yang syar’i mereka akan lebih mudah dikenal sebagai wanita yang baik-baik dan mereka tidak akan diganggu oleh lelaki-lelaki yang jahat. Jika sebelumnya kalian tidak memakai jilbab kemudian bertaubat dengan memakai jilbab syar’i, maka Allah akan mengampuni dosa kalian, karena Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang, (QS Al-Ahzab: 59).
Karangasem, 7 April 2024
Irfan Nugroho (Semoga Allah mengampuni ibunya, merahmatinya, dan memasukkan beliau ke dalam surga. Aamiin)