Adab

Adab Majelis di dalam Minhajul Muslim

Pembaca rahimakumullah, kali ini kita akan sama-sama belajar tentang adab majelis yang kami ambil dari kitab Minhajul Muslim karya Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi rahimahullah. Apa saja adab di majelis? Teruskan membaca!

Adab Majelis

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi rahimahullah berkata tentang adab majelis:

إذَا أرادَ أنْ يجلسَ فإنَّهُ يسلِّمُ علَى أهلِ المجلس أولً

1 – Jika seseorang hendak duduk (di majelis), hendaknya dia mengucapkan salam kepada orang yang hadir di majelis tersebut terlebih dahulu.

يجلسُ حيثُ انتهَى بهِ المجلسُ

2 – Duduk di baris terakhir majelis

لَا يقيمنَّ أحدًا منْ مجلسهِ ليقعدَ فيهِ

3 – Tidak meminta orang lain untuk berdiri dari tempat dia duduk, kemudian kita duduk di tempat tersebut.

اٍذَا قامَ لهُ رجلٌ منْ مجلسهِ لم يجلس فيهِ

4 – Jika seseorang berdiri (dari tempat duduknya), kita tidak duduk di situ.

إذَا قامَ أحدٌ من مجلسهِ وعادَ إليهِ فهوَ أحق بهِ

5 – Jika seseorang berdiri dari tempat duduknya, lalu kembali ke tempat tersebut, dia lebih berhak untuk duduk di situ.

لَا يجلس بينَ اثنينِ إلاَّ بإذنهمَا

6 – Tidak duduk di antara dua orang, kecuali dengan seizin keduanya.

لَا يجلسُ في وسطَ الحلقةِ

7 – Tidak duduk di tengah-tengah halaqah (lingkaran majelis).

أنْ يجلس وعليهِ وقارٌ وسكينةٌ

8 – Duduk dengan sikap tenang dan berwibawa.

لَا يشبِّكَ بينَ أصابعهِ

9 – Tidak menjalin jari-jemari (sampai keluar bunyi).

لَا يعبثَ بلحيتهِ أوْ خاتمهِ

10 – Tidak memainkan jenggot atau cincin (termasuk tidak memainkan handphone).

ا يخَّللَ أسنانهُ أوْ يُدخلَ إصبعهُ في أنفهِ أوْ يكثرَ منْ البصاقِ والتَّنخُّمِ أوْ يكثرَ منْ العطاسِ والتَّثاؤبِ

11 – Tidak membersihkan sela-sela gigi, mengupil, sering mengeluarkan dahak atau meludah, tidak sering bersin atau menguap.

يكنْ جلسهُ هادئًا قليل الحركةِ

12 – Duduk dengan tenang, sedikit gerakan.

يكنْ كلامهُ منظومًا متَّزنًا

13 – Berbicara secara teratur dan tenang.

إذَا تحدَّثَ فليتحر الصَّوابَ

14 – Hanya menyampaikan hal-hal yang benar.

لَا يكثرَ منْ الكلامِ

15 – Tidak banyak bicara.

يتجنَّب المزاحِ والمراءِ

16 – Tidak bercanda dan berdebat.

لَا يتحدثَ بإعجابٍ عنْ أهلهِ وأولادهِ، أوْ صناعتهِ، أوْ إنتاجهِ المادِّيِّ والأدَبي منْ شعرٍ أوْ تأليفٍ

17 – Tidak membanggakan istri, anak, pekerjaan, hasil produksi, atau karya sastranya, seperti syair atau karya tulisnya.

إذَا حدّثَ غيرهُ أصغَى يسمعُ غيرَ مفرط فيِ الإعجابِ بحديث منْ يسمعهُ

18 – Jika orang lain berbicara, kita memperhatikan dan mendengarkan, tanpa berlebihan dalam mengagumi pembicaraan orang yang sedang didengar.

لَا يقاطعَ الكلامَ أوْ يطلبَ إليهِ إعادتهُ، لأنَّ ذلكَ يسوءُ المتحدثَ

19 – Tidak memotong pembicaraan, atau tidak meminta mengulangi perkataan, karena hal itu membuat pembicara jengkel.

BACA JUGA:  Boros Air ketika Wudhu dalam Islam | Dalil dan Hikmah

Demikian sekilas adab majelis menurut Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi rahimahullah sebagaimana yang beliau tulis di dalam Minhajul Muslim. Matan ini kemudian dilengkapi oleh dalil-dalil dari Quran dan Hadis oleh Syaikh Wahid Abdussalam Bali hafizahullah di dalam kitab beliau Sahihul Adab Al-Islamiyah bab Adab Majelis.

Wallahua’lam

Karangasem, 27 September 2023

Irfan Nugroho (Pengajar di PPTQ At-Taqwa Sukoharjo dan RQ Irmas Bani Saimo Bulu)

Irfan Nugroho

Guru TPA di masjid kampung. Tukang sapu lantai masjid. Tukang menyuguhkan minuman kepada jamaah pengajian. Mengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Nguter Sukoharjo.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button