Mengapa Subuh Hari Jumat Baca As-Sajdah dan Al-Insan?
Di antara adab seorang muslim adalah membaca Surat As-Sajdah dan Surat Al-Insan ketika salat subuh di hari Jumat. Demikian tulis Syaikh Wahid Abdussalam Bali hafizahhullah di dalam kitabnya Sahihul Adab Al-Islamiyah.
Di dalam Ash-Shahihain dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa:
“Nabi shalallahu alaihi wa salam biasa membaca di subuh[1] hari Jumat rekaat pertama:
‘Alif Lam Mim, Tangzilu’.[2]
Lalu di rekaat kedua:
‘Hal ataa ‘alal insaani hiinum minad Dahri lam yakun syai’an madzkuraa.’[3]
PENJELASAN
[1] Sabda beliau, “subuh” adalah salat fajar. [2] Ini adalah penggalan awal-awal ayat dari Surat As-Sajdah. Maksudnya Nabi shalallahu alaihi wassalam membaca di salat fajar hari Jumat dengan surat As-Sajdah semuanya dan beliau sujud tilawah di dalamnya [3] Ini adalah awal-awal surat Al-Insan. Maksudnya, beliau membaca surat Al-Insan semuanya. Maksud dari ayat tersebut adalah agar manusia itu ingat bahwa mereka itu bukan apa-apa ketika belum diciptakan, bahkan tidak tahu harus disebut apa ketika belum diciptakan.PELAJARAN
Pelajaran yg bisa diambil dari hadis ini, menurut Syaikh Khalid Al-Juhani, antara lain:
Hukumnya mustahab (sunnah/disukai) untuk membaca surat As-Sajdah dan Al-Insan di dalam salat fajar hari Jumat.
Hendaknya manusia itu bersikap tawaduk, dan senantiasa ingat bahwa mereka itu bukan apa-apa, bahkan tidak bisa disebut apa namanya, ketika mereka belum diciptakan. Maka jangan sombong, bersikaplah yg tawaduk.
Mungkin, rahasia di balik anjuran untuk membaca dua surat tersebut di salat fajar hari Jumat adalah karena keduanya mencakup pembahasan tentang apa yg telah terjadi dan apa yg akan terjadi di hari Jumat.
Kedua surat itu berisi tentang kisah penciptaan Adam, juga terdapat penyebutan tentang awal penciptaan dan tempat kembali, juga tentang dibangkitkannya hamba dan dikumpulkannya mereka di padang Masyhar, juga keadaan hari kiamat, serta semua yg telah terjadi dan apa yg akan terjadi di hari kiamat. Di dalam anjuran untuk membaca dua surat ini, ada hikmah dan peringatan bagi para hamba, agar mereka ingat dengan apa yg sudah berlalu dan bersiap diri dengan apa yg akan terjadi.
SUMBER:
– Sahihul Adab Al-Islamiyah karya Syaikh Wahid Abdussalam Bali
– Al-Laali Al-Bahiyyatu karya Syaikh Khalid Mahmud Al-Juhani
Diterjemahkan di rumah sakit Nirmala Suri Sukoharjo ketika mengantar tetangga yg sakit pasca melahirkan. Semoga yg bersangkutan segera sembuh dan bisa merawat bayinya kembali. Aamiin