HadisFadhilah Amal

Tariqus Salihin: Menjaga Salat Termasuk Sebab Masuk Surga

Pembaca rahimakumullah, berikut adalah artikel tentang menjaga salat termasuk sebab masuk surga. Ini adalah bagian dari kitab Tariqus Salihin ila Rabbil ‘Alamin karya Syaikh Wahid Bali hafizahullah. Semoga bermanfaat. Teruskan membaca!

ٱلْمُحَافَظَةُ عَلَى ٱلصَّلَاةِ مِنْ أَسْبَابِ دُخُولِ ٱلْجَنَّةِ

Menjaga Salat Termasuk Sebab Masuk Surga

HADIS 1

Imam At-Tirmizi meriwayatkan, dan Al-Albani mensahihkannya, dari Abu Umamah yang mengatakan bahwa beliau mendengar Rasulullah ﷺ ketika sedang khutbah wada:

اتَّقُوا اللَّهَ رَبَّكُمْ وَصَلُّوا خَمْسَكُمْ وَصُومُوا شَهْرَكُمْ وَأَدُّوا زَكَاةَ أَمْوَالِكُمْ وَأَطِيعُوا ذَا أَمْرِكُمْ تَدْخُلُوا جَنَّةَ رَبِّكُمْ

Bertakwalah kalian kepada Allah, Rab kalian. Jagalah salat lima waktu kalian. Puasalah kalian di bulan kalian. Tunaikan zakat harta kalian. Taatilah pemimpin kalian. Niscaya kalian akan masuk surga milik Rab kalian, (Sunan At-Tirmizi: 616).

PENJELASAN:

1 – Khutbah wada itu terjadi di Arafah, pada tahun 10 hijriiah. Dinamakan Khutbah atau Haji Wada karena beliau ﷺ mengucapkan perpisahan kepada manusia di dalamnya, (Mausuatu Ahadisin Nabawiyah: 3520).

2 – Sabda Nabi ﷺ (اتَّقوا اللهَ ربَّكم) maksudnya:

اِجْعَلُوا بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ عَذَابِ اللَّهِ وِقَايَةً وَاخْشَوْا اللَّهَ كَأَنَّكُمْ تَرَوْنَهُ، وَامْتَثِلُوا أَوَامِرَهُ وَاجْتَنِبُوا نَوَاهِيَهُ

Jadikanlah antara kalian dan azab Allah suatu pelindung, dan takutlah kepada Allah seakan-akan kalian melihat-Nya, serta patuhilah perintah-perintah-Nya dan jauhilah larangan-larangan-Nya, (Mausuatul Haditsiyah Dorar Saniyah: 60809).

3 – Sabda Nabi ﷺ (وصَلُّوا خَمْسَكم) maksudnya:

وَأَدُّوا مَا افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ مِنْ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ فِي أَوْقَاتِهَا وَحَافِظُوا عَلَيْهَا

Dan tunaikanlah apa yang Allah wajibkan atas kalian berupa salat lima waktu pada waktunya, serta jagalah (salat) tersebut, (Idem)

4 – Sabda Nabi ﷺ (وأطيعوا ذا أَمرِكم) maksudnya:

وَأَطِيعُوا أَمِيرَكُمْ وَوَلِيَّ الْأَمْرِ عَلَيْكُمْ، وَلَا تَعْصُوهُ وَلَا تُخَالِفُوهُ، وَطَاعَتُهُمْ تَكُونُ فِي الْمَعْرُوفِ، وَأَمَّا إِذَا أُمِرُوا بِشَيْءٍ فِيهِ مَعْصِيَةٌ لِلَّهِ تَعَالَى؛ فَلَا طَاعَةَ لِمَخْلُوقٍ فِي مَعْصِيَةِ الْخَالِقِ

Dan taatilah pemimpin kalian dan penguasa yang diberi amanah atas kalian. Janganlah kalian membangkang atau menentangnya. Ketaatan kepada mereka adalah dalam perkara yang baik. Adapun jika mereka memerintahkan sesuatu yang mengandung maksiat kepada Allah Ta’ala, maka tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Sang Pencipta, (Idem).

BACA JUGA:  Tayamun - Mendahulukan yang Kanan dalam segala Aktivitas

PELAJARAN:

ٱلْمُحَافَظَةُ عَلَى ٱلصَّلَاةِ مِنْ أَسْبَابِ دُخُولِ ٱلْجَنَّةِ

1 – Menjaga salat (lima waktu) termasuk sebab masuk surga.

اَلْأَمْرُ بِأَدَاءِ مَا افْتَرَضَ اللَّهُ

2 – Perintah untuk menunaikan apa saja yang difardukan oleh Allah, (Idem).

اشْتَمَلَ الْحَدِيثُ الْأَوَّلُ عَلَى ثَلَاثَةِ أَرْكَانٍ مِنْ أَرْكَانِ الْإِسْلَامِ، وَلَمْ يَذْكُرْ الْحَجَّ كَأَنَّهُ قَبْلَ فَرْضِهِ، أَوْ لِتَكْرَارِ هَذِهِ الْأُمُورِ كُلَّ يَوْمٍ

3 – Hadis pertama mencakup tiga rukun Islam, namun tidak menyebutkan haji, seakan-akan karena hadis tersebut disampaikan sebelum kewajiban haji, atau karena amalan-amalan ini dilakukan setiap hari, (Tabsirus Sairin ila Rabbil ‘Alamin).

