Akhlak

Minhajul Muslim: Akhlak Penyayang, Rahmah

Pembaca rahimakumullah, berikut adalah ringkasan dari tulisan Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi di dalam kitabnya Minhajul Muslim tentang akhlak penyayang atau rahmah. Semoga bermanfaat, teruskan membaca!

Definisi Penyayang (Rahmah)

Disebutkan di dalam Mausuatul Akhlak Durar Saniyah, bahwa Rahmah atau Penyayang adalah:

رقَّةٌ تقتضي الإحسانَ للمرحومِ، بَيْنَهما عمومٌ وخصوصٌ مُطلَقٌ

Sifat penyayang atau welas asih yang menuntut pemiliknya untuk berbuat baik kepada objek/orang yang diwelasasihi atau disayangi, dan objek tersebut bisa umum dan khusus.

Bedakan dengan Ar-Ra’fatu, yang di dalam bahasa Indonesia juga penyayang, padahal secara leksikon, maknanya adalah:

رقَّةٌ تنشَأُ عِندَ حُدوثِ ضُرٍّ بالمرؤوفِ به

Sifat penyayang atau welas asih yang teradi ketika suatu keburukan menimpa orang yang dicintai, (At-Tahrir wat Tanwir: 10/239).

Dari Mana Timbulnya Akhlak Penyayang

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi rahimahullah tentang dari mana timbulnya akhlak penyayang berkata:

المسلمُ رحيمٌ، والرحمةُ خُلُقٌ مِنْ أَخْلَاقِهِ، إذْ مَنْشَأُ الرحمةِ صَفَاءُ النَفْسِ وطَهَارَةُ الرُوْحِ

Seorang muslim itu penyayang. Rahmah atau penyayang adalah satu dari sekian akhlak seorang muslim, karena sumber dari sifat penyayang atau rahmah adalah: 1) Jiwa yang jernih, dan 2) Ruh yang suci.

Mewujudkan Jiwa yg Jernih dan Ruh yg Suci

Lalu bagaimana mewujudkan jiwa yang jernih dan ruh yang suci? Syaikh berkata:

والمسلمُ يِإِتْيَانِهِ الخَيْرَ، وعَمَلِهِ الصَّالِحَ، واِبْتِعَادِهِ عَنِ الشَّرِّ، واِجْتِنَابِهِ المَفَاسِدَ هُوَ دائمًا في طهارةِ نفسٍ وطَيِّبِ رُوحٍ

Orang Islam yang:

1 – Melakukan kebaikan

2 – Menjalankan amal saleh

3 – Menjauhkan dirinya dari keburukan, serta

4 – Menjauhi perbuatan yang merusak

Dia akan senantiasa berada dalam kondisi jiwa yang suci sedangkan rohaninya akan selalu baik.

Buah dari Jiwa yg Jernih dan Ruh yg Suci

Alhasil, buah dari itu semua, menurut Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi adalah:

ومنْ كانَ هذَا حالهُ فإنَّ الرحمةَ لَا تُفَارِقُ قَلْبُهُ، ولهذَا كانَ المسلَمُ يحبُّ الرحمةَ ويَبْذِلُهَا ويُوَصِي بهَا، ويدعُو إليهَا

Siapa saja yang senantiasa dalam kondisi yang seperti itu:

BACA JUGA:  Aisarut Tafasir: Surat Al-Falaq dan Pelajaran darinya

1 – Sifat penyayang tidak akan terpisah dari hatinya

2 – Dia menyukai sifat penyayang

3 – Dia akan memberikan kasih sayangnya kepada orang lain

4 – Dia akan menasihati manusia dengan penuh kasih sayang

4 – Dia akan mengajak manusia untuk memiliki sifat penyayang.

Dalil Akhlak Penyayang

Di antara dalil dari Quran dan Sunnah yang menganjurkan akhlak penyayang adalah sebagai berikut:

1 – Firman Allah ta’ala di dalam QS Al-Balad: 17-18

ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِ

Indonesia: Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang, (QS Al-Balad: 17)

أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ

Indonesia: Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan, (QS Al-Balad: 18).

2 – Imam At-Tirmizi meriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمْ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ الرَّحِمُ

Orang-orang yang penyayang akan disayang oleh Ar-Rahman. Penyayanglah kepada siapa pun yang ada di bumi, niscaya Yang ada di langit (Allah) akan mengasihi kalian, (Sunan At-Tirmizi: 1924).

3 – Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdurrahman bin Shakhr (Abu Hurairah) Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ لَا يَرْحَمُ لَا يُرْحَمُ

Siapa saja yang tidak menyayangi, dia tidak akan disayangi, (Sahih Bukhari: 5997).

Gambaran Akhlak Penyayang

Di antara bentuk akhlak penyayang, menurut Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi adalah:

ومن آثارِ الرحمةِ الخارِجِيَّةِ العَفْوُ عَن ذِي الزَّلَّةِ، والمغفرةُ لصاحبِ الخطيئةِ، وإغَاثَةُ المَلْهُوْفِ، ومُسَاعَدَةُ الضَعِيْفِ، وإطعامُ الجَائِعِ وكِسْوَةُ العَارِي ومُدَاوَاةُ المريضِ ومُوَاسَاةُ الحَزِيْنِ.. كُلُّ هَذِهِ مِنْ آثارِ الرحمةِ وغيرهَا كثيرٌ

Di antara pengaruh zahir dari sifat penyayang adalah:

1 – Memaafkan orang yang tergelincir

2 – Mengampuni orang yang yang salah

3 – Menolong orang yang berduka

4 – Membantu orang yang lemah

5 – Memberi makan orang yang lapar

6 – Memberi pakaian orang yang tidak berpakaian

7 – Merawat orang yang sakit

8 – Menghibur orang yang sedih.

BACA JUGA:  Minhajul Muslim: Sunah Muakadah dan Gairu Muakadah Salat

Inilah di antara bentuk nyata dari akhlak penyayang, dan contoh lainnya masih begitu banyak.

Nabi Muhammad Sang Penyayang

Di antara gambaran kasih sayang Nabi ﷺ, di dalam Minhajul Muslim, adalah sebagai berikut:

1 – Nabi ﷺ berkunjung ke rumah Abu Yusuf Al-Qain, keluarga yang menyusui salah satu anak beliau Ibrahim, kemudian menggendong Ibrahim, mencium Ibrahim, dan menangis ketika Ibrahim meninggal, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam Sahih Bukhari nomor 1303.

2 – Nabi ﷺ mempercepat salat ketika mendengar anak kecil yang menangis karena kasihan dengan perasaan ibu si anak yang menangis ketika salat tersebut, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari di dalam Sahih Bukhari nomor 709.

Contoh dalam hal ini sebenarnya banyak, dan kami batasi dengan dua ini karena artikel ini adalah ringkasan dari Minhajul Muslim bab Akhlak Penyayang.

Demikian, ringkasan bab Akhlak Penyayang dari kitab Minhajul Muslim karya Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi rahimahullah. Semoga bermanfaat. Baarakallahu fiikum

Diringkas di Karangasem, 8 November 2023

Disampaikan di RQ Irmas Bani Saimo, Bulu – Sukoharjo, oleh Irfan Nugroho (Staf Pengajar di RQ Irmas Bani Saimo Bulu Sukoharjo dan PPTQ At-Taqwa Nguter Sukoharjo)

Pahala tulisan ini untuk mendiang ibu kami, Ibu Hj. Pami rahimahallah yang wafat pada Senin, 30 Oktober 2023. Allahummaghfir lahaa.

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button