Pembaca rahimakumullah, berlebihan atau ghuluw dalam beragama adalah sesuatu yang terlarang. Mengapa demikian? Selain karena Nabi ﷺ yang melarangnya, ia juga memiliki dampak logis yang tidak baik terhadap cara beragama seseorang. Berikut adalah penjelasan hadits iyyakum wa ghuluw. Semoga bermanfaat!
MATAN HADITS GHULUW
Imam An-Nasai meriwayatkan dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Anhuma bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Waspadalah terhadap sikap ghuluw dalam beragama, karena yang menghancurkan (kaum) sebelum kalian hanyalah sikap berlebihan dalam beragama, (Sunan An-Nasai: 3057. Sunan Ibnu Majah: 3029. Musnad Ahmad: 1851).
PENJELASAN HADITS GHULUW
1 – Sabda Nabi (إِيَّاكُمْ) maksudnya:
Aku peringatkan kalian supaya waspada, (Mausuatul Haditsiyah Dorar Saniyah: 121777).
2 – Sabda Nabi (والغُلوَّ في الدِّينِ) maksudnya:
Melewati batas dalam urusan agama, bersikap keras di dalam beragama, yaitu dengan berlaku ifrath (ekstrem), tetapi wajib bagi kalian untuk bersikap pertengahan dalam segala urusan (termasuk dalam beragama), (Idem).
PELAJARAN DARI HADITS GHULUW
Pelajaran yang bisa diambil dari hadits larangan berlebihan atau ghuluw dalam beragama adalah sebagai berikut:
1 – Larangan ghuluw dalam beragama, (Mausuatul Ahadisin Nabawiyah: 3395).
2 – Penjelasan tentang dampak buruk perilaku ghuluw atau ekstrem dalam beragama, (Idem).
3 – Bahwa ghuluw adalah sebab kehancuran, (Idem).
4 – Perintah untuk merenungi keadaan umat sebelum kita supaya kita menjauhi kesalahan yang mereka lakukan, (Idem).
5 – Anjuran untuk mengikuti sunah, (Idem).
6 – Peringatan dari Nabi ﷺ terhadap bid’ah dan ghuluw dalam beragama, (Mausuatul Haditsiyah Dorar Saniyah: 121777).
7 – Bahwa hal itu (ghuluw dan bid’ah) akan mengantarkan pada masyarakat yang rusak, (Idem).
Wallahua’lam
Karangasem, 9 Oktober 2024
Irfan Nugroho (Semoga Allah mengampuni, merahmati, dan menempatkan ibunya di surga. Aamiin).
Masyaa Allah…. Barakallahu fiikum ustadz…