Adab

Adab Berbicara: Tidak Merendahkan Orang ketika Berbicara

Pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta’ala di antara adab seorang muslim dalam berbicara adalah tidak merendahkan orang lain dalam berbicara. Apa dalilnya? Apa hikmahnya? Teruskan membaca!

Syaikh Wahid abdussalam Bali di dalam shahih Al Adab Al Islamiyah menulis bahwa di antara adab seorang muslim saat berbicara adalah:

عَدَمُ التَّعَالِي عَلَى النَّاسِ فِي الْخِطَابِ

Tidak merasa tinggi atau lebih mulia daripada orang lain dalam berbicara.

Imam muslim meriwayatkan dari Iyadh bin Himar Al-Mujasyi’i Radhiyallahu Anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda ketika khutbah:

وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلَا يَبْغِ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ

“Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bersifat tawadhu sampai tidak ada seseorang yang berbangga diri terhadap orang lain dan tidak berbuat zalim kepada orang lain,” [Sahih Muslim: 2865].

PENJELASAN

Iyadh bin Himar Al-Mujasyi’i nama lengkapnya Iyadh bin Himar At-Tamimi dari Bani Mujasy. Beliau adalah seorang sahabat Nabi ﷺ yang tinggal di Basrah hingga 50 tahun.

Yang disebut dengan “wahyu” adalah:

إِخْبَارٌ فِي خَفَاءٍ

Kabar dalam keadaan rahasia.

أَنْ تَخْرُجَ مِنْ بَيْتِكَ فَلَا تَلْقَى مُسْلِمًا إِلَّا رَأَيْتُ لَهُ عَلَيْكَ فَضْلًا

Tawadhu adalah Anda keluar dari rumah dan tidaklah Anda menjumpai seorang muslim kecuali Anda menganggap bahwa orang muslim tersebut lebih mulia daripada Anda.

Yang dimaksud dengan “yafkhara” atau “iftikhar” adalah

الْمُبَاهَاةِ بِالْمَكَارِمِ وَالْمَنَاقِبِ مِنْ حَسَبٍ وَنَسَبٍ وَ غَيْرِ ذَلِكَ

Memamerkan kemuliaan dan keunggulan dalam hal nasab atau garis keturunan dan lain sebagainya.

PELAJARAN

Pelajaran yang bisa disimpulkan dari hadis ini, menurut Syekh Khalid Al-Jauhani, di antaranya:

الْحَثّ عَلَى التَّوَاضُعِ لِلنَّاسِ فِي الْخِطَابِ

Anjuran bersikap tawaduk terhadap manusia ketika berbicara.

التَّحْذِيرُ مِنْ الظُّلْمِ

Peringatan agar kita tidak berbuat zalim.

التَّحْذِيرُ مِنْ الِافْتِخَارِ بِالنَّفْسِ

Peringatan agar kita tidak berbangga diri.

ثُبُوتُ الْوَحْيِ لِلنَّبِيِّ

Penegasan tentang turunnya Wahyu kepada Nabi ﷺ.

Kitab: al-Laali Al-Bahiyyatu Syarah Sahih Al-Adab Al-Islamiyah

BACA JUGA:  Adab Makan: Makan dengan Tangan Kanan

Karya: Syaikh Khalid Mahmud Al-Juhani

Penerjemah: Irfan Nugroho (Staf Pengajar di PPTQ At-Taqwa Sukoharjo)

Irfan Nugroho

Guru TPA di masjid kampung. Mengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Nguter Sukoharjo. Penerjemah profesional dokumen legal atau perusahaan untuk pasangan bahasa Inggris - Indonesia dan penerjemah amatir bahasa Arab - Indonesia. Alumni Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) tahun 2008 dan 2013.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button