Mausuatul Akhlak: Islah (Memperbaiki atau Mendamaikan)
Pembaca rahimakumullah, berikut adalah materi akhlak Islah, atau memperbaiki atau mendamaikan. Materi ini adalah ringkasan dan terjemahan dari Mausuatul Akhlak Dorar Saniyah yang kami ajarkan di Pesantren Irmas Bani Saimo Suro Karyo. Semoga bermanfaat.
Makna Islah secara Bahasa dan Istilah
Islah secara bahasa adalah menghilangkan kerusakan.
Islam secara istilah adalah mengubah suatu keadaan menjadi lurus.
Anjuran Islam dari Al-Quran
Firman Allah ta’ala:
Arti: dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas. yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan, (QS Asy-Syu’ara: 151-152).
Firman Allah ta’ala:
Arti: oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman, (QS Al-Anfal: 1).
Firman Allah ta’ala:
Arti: maka barang siapa memaafkan dan berbuat islah maka pahalanya atas (tanggungan) Allah, (QS Asy-Syura: 40).
Anjuran Islam dari Sunah Nabi
Imam Bukhari meriwayatkan dari Ummu Kultsum binti Uqbah Radhiyalahu Anha bahwa beliau mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
Tidak dicatat berdusta orang yang mendamaikan dua orang yang bersengketa, kemudian dia mengutip perkataan yang baik-baik dari satu pihak, atau dia sendiri mengatakan yang baik-baik tentang pihak lain (supaya berdamai), (Sahih Bukhari: 2692).
Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Darda Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Apakah kalian mau saya kasih tahu tentang amal yang lebih afdal daripada puasa sunah, salat sunah, dan sedekah sunah?
Lantas para sahabat menjawab, “Tentu, ya Rasulullah.”
Rasulullah ﷺ bersabda, “Mendamaikan dua orang yang bersengketa; karena persengketaan adalah pemutus,” (Sunan Abu Dawud: 4919).
Anjuran Islam dari Perkataan Salaf dan Ulama
Umar bin Abdu Aziz berkhutbah di Syam:
Wahai manusia, perbaikilah batin kalian, niscaya lahir kalian akan baik pula. Beramallah untuk akhirat kalian, niscaya dunia kalian akan tercukupi, (Az-Zuhdu li Ahmad bin Hambal: 1710).
Al-Auzai berkata:
Tidak ada langkah yang lebih dicintai Allah azza wa jalla daripada langkah kaki seseorang untuk mendamaikan dua orang yang bersengketa. Siapa saja yang mendamaikan dua orang yang bertikai, akan Allah catat baginya terputus dari neraka, (Al-Jami li Ahkamil Quran lil Qurtubi: 5/385).
Ahmad Syauqi berkata:
Orang saleh hanya membangun dirinya sendiri, sedang orang muslih, dia membangun masyarakat, (Aswaqudz Dzahab: 122).
Faidah Islah
Di dalamnya terdapat ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan RasulNya ﷺ.
Mengembalikan jiwa ke jalan yang benar.
Menundukkan orang yang zalim, kelewat batas, jahat, dan penuh dosa.
Islah menjauhkan negeri dari kehancuran.
Islah termasuk amar makruf nahi mungkar.
Islah (mendamaikan) orang yang bersengketa akan menghilangkan dendam dan benci dari hati.
Memurnikan jiwa dari penyimpangan dan mengeluarkannya dari lingkaran kerusakan.
Dengan Islah (mendamaikan) manusia, permusuhan akan berubah menjadi persahabatan dan mengubah kebencian menjadi kasih sayang.
Islah (mendamaikan) orang yang bersengketa akan menunjukkan pada sikap saling tolong menolong dan saling mendukung.
Islah (mendamaikan) orang yang bersengketa akan mewujudkan kerukunan dan persatuan di atas kebaikan.
Macam-macam Islah
Islahun Nafsi atau memperbaiki diri (sendiri).
Islahul Gairi atau memperbaiki orang lain.
Islahu bainan Nas atau mendamaikan orang-orang.
