Pembaca rahimakumullah, berikut adalah artikel tentang sebab husnul khatimah yang kami ringkas dan terjemahkan dari khutbah Syaikh Abdul Malik Sa’ud Ar-Rafiq. Teruskan membaca. Semoga bermanfaat!
Pembaca rahimakumullah, husnul khatimah menjadi perhatian penting bagi setiap muslim. Orang Islam sangat berharap dia meninggal dunia dalam kondisi husnul khatimah. Mengapa? Karena orang yang meninggal dunia dalam kondisi husnul khatimah, dia punya harapan besar untuk bangkit di akhirat dalam kondisi yang baik.
Makna Husnul Khatimah
Pembaca rahimakumullah, apa yang dimaksud denga husnul khatimah? Syaikh Muhammad Abdul Aziz Ahmad Ali berkata:
“Husnul Khatimah adalah seorang hamba meninggal dunia dalam keadaan yang diridhai Allah ﷻ,” (Ahwalul Muhtadhar: 1/144).
Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanad yang sahih dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Apabia Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba, Allah akan mempekerjakannya.
Lalu para sahabat bertanya:
Bagaimana Allah mempekerjakannya? Lalu Rasulullah ﷺ bersabda:
Allah akan memberinya taufik untuk mengerjakan amal saleh sebelum dia meninggal dunia, (Musnad Ahmad: 12036).
Pembaca rahimakumullah, sakaratul maut adalah momen yang sangat menakutkan. Setiap dari kita ingin supaya bisa tegar di atas ketaatan ketika sakaratul maut. Oleh karena itu, sebagian besar dari kita mengira bahwa mereka bisa dengan mudah menghadap momen seperti ini. Mereka mengira bisa mengucapkan kata-kata yang semestinya, seperti, “Laa ilaha illa Allah,” tetapi pada akhirnya tidak mampu untuk melakukannya.
Lalu apa sebab husnul khatimah? Berikut adalah beberapa amal untuk memeroleh husnul khatimah:
Beriman kepada Allah Jalla wa ‘Ala
Mentauhidkan Allah dan beriman kepada Allah adalah sebab utama bagi seseorang untuk meninggal dunia secara husnul khatimah.
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki, (QS Ibrahim: 27).
Syaikh berkata:
Allah akan meneguhkan hambaNya yang beriman ketika sakaratul maut. Allah juga akan meneguhkan wali-waliNya di alam kubur ketika mereka ditanya. Allah juga akan meneguhkan mereka ketika mereka dibangkitkan dari kuburnya.
TAMBAHAN:
Allah ta’ala berfirman:
Dan orang² yang beriman dan tidak mencampuri iman mereka dengan kezaliman, bagi mereka keamanan dan mereka termasuk orang yang diberi petunjuk, (QS Al-An’am: 82).
Kezaliman di ayat ini maksudnya kesyirikan, sedang keamanan di ayat ini maksudnya keamanan di dunia, keamanan ketika meninggal dunia (Husnul Khatimah), keamanan di alam kubur, serta keamanan di hari kebangkitan, (Syaikh Ali Bawazir, Khutabaa.com).
Istikamah di atas Ketaatan kepada Allah dan Rasulullah ﷺ
Istikamah di atas ketaatan akan membantu seseorang untuk meninggal secara husnul khatimah. Allah ta’ala berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu, (QS Al-Fusilat: 30).
Menjaga Salat Lima Waktu
Imam Bukhari di dalam Sahih-nya meriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Siapa saja yang melakukan salat Al-Bardain (Subuh dan Subuh), dia akan masuk surga, (Sahih Bukhari: 574).
Syaikh berkata:
Orang yang menjaga salat subuh dan salat ashar, dia akan menjaga salat lima waktu yang lainnya. Jika dia menjaga salat lima waktu, sangat besar kemungkinan baginya untuk meninggal di antara dua waktu salat, atau bisa saja dia meninggal dunia tepat ketika salat.
Husnudzan kepada Allah dengan Disertai Amal Saleh
Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Aku (Allah) berdasarkan prasangka hambaKu tentang Aku, (Sahih Muslim: 7405).
Syaikh berkata:
Maka siapa saja yang salat, puasa, dan membayar zakat, juga melakukan haji atau berbakti kepada orang tua, dan berdoa dan berprasangka baik kepada Allah ta’ala supaya diberi husnul khatimah, in sya Allah dia akan husnul khatimah.
Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Salah seorang dari kalian jangan meninggal dunia kecuali dia berprasangka baik terhadap Allah, (Sahih Muslim: 2877).
Banyak Berzikir kepada Allah
Syaikh berkata:
Pada umumnya, seseorang ketika sakaratul maut, dia akan mengucapkan kata-kata yang biasa dia ucapkan ketika hidup.
Siapa saja yang banyak mengingat Allah, Allah akan membuatnya tegar ketika sakaratul maut, sehingga dia akan mengucapkan kata-kata yang mengandung tauhid.
Imam Abu Dawud meriwayatkan dari Muadz bin Jabal Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Siapa saja yang akhir perkataannya adalah “Laa ilaha illa Allah,” dia akan masuk surga, (Sunan Abu Dawud: 3116).
Melakukan Kebaikan
Imam As-Suyuti meriwayatkan dari Abu Umamah Radhiyallahu Anhu dengan sanad yang hasan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Melakukan kebaikan akan mencegah seseorang dari Suul Khatimah, (Al-Jami Ash-Shagir Wa Ziyadatihi: 7245).
Makna melakukan kebaikan adalah berbuat ihsan kepada orang lain, (At-Tanwir, Syarh Jami As-Sagir lish Shan’ani: 6/607).
Banyak Mengingat Kematian
Imam At-Tirmizi meriwayatkan dengan sanad yang hasan sahih dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian, (Sunan At-Timizi: 2307).
Syaikh berkata:
Dengan banyak mengingat kematian, seseorang akan melakukan taubat secara jujur, dan hal ini akan membuat dirinya melakukan amal saleh, karena dia yakin bahwa suatu hari dia akan meninggalkan keluarganya, orang-orang yang tercinta, rumah, istana, harta, dan akan ditempatkan di tempat yang gelap tiada teman dan kawan, kecuali amal saleh yang dia lakukan.
Banyak Berdoa, Meminta kepada Allah supaya Husnul Khatimah
Hendaknya seseorang memperbanyak doa berikut sebagaimana Rasulullah ﷺ juga diriwayatkan sering sekali membaca doa ini, yaitu:
Wahai yang membolak-balikkan hati-hati, teguhkan hati hamba di atas agamaMu, ya Allah, (Sunan At-Tirmizi: 2140).
Niat yang Jujur
Syaikh berkata:
Hendaknya seorang muslim berniat untuk melakukan amal saleh dengan niat yang jujur, karena niat yang tahu hanya dirinya dengan Allah. Maka, seluruh amalannya, hendaknya tulus ikhlas karena Allah.
Imam Abu Dawud meriwayatkan dengan sanad yang sahih dari Sahal bin Hunaif Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Siapa saja yang meminta kepada Allah supaya diberi pahala mati syahid dengan permintaan yang jujur, Allah akan menyampaikan orang tersebut pada levelnya para syuhada, meskipun dia meninggal dunia di atas ranjangnya, (Sunan Abu Dawud: 1520). Wallahua’lam
Karangasem, 10 Oktober 2024
Irfan Nugroho (Semoga Allah mengampuni, merahmati, dan menempatkan ibunya di surga. Amin)