HADIS 2

Imam Abu Dawud meriwayatkan, dan Al-Abani mensahihkannya, dari Ubadah bin Shamit Radhiyallahu Anhu yang mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

خَمْسُ صَلَوَاتٍ كَتَبَهُنَّ اللَّهُ عَلَى الْعِبَادِ فَمَنْ جَاءَ بِهِنَّ لَمْ يُضَيِّعْ مِنْهُنَّ شَيْئًا اسْتِخْفَافًا بِحَقِّهِنَّ كَانَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ

Lima salat, telah Allah wajibkan bagi para hamba. Barang siapa yang melakukannya dan tidak memenyia-nyiakan sedikit pun darinya karena meremehkan haknya, maka baginya di sisi Allah sebuah perjanjian bahwa Allah akan memasukkan orang tersebut ke dalam surga.

وَمَنْ لَمْ يَأْتِ بِهِنَّ فَلَيْسَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ وَإِنْ شَاءَ أَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ

Dan siapa saja yang tidak menjaga salat lima waktu, maka baginya tidak ada perjanjian di sisi Allah. Jika Allah berkehendak, Allah akan mengazabnya. Jika Allah berkehendak, Allah akan memasukkannya ke dalam surga, (Sunan Abu Dawud: 1420).

PENJELASAN:

1 – Sabda Nabi ﷺ (كَانَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ) maksudnya:

كَانَ لَهُ مِيثَاقٌ وَأَمَانٌ مِنْ اللَّهِ بِإِدْخَالِهِ الْجَنَّةَ؛ جَزَاءً عَلَى تِلْكَ الصَّلَاةِ؛ فَوَعَدَهُ تَعَالَى بِإِثَابَةِ عَبْدِهِ عَلَى طَاعَاتِهِ عَهْدٌ مَوْثُوقٌ لَا يُخْلَفُ

Dia memiliki janji dan jaminan dari Allah untuk dimasukkan ke dalam surga sebagai balasan atas salat tersebut; maka janji Allah untuk memberikan pahala kepada hamba-Nya atas ketaatannya adalah janji yang teguh dan tidak akan dilanggar, (Mausuatul Haditsiyah Dorar Saniyah: 117168).

2 – Sabda Nabi ﷺ (فَلَيْسَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ) maksudnya:

فَلَيْسَ لَهُ عَلَى اللَّهِ عَهْدٌ بِأَنْ يَغْفِرَ لَهُ، بَلْ إِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُ، وَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ،

Maka, dia tidak memiliki janji dari Allah bahwa Allah akan mengampuninya. Sebaliknya, jika Allah menghendaki, Dia akan mengampuninya, dan jika Dia menghendaki, Dia akan mengazabnya.

فَوَكَّلَ أَمْرَ التَّارِكِ إلَى مَشِيئَتِهِ تَعَالَى؛ إنْ شَاءَ عَذَّبَهُ، وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُ،

Urusan orang yang meninggalkan shalat diserahkan kepada kehendak Allah; jika Dia menghendaki, Dia akan mengazabnya, dan jika Dia menghendaki, Dia akan mengampuninya.

وَهَذَا يَقْتَضِي أَنَّ الْمُحَافِظَ عَلَى الصَّلَوَاتِ

Ini menunjukkan bahwa orang yang menjaga shalat akan diberi taufik untuk melakukan amal saleh sehingga ia masuk surga sejak awal, (Mausuatul Haditsiyah Dorar Saniyah: 117168).

BACA JUGA:  Adabul Mufrad 3: Ibumu, Ibumu, Ibumu, lalu Ayahmu

3 – Sabda Nabi ﷺ (وَإِنْ شَاءَ أَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ) maksudnya, “Orang yang tidak menjaga salat lima waktu, bukan karena mengingkari bahwa salat lima waktu itu wajib, maka kelak dia tidak akan kekal di dalam neraka.” Wallahua’lam

PELAJARAN:

ٱلْمُحَافَظَةُ عَلَى ٱلصَّلَاةِ مِنْ أَسْبَابِ دُخُولِ ٱلْجَنَّةِ

1 – Menjaga salat lima waktu termasuk sebab masuk surga.

الصَّلَاةُ أَعْظَمُ رُكْنٍ مِنْ أَرْكَانِ الْإِسْلَامِ بَعْدَ الشَّهَادَتَيْنِ، وَلَهَا أَهَمِّيَّةٌ كَبِيرَةٌ فِي الشَّرْعِ

2 – Salat adalah rukun Islam yang paling agung setelah dua kalimat syahadat, dan ia memiliki kedudukan yang sangat penting dalam syariat, (Idem). Wallahua’lam

Karangasem, 10 November 2024

Irfan Nugroho (Semoga Allah mengampuni, merahmati, dan menempatkan ibunya di suga. Amin)

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button