Pembaca rahimakumullah, mengakui kebaikan orang tua adalah salah satu bentuk membalas kebaikan orang tua. Inilah yang dilakukan Abu Hurairah kepada ibunya. Bagaimana kisah lengkapnya? Teruskan membaca!
MATAN HADIS
Pembaca rohimakumullah, Imam Al Bukhari meriwayatkan di dalam Adabul Mufrad dari Abu Murah, Maula atau mantan budak Aqil, yang berkata:
Bahwa Abu Hurairah radhiallahu Anhu pernah ditunjuk sebagai wakil oleh Gubernur Madinah, Marwan.
Abu Hurairah tinggal di Dzul Khulaifah sedang ibunya tinggal di rumah yang berbeda.
Apabila Abu Hurairah akan bepergian, beliau akan berhenti sebentar di depan rumah ibunya lalu berkata:
Assalamualaikum, wahai ibuku. Semoga Allah merahmati dan memberkati engkau.
Kemudian ibunya berkata:
Pun demikian untukmu, wahai anakku. Semoga Allah merahmati dan memberkati engkau.
Kemudian Abu Hurairah berkata:
Semoga Allah merahmati engkau, ibu, sebagai engkau merawat saya ketika kecil.
Ibunya pun menjawab:
Semoga Allah merahmatimu, wahai anakku, sebagaimana engkau berbakti kepadaku ketika aku sudah tua.
Abu Murrah berkata:
Kemudian apabila Abu Hurairah pulang dari bepergian beliau akan melakukan hal yang sama (mampir di rumah ibunya dan mengucapkan kata² di atas), (Adabul Mufrad: 12).
PENJELASAN
Perkataan Abu Murrah (يستخلفه) maksudnya:
Gubernur Marwan menjadikan Abu Hurairah sebagai wakil gubernur baginya.
Dzul Hulaifah adalah daerah yang terkenal di dekat Madinah, sekitar 6 mil dari pusat Madinah.
PELAJARAN DARI HADIS
Pelajaran yang bisa diambil dari riwayat ini di antaranya:
Riwayat ini berisi isyarat tentang mengakui kebaikan orang tua.
Oleh karena Imam Al Bukhari memasukkan riwayat ini ke dalam Bab berjudul membalas kebaikan orang tua, maka mengakui kebaikan orang tua adalah salah satu cara membalas kebaikan mereka.
Riwayat ini juga menunjukkan bahwa Abu Hurairah ketika akan pergi dia berpamitan terlebih dahulu kepada orang tuanya.
Riwayat ini juga menunjukkan besarnya perhatian para sahabat terhadap ibu-ibu mereka serta mendoakan kebaikan bagi ibu-ibu mereka, (Rasyul Barad).
Kesungguhan kita dalam mendidik anak-anak kita ketika mereka masih kecil adalah sebab bagi mereka untuk berbakti dan berbuat baik kepada kita sebagai orang tua mereka ketika kita sudah lanjut usia, (Idem).
Riwayat ini juga menunjukkan adanya konsep “istikhlaf” (menunjuk seseorang sebagai pengganti atau wakil) jika pemimpin atau ketua sedang tidak ada, (Idem).
Syekh Muhammad Lukman menilai bahwa sanad riwayat ini Hasan. Said bin Abi Hilal dinilai tsiqah oleh mayoritas ahli riwayat dan tidak ada bukti nyata bahwa riwayat Said bin Abi Hilal itu tercampur, (lihat Tahdzibul Tahdzib: 2/354 serta catatan kaki Al-Anwath oleh Hamad Al-Anshari).
Demikian faedah dari riwayat nomor 12 kitab Adabul Mufrad karya Imam Al Bukhari tentang mengakui kebaikan orang tua adalah bagian dari upaya kita membalas kebaikan mereka. Semoga bermanfaat. Baarakallahu fiikum.
Wallahua’lam
Karangasem, 4 Januari 2024
Irfan Nugroho (semoga Allah mengampuni, merahmati, dan menempatkan ibunya di surga. AMIN)