Penghalang Terwujudnya Akhlak Islah
Ketidaktahuan seseorang tentang pentingnya mengislah diri sendiri dan orang lain, serta ketidaktahuannya tentang dampak positif dari Islah.
Seseorang merasa putus asa untuk memperbaiki dirinya sendiri karena (merasa) dosanya terlalu banyak.
Seseorang merasa putus asa untuk menggapai islah karena banyaknya dan merajalelanya penyimpangan di tengah-tengah manusia.
Lemahnya ambisi seseorang untuk mencapai sesuatu yang tingggi, termasuk Islah.
Seseorang menganggap dirinya kecil (remeh, sepele) serta merasa dirinya orang yang lemah.
Tidak memiliki sifat muslih, seperti sabar, lemah lembut, hikmah, dan yang lainnya.
Sarana Mewujudkan Akhlak Islah
Mengetahui bahwa Allah menghasung dan memerintahkan untuk memiliki akhlak islah, dan bahwa Allah memuji orang-orang yang muslih, maka hendaknya kita menjadi bagian dari mereka.
Menyebarkan kesadaran beragama, serta meluaskannya di tengah-tengah manusia, sehingga darinya manusia paham tentang keutamaan islah.
Membersihkan diri dari hawa nafsu, serta menjadikan hawa nafsunya mengikuti kehendak Allah, dan inilah kaidah dasar dalam masalah islah.
Berusaha keras dalam menundukkan apa-apa yang memutus jalan menuju sifat islah.
Mengetahui bahwa perbuatan yang menyebabkan kerusakan akan menghasilkan hukuman di dunia dan di akhirat, sehingga seseorang akan berusaha untuk melakukan apa-apa yang bisa menjauhkan dirinya dari hukuman.
Mengetahui bahwa Allah subhanahu wa ta’ala tidak menyia-nyiakan pahala milik orang-orang muslih.
Mengetahui bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menghancurkan bangsa yang penduduknya merupakan orang-orang yang melakukan perbaikan.
Mengetahui bahwa manusia membutuhkan kelembutan, kesantunan, dan tidak mudah emosi dan tidak bersifat keras, supaya dakwah dari orang-orang muslih diterima. Maka hendaknya seseorang berusaha untuk memiliki sifat tersebut.
Mengetahui bahwa mendamaikan dua orang yang bertikai merupakan salah satu amal saleh terbaik dan salah satu cara terbaik untuk bertaqarub kepada Allah.
Hendaknya seseorang menjadikan ikhlas dan mengharap rida Allah subhanahu wa ta’ala sebagai tujuannya dalam berlaku islah, bukan untuk sum’ah, atau mengejar cinta dan pujian manusia.
Hendaknya seorang muslim memiliki semangat untuk mengetahui secara komprehensif tentang keadaan subjek yang sedang dia upayakan untuk menjadi baik.
Menyemarakkan mahad-mahad ilmu dan Quran. Sungguh, di antara sarana yang paling menentukan dalam memperbaiki akhlak adalah menyebarkan kesadaran beragama secara mendetail, dan hal itu tidak akan terjadi kecuali kita memperbanyak lembaga-lembaga pendidikan berbasis agama.
Memperbanyak doa, entah itu doa untuk kebaikan diri dan manusia, juga agar dihilangkannya persengketaan, perbedaan, dan perpecahan di antara manusia. Di antara doanya adalah sebagai berikut:
Arti: Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh, (QS An-Naml: 19).
Arti: Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, (QS Asy-Syuara: 83).
Arti: Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta’bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh, (QS Yusuf: 101).
Juga doa Umar bin Khatab di dalam Qunut:
Ya Allah, ampuni kami, juga orang beriman laki-laki dan perempuan, juga orang islam laki-laki dan perempuan, serta lembutkan hati kami, juga damaikanlah orang-orang yang bersengketa, (al-Mushanaf li Abdir Razaq: 4968). Wallahua’lam
Karangasem, 30 September 2024
Irfan Nugroho (Semoga Allah mengampuni dan merahmati dirinya, keluarga, dan orang tuanya. Aamiin)