Hadis

Adab atau Kaidah Memilih Pemimpin

Pembaca rahimakumullah, berikut adalah dalil tentang adab atau kaidah memilih pemimpin di dalam Islam. Semoga bisa menjadi pegangan bagi kita dalam menentukan pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. AMIN

Pembaca rahimakumullah, sebelum mempelajari tentang kriteria pemimpin, berikut adalah dua kaidah penting dalam memilih pemimpin:

انتخاب مرشح أقل ظلمه

Mencoblos calon yang paling sedikit keburukannya

Dalam hal ini terdapat kaidah, salah satunya sebagaimana yg disebutkan oleh Syaikh Abdurrahman Nasir As-Sa’di:

وضده تزاحم المفاسد يرتكب الأدنى من المفاسد

Kebalikannya, jika beberapa keburukan saling bertemu, dipilih yang paling sedikit keburukannya,(Manzhumah Al Qawaid Al Fiqhiyah Lisa’di).

Dalilnya adalah QS Ar-Rum ayat 1 – 4, di mana Allah berfirman:

الۤمّۤ ۚ غُلِبَتِ الرُّوْمُۙ

Alif lam mim. Bangsa Romawi telah dikalahkan,

فِيْٓ اَدْنَى الْاَرْضِ وَهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُوْنَۙ

di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang

فِيْ بِضْعِ سِنِيْنَ ەۗ لِلّٰهِ الْاَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْۢ بَعْدُ ۗوَيَوْمَىِٕذٍ يَّفْرَحُ الْمُؤْمِنُوْنَۙ

dalam beberapa tahun (lagi). Milik Allahlah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang mukmin, (QS Ar-Rum: 1-4).

Tanbih: Jika semua capres buruk, maka pasti yang paling sedikit keburukannya hanya satu. Maka kita memilih kandidat yg paling sedikit keburukannya.

انتخاب مرشح أكثر خيره

Mencoblos calon yang paling banyak kebaikannya

Dalam hal ini terdapat kaidah, salah satunya sebagaimana yg disebutkan oleh Syaikh Abdurrahman Nasir As-Sa’di:

فإن تزاحم عدد المصالح يقدم الأعلى من المصالح

Maka jika beberapa kebaikan saling bertemu, didahulukan yang paling banyak kebaikannya, (Manzhumah Al Qawaid Al Fiqhiyah Lisa’di).

Tanbih: Jika semua kandidat baik, maka pasti yg paling banyak kebaikannya hanya satu, dan kita memilih yg paling banyak kebaikannya.

Pembaca rahimakumullah, berikut adalah kumpulan ayat dan hadis tentang kriteria pemimpin, yg dari sana kita bisa mempertimbangkan mana yg seharusnya kita pilih:

عدم انتخاب مرشح غير مسلم

Tidak mencoblos calon non-muslim

Dalilnya adalah firman Allah ta’ala di dalam QS Ali Imran ayat 28v

لَّا يَتَّخِذِ ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلْكَٰفِرِينَ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِ ٱلْمُؤْمِنِينَ

Orang-orang yang beriman tidak boleh menjadikan orang-orang kafir sebagai wali, selain dari orang-orang yang beriman, (QS Ali Imran: 28).

عدم انتخاب مرشح ظالم

Tidak memilih pemimpin zalim

Imam Muslim meriwayatkan dari A’idz bin Amru bin Hilal Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ شَرَّ الرِّعَاءِ الْحُطَمَةُ فَإِيَّاكَ أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ

Sungguh, seburuk-buruk pemimpin adalah Al-Huthamat. Jadi, kamu jangan pernah masuk di kalangan mereka, (Sahih Muslim: 1830).

Al-Huthamat artinya:

مَن يَظلِمُ الرَّعِيَّةَ ولا يَرحَمُهم؛ فهو يَقْسو ويَشتَدُّ على رَعيَّتِه، مُبتعِدًا عن الرِّفقِ والحِكمةِ فيهم

Pemimpin yg zalim kepada rakyatnya, tidak memiliki sifat welas asih kepada rakyatnya, hatinya keras dan sifatnya kasar kepada rakyatnya, jauh dari sifat lembut dan bijaksana.

