AqidahHadis

Yahudi Nasrani Ibadah kepada Allah di Kuburan

Pembaca rahimakumullah, berikut adalah penjelasan tentang larangan ibadah kepada Allah di kuburan. Artikel ini adalah terjemahan dari kitab Al-Jadid, Syarh Kitab Tauhid karya Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Al-Qar’aawi, bab sikap keras terhadap ibadah kepada Allah di kuburan orang saleh. Semoga bermanfaat. Teruskan membaca!

Matan Hadis

Pembaca rahimakumullah, Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari ibunda Aisyah Radhiyallahu Anha dan Abdullah bin Abbasa Radhiyallahu Anhuma yang berkata:

لَمَّا نَزَلَ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَفِقَ يَطْرَحُ خَمِيصَةً لَهُ عَلَى وَجْهِهِ

Ketika sakit Rasulullah ﷺ semakin parah, beliau mulai meletakkan sepotong kain dan meletakkannya di wajah beliau.

فَإِذَا اغْتَمَّ بِهَا كَشَفَهَا عَنْ وَجْهِهِ

Maka apabila beliau mulai merasa panas, beliau akan membuka kain tersebut dari wajahnya.

فَقَالَ وَهُوَ كَذَلِكَ لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى

Maka beliau berkata – dalam keadaan beliau seperti itu, “Laknat Allah untuk Yahudi dan Nasrani.”

اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ

Mereka menjadikan kuburan nabi mereka sebagai masjid-masjid.

يُحَذِّرُ مَا صَنَعُوا

(Aisyah Radhiyallahu Anha): Nabi ﷺ memperingatkan umat atas apa yang mereka perbuat, (Sahih Bukhari: 435).

Di dalam riwayat Imam Ahmad terdapat tambahan perkataan dari Aisyah Radhiyallahu Anha:

وَلَوْلَا ذَلِكَ أُبْرِزَ قَبْرُهُ غَيْرَ أَنَّهُ خَشِيَ أَنْ يُتَّخَذَ مَسْجِدًا

Kalau bukan karena (perkataan beliau) itu, kubur beliau akan ditampakkan, karena khawatir makam beliau akan dijadikan masjid, (Musnad Ahmad: 24513).

شرح الكلمات:

Penjelasan Kata

Perkataan Aisyah (لَمَّا نَزَلَ بِرَسُولِ اللَّهِ) maksudnya:

نزل به ملك الموت والملائكة الكرام لقبض روحه

Didatangi Malaikat Maut dan para malaikat yang mulia untuk mencabut ruh beliau.

Perkataan Aisyah (طَفِقَ) yang artinya “mulai,” maksudnya:

جعل يطرح

Mulai meletakkan.

Perkataan Aisyah (يَطْرَحُ خَمِيصَةً) maksudnya:

أي الكساء المَعْلَمُ

Kain yang ada pola garis-garis.

Perkataan Aisyah (فَإِذَا اغْتَمَّ بِهَا كَشَفَهَا) maksudnya:

إذا انْحَبَسَ نفْسُهُ كَشَفَها لِيَتَنَفَسَ

Jika beliau merasa sesak nafasnya, beliau membuka kain tersebut untuk bernafas.

BACA JUGA:  Luruskan Shaf atau Wajah Kalian Akan Dibalik

Sabda Nabi (لَعْنَةُ اللَّهِ) maksudnya:

اللعن من الله الطَرْدُ والإبْعادُ عن رحمته، ومن الناس السبُّ والدعاء

Laknat dari Allah adalah disingkirkannya atau dijauhkannya seseorang dari rahmat Allah. Jika laknat itu dari manusia, itu artinya penghinaan dan doa (buruk) untuk seseorang.

Sabda Nabi (اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ) maksudnya:

كَنَائِسَ وبَيْعًا يَعْبُدُوْنَ اللهَ فيها

Gereja dan sinagog yang di dalamnya mereka beribadah kepada Allah.

Perkataan Aisyah (وَلَوْلَا ذَلِكَ) maksudnya:

ولولا لعنة اليهود والنصارى، أو ولولا تحذيره من ذلك وخوف اتخاذ قبرِهِ مسجدا

Kalau bukan karena adanya ancaman dari Nabi ﷺ berupa laknat Allah untuk Yahudi dan Nasrani, atau jika bukan karena Nabi ﷺ sendiri yang memberi peringatan tentang hal tersebut (beribadah kepada Allah di kuburan orang saleh), atau karena kekhawatiran bahwa makam Nabi ﷺ akan dijadikan masjid.

Perkataan Aisyah (أُبْرِزَ قَبْرُهُ) maksudnya:

لِدَفْنٍ خارِجَ حُجْرَتِهِ

Kalau bukan karena pertimbangan-pertimbangan di atas, niscaya Nabi ﷺ akan dimakamkan di luar kamar beliau.

