Fiqih

Membedakan Darah Mens dengan Darah Istihadah

 

Pertanyaan: Seorang muslimah bertanya tentang bagaimana membedakan darah menstruasi dengan darah istihadah (pendarahan tidak normal pada vagina di luar masa nifas atau menstruasi).

 
Jawaban oleh Syeikh Abdul Aziz bin Baaz Rahimahullah
Seringnya, darah menstruasi itu lebih tebal dan kadang hitam, serta berbau tidak enak.
 
Di sisi lain, darah istihadah (pendarahan tidak normal pada vagina di luar masa nifas atau menstruasi) tidak seperti itu. Darah istihadah berwarna kuning tipis, dan umumnya seperti itu.
 
Akan tetapi, si penanya harus bersikap sesuai dengan masa kebiasaannya.
 
Jika memang itu adalah jadwal dia menstruasi, ya dia berhenti salat, puasa, dsb, meskipun darahnya tipis atau kuning, karena bisa saja bervariasi.
 
Jika itu terjadi di luar masa menstruasi, dia tidak perlu melihat apakah darahnya kuning atau tidak; jadi, dia harus melakukan salat, puasa, dan wudhu untuk setiap kali salat.
 
Akan tetapi, jika darahnya terus keluar, dan melebihi masa kebiasaan, maka dia harus berhenti melakukan salat dan puasa selama 15 hari.
 
Jika darah masih tetap ada setelah masa ini (15 hari), maka itu namanya darah istihadah (pendarahan tidak normal pada vagina di luar masa nifas atau menstruasi).
 
Inilah pendapat yang lebih kuat menurut pandangan mayoritas ulama.
 
Untuk kasus di atas, saudari harus melanjutkan salat dan puasa setelah melakukan Ghusl (mandi janabah pascamenstruasi). Ketika dia mengalami menstruasi di bulan selanjutnya, dia harus berhenti melakukan peribadatan tersebut sesuai dengan masa kebiasaan.
Terjemah: Irfan Nugroho Staf pengajar di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran At-Taqwa Sukoharjo.

BACA JUGA:  Apa yg Sunah Dibaca setelah Salat Witir?

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button