عدم انتخاب مرشح يَحْرِصُ عَلَى الرِئَاسَةِ

Tidak mencoblos calon yg berambisi jadi pemimpin

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Musa Radhiyallahu Anhu yang berkata bahwa beliau dan dua orang anak pamannya datang bertemu Nabi ﷺ, kemudian salah satunya berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَمِّرْنَا عَلَى بَعْضِ مَا وَلَّاكَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ

Ya Rasulullah, angkatlah kami sebagai Amir (Pemimpin) atas sebagian (wilayah) yang dipasrahkan Allah azza wa jalla kepada Anda.

BACA JUGA:  Hadis Larangan Buang Hajat di Masjid dan Fiqih seputarnya

Kemudian satunya lagi juga berkata demikian, lalu Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّا وَاللَّهِ لَا نُوَلِّي عَلَى هَذَا الْعَمَلِ أَحَدًا سَأَلَهُ وَلَا أَحَدًا حَرَصَ عَلَيْهِ

Demi Allah, sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan bagi orang yang memintanya dan yang berambisi terhadapnya, (Sahih Muslim: 1652).

Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdurrahman bin Samirah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda kepadanya:

لَا تَسْأَلْ الْإِمَارَةَ فَإِنَّكَ إِنْ أُعْطِيتَهَا عَنْ مَسْأَلَةٍ وُكِلْتَ إِلَيْهَا وَإِنْ أُعْطِيتَهَا عَنْ غَيْرِ مَسْأَلَةٍ أُعِنْتَ عَلَيْهَا

Jangan meminta jadi pemimpin. Jika kamu menduduki jabatan karena meminta, kamu akan ditelantarkan (tidak ditolong oleh Allah); sedang jika kamu jadi pemimpin tanpa meminta, kamu akan ditolong (oleh Allah) dalam menjalankannya, (Sahih Bukhari: 7147).

Hukum meminta jabatan ada tiga:

1 – Makruh, yakni ketika:

وَإِنْ كَانَ هُنَاكَ مَنْ هُوَ أَوْلَى مِنْهُ كُرِهَ لَهُ طَلَبُهَا

Jika ada orang yg lebih berkompeten daripada dia, maka makruh untuk orang yg kurang berkompeten untuk maju meminta jabatan, (Al-Mausuatul Fiqhiyah).

2 – Haram, yakni ketika:

وَإِنْ كَانَ غَيْرَ صَالِحٍ لَهَا حَرُمَ عَلَيْهِ طَلَبُهَا

– Jika dia tidak berkompeten (menjadi pemimpin), haram baginya maju mencalonkan diri sebagai pemimpin, (Al-Mausuatul Fiqhiyah).

الذي يسألها ويحرص عليها طلبا لعرض من الدنيا

– Orang yang mencalonkan diri dan berambisi terhadap jabatan itu karena tujuan dunia, (Asy-Syabakah Al-Islamiyah: 178155).

3 – Wajib, yakni ketika:

فَإِنْ كَانَ لاَ يَصْلُحُ لَهَا إِلاَّ شَخْصٌ وَجَبَ عَلَيْهِ أَنْ يَطْلُبَهَا

Jika tidak ada yg lebih berkompeten untuk jabatan tersebut daripada dirinya, wajib baginya untuk maju dan memintanya atau mencalonkan diri, (Asy-Syabakah Al-Islamiyah: 178155).

عدم انتخاب مرشح الصِّبْيَانِ وَالسُّفَهَاءِ

Tidak memilih calon pemimpin bodoh dan kekanak-kanakan

Imam Bukhari meriwayatkan di dalam Adabul Mufrad dari Said bin Sam’an yang berkata:

سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَتَعَوَّذُ مِنْ إِمَارَةِ الصِّبْيَانِ وَالسُّفَهَاءِ

Saya mendengar Abu Hurairah berdoa meminta perlindungan kepada Allah dari pemimpin yang kekanak-kanakan lagi bodoh, (Adabul Mufrad: 66).

عدم إعطاء الرشوة وقبولها والتوسط فيها

Tidak memberi, menerima, dan menjadi perantara suap

Imam Ahmad meriwayatkan dari Tsauban Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ وَالرَّائِشَ يَعْنِي الَّذِي يَمْشِي بَيْنَهُمَا

Rasulullah ﷺ melaknat pemberi suap, penerima suap, serta Ar-Rāisya, yaitu orang yang berjalan di antara keduanya, (Musnad Ahmad: 21365).