الشرح الإجمالي

Penjelasan Global

تُخْبِرُنا عائشةُ أنه حِيْنَمَا حَضَرَتُ النبيُ ﷺ الوفاةِ

Ibunda Aisyah mengabarkan kepada kita bahwa ketika ajal Nabi ﷺ sudah hampir tiba,

قال وهو في سكرات الموت:

Nabi ﷺ bersabda ketika beliau dalam kondisi sakaratul maut:

لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى

Laknat Allah untuk Yahudi dan Nasrani.

وذلك لأنهم بنوا على قبور أنبيائهم مساجد

Itu karena mereka membangun di atas makam para nabi mereka masjid-masjid (tempat peribadatan/tempat sujud).

ثم اسْتَنْتَجَت عائشةُ أنه يريدُ بذلك تحذيرَ أمته من أن تَقَعَ فيما وَقَعَت فيه اليهودَ والنصارَى فَتَبْنِي على قبره مسجدا

Maka Aisyah menyimpulkan bahwa beliau ﷺ, melalui ungkapan tersebut, ingin memberi peringatan kepada umat beliau agar tidak terjerumus ke dalam apa yang dilakukan oleh Yahudi dan Nasrani, juga agar umat beliau tidak membangun masjid di sekitar kubur beliau.

ثم بَيَنْتُ أن الذي مَنَعَ الصحابةُ من دَفْنِهِ خَارِجَ غُرْفَتِهِ هو خَوْفَهُمْ من أن يَتَخَذَ قَبْرِهِ مَسْجِدًا

Aisyah kemudian menjelaskan bahwa yang menghalangi para sahabat dari memakamkan beliau di luar kamar beliau adalah kekhawatiran para sahabat kalau-kalau makam Nabi Muhammad ﷺ akan dijadikan masjid.

الفوائد:

Pelajaran:

١. بيان ما حَصَلَ للنبي ﷺ من شِدَّةٍ النَزَعِ.

Penjelasan tentang kerasnya sakaratul maut yang dirasakan Nabi ﷺ.

٢. حرص النبي على أمته.

Bersemangatnya Nabi ﷺ terhadap kebaikan bagi umat beliau.

٣. جوازُ لَعَنَ الْكُفَّارِ على سَبِيْلِ الْعُمُوْمِ.

Bolehnya melaknat orang kafir secara umum.

٤. تحريم البناء على القبور عموما.

Membangun bangunan di atas kubur hukumnya haram secara umum.

٥. في الحديث رد على الذين يجيزون البناء على قبور العلماء تمييزا لهم عن غيرهم.

Di dalam hadis ini terdapat bantahan terhadap orang yang berpendapat bahwa boleh mendirikan bangunan di atas kuburan para ulama, sebagai pembeda dari kuburan orang lain.

٦. أن البناء على القبور من سنن اليهود والنصارى.

Bahwa mendirikan bangunan di atas kubur adalan “sunah” orang Yahudi dan Nasrani.

٧. بيان فقه عائشة

Penjelasan tentang kefaqihan ibunda Aisyah Radhiyallahu Anha.

٨. في الحديث بيان سبب دفن الرسول ﷺ في حجرته.

Di dalam hadis ini terdapat penelasan tentang sebab dimakamkannya Rasul ﷺ di kamar beliau.

مناسبة الحديث للباب:

Korelasi Hadis dengan Judul Bab

حَيْثُ دلَّ الحديث على تحريم بِناءِ المساجد على القبور وعبادة الله عندها، فكيف بعبادة أصحاب القبور.

Karena hadis ini menunjukkan haramnya mendirikan bangunan di atas kuburan, serta haramnya ibadah kepada Allah di kuburan, lalu bagaimana dengan beribadah kepada penghuni kubur? (Tentu lebih haram lagi, bukan?)

مناسبة الحديث للتوحيد:

Korelasi Hadis dengan Tauhid

حيث دل الحديثُ على التحذير عن بناء المساجد على القبور؛ لِما في ذلك من تعظيم أصحابها، والتعظيم عِبادةً، وصرفُ العبادةَ لغير الله شركٌ

Hadis ini menunjukkan peringatan yang keras dari membangun tempat ibadah di kuburan, karena hal itu merupakan salah satu bentuk pengagungan terhadap penghuni kubur, sedangkan pengagungan adalah salah satu bentuk ibadah, dan mengarahkan peribadatan kepada selain Allah adalah syirik.

BACA JUGA:  Pengertian, Syarat, dan 7 Macam Syafaat

Wallahua’lam

Karangasem, 2 Desember 2023

Irfan Nugroho (Semoga Allah mengampuni, merahmati, dan menempatkan ibunya, Hj. Pami, di surga. Aamiin)

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button