AdabFiqihHadis

Niat Puasa Wajib, Kapan?

Pembaca mukminun.com rahimakumullah, salah satu pembeda antara puasa wajib dengan puasa sunah adalah niat. Dan tahukah Anda bahwa di antara adab puasa adalah menginapkan niat puasa fardu. Apa maksudnya? Teruskan membaca!

Tetapi sebelum lanjut, apabila pembaca ada yang ingin menyalin (copy/paste) tulisan ini, mohon berkenan untuk tetap menyertakan nama situs mukminun.com, nggih. Baarakallahu fiikum.

Adab Puasa #3

Pembaca mukminun.com rahimakumullah, Syaikh Wahid Abdussalam Bali hafizahullah ketika membahas adab puasa di dalam kitabnya Sahihul Adab Al-Islamiyah, beliau menulis:

تَبْيِيتُ النِّيَّةُ فِي صَوْمِ الْفَرِيضَةِ

Tabyit niat untuk puasa fardu atau wajib.

Tentang kata (تَبْيِيتُ), menurut kamus Al-Maany, ia berasal dari kata (بَيَّتَ) yang oleh KH. Ahmad Warson Al-Munawwir didefinisikan sebagai:

  1. Mengusahakan, merencanakan, mempertimbangkan, melindungi, merahasiakan; atau
  2. Menginap, mendapat tempat untuk menginap.”

Jadi, tabyitun niyat artinya menginapkan niat, atau berniat puasa wajib sejak malam.

Hadits Niat Puasa Wajib sebelum Subuh

Imam An-Nasai meriwayatkan suatu hadis mauquf dengan sanad yang sahih dari ibunda Hafsah Radhiyallahu Anha istri Nabi ﷺ berkata:

لَا صِيَامَ لِمَنْ لَمْ يُجْمِعْ قَبْلَ الْفَجْرِ

“Tidak ada puasa bagi orang yang tidak berniat sebelum fajar,” (Sunan An-Nasai: 2336. Sunan Abu Dawud: 2454. Jami At-Tirmizi: 730).

Tentang hadis ini, Imam At-Tirmizi berkata:

مَعْنَى هَذَا عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ

Makna riwayat ini menurut para ulama adalah:

لَا صِيَامَ لِمَنْ لَمْ يُجْمِعْ الصِّيَامَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فِي رَمَضَانَ أَوْ فِي قَضَاءِ رَمَضَانَ أَوْ فِي صِيَامِ نَذْرٍ

Tidak ada puasa bagi orang yang tidak berniat puasa sebelum terbitnya fajar, untuk puasa Ramadan, puasa qada, atau puasa nazar.

إِذَا لَمْ يَنْوِهِ مِنْ اللَّيْلِ لَمْ يُجْزِهِ

Jika seseorang tidak berniat sejak malam, puasanya tidak sah.

وَأَمَّا صِيَامُ التَّطَوُّعِ فَمُبَاحٌ لَهُ أَنْ يَنْوِيَهُ بَعْدَ مَا أَصْبَحَ وَهُوَ قَوْلُ الشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ وَإِسْحَقَ

Untuk puasa sunah, hukumnya mubah untuk berniat setelah pagi hari, dan ini adalah pendapat Asy-Syafii, Ahmad, dan Ishaq.

BACA JUGA:  Berbuka dengan Rutab, Tamr, atau Air

Penjelasan Hadits Niat Puasa

Tentang ungkapan (لَا صِيَامَ) yang berarti, “tidak ada puasa,” maksudnya adalah (لَا صِيَامَ صَحِيحٌ) puasanya tidak sah.

Tentang ungkapan (لِمَنْ لَمْ يُجْمِعْ), yujmi’ secara harfiah maknanya mengumpulkan, tetapi ungkapan dalam hadis ini bermakna (لِمَنْ لَمْ يَنْوِ), “bagi orang yang tidak berniat.”

Tentang ungkapan (قَبْلَ الْفَجْرِ) yang berarti “sebelum fajar”, maksudnya adalah (قَبْلَ الصُّبْحِ الصّادِقِ) sebelum subuh sadik (ditandai dengan azan subuh yang sebenarnya, bukan azan tahajud, bukan pula pengumuman imsak).

Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, terkait dengan niat puasa dan waktunya, bisa kita simpulkan:

  1. Niat puasa hukumnya wajib dan niat merupakan syarat sahnya puasa. Baca di sini:

Pembatal Puasa, Syarat Wajib dan Syarat Sahnya

  1. Karena niat adalah syarat sah puasa, maka tidak sah puasa seseorang apabila tidak ada niat.
  2. Waktu niat puasa ramadan adalah malam hari, yaitu dimulai setelah azan magrib sampai sebelum azan subuh.

Pelajaran

Di dalam Al-Laali Al-Bahiyyatu, syarah Sahihul Adab Al-Islamiyah, Syaikh Khalid Al-Juhadi menyimpulkan beberapa pelajaran dari hadits menginapkan niat puasa wajib di atas:

لَا يَصِحُّ صَوْمُ رَمَضَانَ لِمَنْ لَمْ يَنْوِ قَبْلَ الْفَجْرِ.

Tidak sah puasa Ramadan bagi orang yang tidak berniat sebelum azan subuh.

مَنْ نَوَى الْفِطْرَ فِي رَمَضَانَ حَتَّى أَصْبَحَ فَلَا يَجُوزُ لَهُ أَنْ يَصُومَ ذَلِكَ الْيَوْمَ.

Siapa saja yang berniat untuk tidak puasa Ramadan hingga pagi hari, maka tidak sah baginya puasa di hari itu.

عَظَمَةُ مَكَانَةِ الْمَرْأَةِ فِي الْمُجْتَمَعِ.

Agungnya kedudukan wanita di masyarakat (karena yang mengatakan hadits di atas adalah ibunda Hafsah, dan perkataan beliau dipakai oleh para ahli fikih).

Wallahu’alam bish shawwab

Sukoharjo, 22 Februari 2023

Irfan Nugroho (Guru TPA di masjid kampung. Tukang menyuguhkan minuman ketika pengajian).

================
Kami mengajak Anda untuk bersedekah jariyah dalam beberapa program kebaikan yang dikelola oleh admin Mukminun.com:

  1. 🔴Perawatan Situs Mukminun.com senilai Rp500.000 per tahun. Tambahkan angka 1 di akhir nominal transfer, misal: Rp500.001 agar kami tahu ini untuk perawatan situs.
  2. 🔴Menyekolahkan 2 anak duafa warga lokal di pesantren selama 3 tahun dengan total anggaran: Rp28.000.000 (SPP per bulan Rp300.000 dan Rp350.000). Tambahkan angka 2 di akhir nominal transfer, misal: Rp300.002 agar kami tahu ini untuk SPP santri duafa.
  3. 🔴Konsumsi kajian rutin setiap Ahad bakda Magrib di Masjid At-Taqwa kampung admin sebesar Rp250.000. Tambahkan angka 3 di akhir nominal transfer, misal: Rp200.003 agar kami tahu ini untuk snack/minum kajian di kampung.
BACA JUGA:  Hukum Sahur sebelum Mandi Junub, Ini Kata Ulama

Salurkan infak Anda ke Bank Muamalat: 5210061824 a.n. Irfan Nugroho.

Informasi & Konfirmasi Transfer, hubungi: 081216744418

Semoga menjadi amal jariyah, pemberat timbangan kebaikan di akhirat, juga sebab tambahnya keberkahan pada diri, harta, dan keluarga pembaca semuanya. Aamiin
================

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button