Pembaca rahimakumullah, bukankah kita sering melihat orang tua yang pikun, stroke, lumpuh, dan yang semisal? Syukurlah kita pernah diajari oleh Nabi ﷺ doa berlindung dari keburukan di hari tua. Bagaimana lafaz doa itu? Apa hikmahnya? Teruskan membaca!
Lafaz Doa Berlindung dari Keburukan di Hari Tua
Imam ahli hadis yang lima meriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ biasa berdoa dengan doa berikut, yang kali ini kami potong agar fokus pada berlindung dari keburukan di hari tua, yaitu:
Latin: Allahumma inni A’udzu bika min suu-il kibari
Arti: Ya Allah, hamba berlindung kepada Engkau dari keburukan di hari tua, [Muttafaq Alaih].
Penjelasan
Suu-il kibari, dengan huruf ba yang ditatah, artinya:
Usia tua atau ketika sudah lanjut usia.
Tertulis di dalam Ensiklopedi Hadis Durar Saniyah:
Seolah-olah beliau berlindung dari masa tua. Beliau Nabi ﷺ beristiadzah (berlindung) dari berbagai dampak buruk akibat penuaan, seperti pikun, ditinggalkan oleh manusia (dibuang ke panti jompo oleh anak, menantu, cucu, saudara, atau orang sekitar), dan yang lainnya.
Ustadz Bachtiar Nasir dalam suatu ceramahnya (maaf saya lupa tanggal atau tahunnya) pernah mengatakan bahwa di antara makna “keburukan di masa tua”, selain pikun, adalah penyakit stroke atau lumpuh dan yang semisal.
Pelajaran
1. Anjuran untuk melazimi doa tersebut di atas
2. Anjuran untuk berikhtiar menjaga kesehatan dan kesejahteraan pikiran, salah satunya dengan doa dan menempuh sebab-sebab duniawi
3. Anjuran untuk memperhatikan dan merawat orang tua, karena mereka di usia tua cenderung lemah dan berkurang dalam berbagai hal yang berkaitan dengan fisik
4. Meminta perlindungan itu hanya kepada Allah
Penutup
Demikian sedikit faidah tentang doa berlindung dari keburukan atau penyakit di masa tua. Kita ulangi lagi sampai hafal:
Latin: Allahumma inni A’udzu bika min suu-il kibari
Arti: Ya Allah, hamba berlindung kepada Engkau dari keburukan ketika tua, [Muttafaq Alaih].
Wallahu’alam bish shawwab
Monumen Transmigrasi (Plasa) Wonogiri, 8 Januari 2023
Irfan Nugroho bin H. Suratman bin Atmo Wikromo bin Naya bin Naya Gati bin Dandung, anaknya Hj. Pami (semoga Allah menjaga orang tua kami, Aamiin).
Tambahan 13 Mei 2024:
Dulu kami pernah mengantar ibu menjenguk sahabat beliau yg sakit karena tua. Lalu di perjalanan pulang, dan waktu itu ibu duduk di kursi depan bersama kami, padahal biasanya di belakang, beliau kasihan dengan kondisi sahabatnya yg sudah tua dan sakit²-an.
Kami pun menyampaikan ada doa berlindung dari keburukan di hari tua, di antaranya berlindung dari stroke atau lumpuh separuh. Ibu sangat antusias ingin tahu bagaimana doanya.
Lalu setelah kami bimbing, beliau terus menghafalkannya di sepanjang perjalanan pulang. Bahkan beliau juga minta dikirimkan teks doanya via WhatsApp, supaya bisa dibaca kapan².
Kami adalah keluarga yg bisa dibilang “kenyang” dengan penyakit stroke. Dulu ibu dari ayah kami mengalami stroke dan mati separuh. Ibu dari ibu kami juga mengalami stroke dan mati separuh. Bahkan pada Mei 2024, ayah dari ibu kami juga mengalami stroke dan dirawat sebagian besarnya oleh ayah kami. Ya Allah
Kami yakin ibu mengamalkan doa ini. Beliau meninggal dunia tanpa diiringi penyakit stroke. Beliau meninggal pada hari Senin, 30 Oktober 2023 dengan lafaz terakhir yg beliau ucap adalah:
– selawat
– doa sapu jagad
– dua kalimat syahadat.
Ya Allah, ampuni dosa ibu kami, ayah kami, dan keluarga kami. Hindarkanlah kami dari berbagai keburukan di hari tua, di antaranya penyakit stroke, pikun, dan lain sebagainya. Tempatkan ibu kami di surgaMu, ya Allah. Aamiin
Kita pernah diajari oleh Nabi ﷺ doa berlindung dari keburukan di hari tua. Bagaimana lafaz doa itu? Apa hikmahnya? Teruskan membaca di sini:
Berlindung dari Keburukan di Hari Tua