Mengapa Berhenti dari Pacaran dan Selingkuh?
Kalau saat ini ada pemuda yang mengaku cinta kepada pemudi, padahal keduanya belum menikah, ketahuilah itu adalah tipu daya setan.
Pun demikian dengan lelaki yang sudah menikah, tetapi mencintai wanita yang bukan istrinya, ini adalah tipu daya setan yang jauh lebih dahsyat daripada sebelumnya.
Coba perhatikan firman Allah ta’ala:
Cinta karena syahwat atau hawa nafsu terhadap wanita yang bukan istri sendiri adalah sesuatu yang buruk, tetapi setan menjadikannya indah, (QS Ali Imran: 14).
Jadi, berhentilah dari pacaran. Hentikan kebiasaan selingkuh.
Ingat, pacaran dengan wanita yang belum kita nikahi atau selingkuh dengan istri milik orang lain, itu namanya melampiaskan syahwat dengan cara yang tidak sesuai dengan syariat, dan itu namanya maksiat.
Sudahlah… Berhentilah dari pacaran, lalu menikah. Dan kalau sudah menikah, ya sayangilah istri kita sendiri, jangan menyayangi istri milik orang lain.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Dzar Al-Ghifari Radhiyallahu Anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda:
“Hubungan badan (dengan isteri atau hamba sahaya kalian) itu sedekah.”
Kemudian para sahabat bertanya:
Ya Rasulullah, apakah salah seorang dari kami justru mendapat pahala dengan mendatangi (istrinya sendiri) untuk melampiaskan syahwatnya?
Nabi ﷺ menjawab:
“Bukankah jika kalian melampiaskan syahwat di tempat yang haram, kalian mendapatkan dosa?
Pun demikian jika kalian melampiaskan syahwat di tempat yang halal, tentu kalian akan mendapatkan pahala,” (Sahih Muslim: 1006).
Karangasem, 11 Juni 2023
Irfan Nugroho (Guru di Pesantren Tahfizh At-Taqwa Sukoharjo. Semoga Allah karuniakan kepadanya dan kepada pembaca semua anak yang saleh/salehah dan keluarga islami yang bahagia. Aamiin)