عدم انتخاب مرشح من النساء

Tidak mencoblos calon dari kalangan wanita

Imam Bukhari meriwayatkan dari Nufai bin Harits atau Abu Bakrah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

لَنْ يُفْلِحَ قَوْمٌ وَلَّوْا أَمْرَهُمْ امْرَأَةً

Suatu negeri tidak akan jaya jika mereka memasrahkan urusan kepemimpinan kepada wanita, (Sahih Bukhari: 7099).

انتخاب المرشح صاحب استقامة في السيرة

Memilih calon yg rekam jejaknya lurus-lurus saja

Memilih pemimpin jangan hanya melihat pada visi-misi atau program kerjanya, tetapi juga rekam jejaknya. Jika seseorang berjanji akan memberantas korupsi, padahal dulunya dia pernah korupsi, maka ini harus diwaspadai. Allah ta’ala mengisahkan tentang kaum Nabi Shalih yang mengakui baiknya akhlak beliau, sehingga mereka ingin agar Nabi Shalih menjadi pemimpin mereka. Allah ta’ala berfirman:

قَالُوا۟ يَٰصَٰلِحُ قَدْ كُنتَ فِينَا مَرْجُوًّا قَبْلَ هَٰذَآ

Kaum Tsamud berkata: “Hai Shaleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, (QS Hud: 62).

BACA JUGA:  Jika Anda Menjadi Pejabat Tinggi, Lalu Orang Tua Anda Datang Berkunjung…

Marjuwan, atau “yang kami harapkan,” maksudnya adalah:

كنا نرجُو أن تكون فينا سيدًا

Kami berharap Anda menjadi pemimpin bagi kami, (Tafsir At-Tabari).

Mengapa kaum Nabi Tsamud ingin Nabi Shalih menjadi pemimpin mereka? Kata Syaikh Abdurrahman Nasir As-Sa’di:

أَنَّهُ مَا زَالَ مَعْرُوفًا بِمَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ وَمَحَاسِنِ الشِّيَمِ، وَأَنَّهُ مِنْ خِيَارِ قَوْمِهِ

Dia terus dikenal sebagai orang yang mulia akhlaknya (etik), karakternya juga baik, dan beliau adalah sosok yang paling baik di antara kaum beliau, (Taisurul Karimir Rahman).

اختيار مرشح صادق

Memilih pemimpin yg jujur

Imam muslim meriwayatkan dari Ma’qil bin Yassar radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

ماَ مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيْهِ اللَّهُ رَعِيَّةً، يَمُوْتُ يَوْمَ يَمُوْتُ، وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ، إِلاَّ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ

Tidaklah seorang hamba diserahi Allah untuk memimpin rakyat, lalu dia meninggal dunia dalam keadaan curang terhadap rakyatnya, kecuali Allah mengharamkannya masuk surga, (Sahih Muslim: 142).

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

قَالَتْ إِحْدَىٰهُمَا يَٰٓأَبَتِ ٱسْتَـْٔجِرْهُ ۖ إِنَّ خَيْرَ مَنِ ٱسْتَـْٔجَرْتَ ٱلْقَوِىُّ ٱلْأَمِينُ

Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena orang yang paling baik yang engkau ambil untuk bekerja (kepada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya,” (QS Al-Qashash: 26).

انتخاب مرشح أن يَتَصِفَ بالأمانة والعلم

Memilih pemimpin yg amanat dan berilmu

Imam Al Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

فَإِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ

Jika amanah sudah disia-siakan maka tunggulah datangnya hari kiamat.

Lelaki tersebut pun bertanya kepada nabi ﷺ:

كَيْفَ إِضَاعَتُهَا

Bagaimana suatu amanah disia-siakan?

Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ

Jika urusan (kepemimpinan) diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah datangnya hari kiamat, (Sahih Bukhari: 59).

Tentang makna “orang yang bukan ahlinya,” Syaikh Ibnu Utsaimin berkata:

والإمارةُ تُسنَدُ للسَّفِيهِ، والإدارةُ تُسنَدُ لِمَن لا عِلمَ عِندَه بالإدارةِ

Jabatan pemimpin diberikan kepada orang yang bodoh. Manajemen diberikan kepada orang yang tidak paham manajemen, (Syarah Riyadhus Shalihin: 6/653, Li ibni Utsaimin).

Tentang makna “tunggulah datangnya kiamat,” Syaikh Hamzah Qasim mengatakan bahwa maknanya ada dua; 1) tanda semakin dekatnya hari kiamat kubra, atau 2) terjadinya kekacauan di suatu negeri. Beliau berkata:

فإذا وليها غير أهلها من الجهلة أو الخونة لم يقوموا بأدائها ف…

Jika kepemimpinan dipegang oleh orang yg bukan ahli, entah itu orang yg bodoh atau khianat, dan tidak menjalankannya sebagaimana mestinya maka:

تضيع مصالح الناس

Kebaikan untuk rakyat akan diabaikan

وتنتشر الفوضى

Huru-hara di mana-mana

ويعم الظلم

Kezaliman (ketidakadilan) akan semakin merata

وتتفشى العداوة والبغضاء

Kebencian dan permusuhan semakin tersebar

فينهار كيان المجتمع

Kerukunan di masyarakat menjadi tumbang, (Manarul Qari, Syarah Mukhtashar Sahihul Bukhari: 1/156).

انتخاب مرشح رحيم بالشعب

Memilih pemimpin yang penyayang

Imam Bukhari meriwayatkan dari Auf bin Malik radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

خِيَارُ أَئِمَّتِكُمْ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ، وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ

Sebaik-baik pemimpin adalah pemimpin yg mencintai kalian dan kalian mencintai mereka, pemimpin yg mendoakan kebaikan kalian dan kalian mendoakan mereka (agar senantiasa diberi hidayah dan taufik untuk berlaku adil).

وَشِرَارُ أَئِمَّتِكُمْ الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ وَتَلْعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ

Dan seburuk-buruk pemimpin adalah yang mereka benci kepada kalian dan kalian benci kepada mereka, mereka mendoakan keburukan bagi kalian dan kalian mendoakan keburukan bagi mereka, (Sahih Muslim: 1855).

Tentang mendoakan pemimpin, kata Syaikh Ibnu Utsaimin, adalah:

يعني تدعون لهم ويدعون لكم، تدعون لهم بأن الله يهديهم ويصلح بطانتهم ويوفّقهم للعدل

Kalian mendoakan mereka, dan mereka mendoakan kalian. Kalian mendoakan pemimpin agar:
– Allah memberi hidayah kepada mereka,
– Allah menjadikan saleh orang-orang dekat mereka,
– Allah memberi mereka taufik untuk menegakkan keadilan, (Syarah Riyadhus Shalihin).

BACA JUGA:  Larangan Meninggikan Suara di Masjid Nabawi

Jadi, jangan mendoakan pemimpin yg zalim agar senantiasa baik-baik saja dan sehat-sehat selalu, tetapi doakan pemimpin seperti yg diajarkan Syaikh Ibnu Utsaimin di atas.

Imam Ibnu Majah meriwayatkan dengan sanad sahih dari Uqbah bin Amru Tsa’labah atau Abu Mas’ud Radhiyallahu Anhu yang berkata:

أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ فَكَلَّمَهُ فَجَعَلَ تُرْعَدُ فَرَائِصُهُ

Seorang laki-laki datang kepada Nabi ﷺ dan mengajaknya berbicara dan tiba-tiba dia gemetar ketakutan.

Maka beliau bersabda:

هَوِّنْ عَلَيْكَ فَإِنِّي لَسْتُ بِمَلِكٍ إِنَّمَا أَنَا ابْنُ امْرَأَةٍ تَأْكُلُ الْقَدِيدَ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ إِسْمَعِيلُ وَحْدَهُ وَصَلَهُ

Tenangkan dirimu, sesungguhnya aku bukan seorang raja, aku hanyalah anak seorang wanita yang memakan dendeng, (Sunan Ibnu Majah: 3312).

انتخاب المرشح الذي يُسَاعِدُ شَعْبَهُ

Memilih pemimpin yang menolong rakyatnya

Imam muslim meriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu anha bahwa Rasulullah ﷺ berdoa:

اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ فَاشْقُقْ عَلَيْهِ وَمَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَرَفَقَ بِهِمْ فَارْفُقْ بِهِ

Ya Allah, siapa yang menjabat suatu jabatan dalam pemerintahan ummatku lalu dia mempersulit urusan mereka, maka persulitlah dia. Dan siapa yang menjabat suatu jabatan dalam pemerintahan ummatku lalu dia berusaha menolong mereka, maka tolong pulalah dia, (Sahih Muslim: 1828).

Berani menolong rakyat dan berani melawan musuh yang berbuat zalim kepada rakyat adalah salah satu syarat pemimpin yang ditetapkan oleh Imam Al-Mawardi. Kata beliau:

وَالسَّادِسُ: الشَّجَاعَةُ وَالنَّجْدَةُ الْمُؤَدِّيَةُ إلَى حِمَايَةِ الْبَيْضَةِ وَجِهَادِ الْعَدُوّ 

Syarat keenam: Berani mengayomi rakyatnya, serta berani melawan musuh, (Al-Ahkamus Sultaniyah).

انتخاب مرشح يحب التشاور

Memilih kandidat yang suka bermusyawarah

Allah ta’ala berfirman:

فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ

Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu, (QS Ali Imran: 159).

Dr. Raghib As-Sirjani tentang hal ini berkata:

فلو فاز مرشح لا يؤمن بالشورى أو يضيق بها ؛ فسيعمل على أن يكون فرعونا آخر

Jika calon presiden yang menang ternyata tidak percaya dengan konsep musyawarah, juga tidak mau diikat dengan hasil musyawarah, dia akan berubah menjadi Fir’aun baru.

انتخاب مرشح الذي يكون أصدقاؤه من أهل الخير

Memilih kandidat yg teman²nya baik

Imam Abu Dawud meriwayatkan secara marfu dari Aisyah Radhiallahu Anha yang berkata:

إِذَا أَرَادَ اللهُ بِالأمِيرِ خَيرًا، جَعَلَ لَهُ وَزِيرَ صِدقٍ، إِنْ نَسِيَ ذَكَّرَهُ، وَإِنْ ذَكَرَ أَعَانَهُ

Apabila Allah menghendaki kebaikan untuk pemimpin, Dia menjadikan untuknya seorang ajudan (menteri) yang jujur. Jika pemimpin lupa (dengan kewajiban dan hak yg harus ditunaikan), ajudan itu akan mengingatkannya dan jika pemimpinnya ingat, ajudan itu akan menolongnya.

وَإِذَا أَرَادَ بِهِ غَيرَ ذَلِكَ جَعَلَ لَهُ وَزِيرَ سُوءٍ، إِنْ نَسِيَ لَمْ يُذَكِّرهُ، وَإِنْ ذَكَرَ لَمْ يُعِنْهُ

Dan apabila Allah menghendakinya selain itu, Dia menjadikan untuknya ajudan (menteri) yang jahat. Jika pemimpin lupa (dengan kewajiban dan hak yg harus ditunaikan), ajudan tidak akan mengingatkannya dan jika pemimpinnya ingat, ajudan itu tidak menolongnya, (Sunan Abu Dawud: 2932).

انتخاب مرشح رجل حكمة وعدالة وليس بخيلاً

Memilih pemimpin yang memiliki hikmah, bersifat adil, dan tidak bakhil

Imam As-Suyuti di dalam Al-Jami Ash-Shagir Wa Ziyadatihi meriwayatkan dari Mihran secara marfu yang berkata:

اِذَا أَرَدَاللهُ بِقَوْمٍ خَيْرًا وَلَّى عَلَيهِم حُلَمَاءَهُمْ، وَقَضَى بَيْنَهُمْ عُلَمَاؤُهُمْ، وَجَعَلَ الْمَالَ فِى سُمَحَائِهِمْ.

Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi suatu bangsa, maka dijadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang bijaksana, dan dijadikan ulama-ulama mereka yang mengendalikan hukum & peradilan, Allah juga jadikan harta perbendaharaan di tangan orang-orang dermawan.

وَأِذَا اَرَادَبِقَوْمٍ شَرًّا وَلَّى عَلَيْهِمْ سُفَهَاءَهُمْ، وَقَضَى بَيْنَهُمْ جُهَّالُهُمْ، وَجَعَلَ الْمَالَ فِى بُخَلَاءِهِمْ

Tetapi jika Allah menghendaki kehancuran suatu bangsa, maka dipilihlah pemimpin-pemimpin mereka dari orang-orang sufaha (dungu), hukum dikendalikan oleh orang-orang yang dzalim (jahil), dan harta benda dikuasai oleh segelintir orang yang bakhil, (Al-Jami Ash-Shagir Wa Ziyadatihi: 1356).

Karangasem, 21 Januari 2023

Irfan Nugroho (Semoga Allah mengampuni ibunya, merahmatinya, serta menempatkannya di surga. AMIN)

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button