Adab

Adab Makan: Ucapkan Bismillahi fii Awalihi wa Akhirihi jika Lupa Bismillah di Awal Makan

Pembaca yang semoga dirahmati Allah ta’ala, di antara adab seorang muslim ketika makan adalah membaca basmalah di awal makan. Ini sudah kita bahas pada pertemuan sebelumnya. Lalu bagaimana jika lupa membaca basmalah di awal makan? Teruskan membaca!

Pembaca yang semoga dirahmati Allah ta’ala, Syaikh Wahid Abdussalam Bali hafizahullah menulis:

فَإِذَا نَسِيَ أَنْ يُسَمِّيَ فِي أَوَّلِ الْأَكْلِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

“Apabila lupa basmalah di awal makan, hendaknya mengucapkan ‘Bismillah awalahu wa akhirahu.’”

Hadits 342

Imam At-Tirmizi meriwayatkan suatu hadis, dan beliau menilainya sebagai Hasan Sahih, dari Aisyah Radhiyallahu Anha yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنْ نَسِيَ فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ

“Apabila salah seorang dari kalian makan, hendaknya mengucapkan, ‘Bismillah.’ Namun apabila dia lupa (mengucapkan bismillah) di awal makan, hendaknya dia mengucapkan, ‘Bismillahi fi awwalihi wa akhiri.’”

Hadits 343

Di dalam riwayat Aisyah Radhiyallahu Anha, beliau berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْكُلُ طَعَامًا فِي سِتَّةٍ مِنْ أَصْحَابِهِ فَجَاءَ أَعْرَابِيٌّ فَأَكَلَهُ بِلُقْمَتَيْنِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Dulu Rasulullah ﷺ pernah makan bersama enam sahabatnya. Lalu datang seorang Arab pedalaman dan langsung makan dua suap. Maka Rasulullah ﷺ bersabda:

أَمَا إِنَّهُ لَوْ سَمَّى لَكَفَاكُمْ

“Seandainya dia menyebut Asma Allah, niscaya makanan itu akan cukup bagi kalian,” (Jami At-Tirmizi: 1858).

PENJELASAN

– Arab pedalaman atau A’raabi adalah orang yang hidup di padang pasir, jauh dari orang banyak.

– Makan dua suap di situ maksudnya orang Arab pedalaman tadi makan tanpa menyebut bismillah.

PELAJARAN

Beberapa pelajaran yang bisa disimpulkan dari hadis di atas di antaranya:

اسْتِحْبَابُ ذِكْرِ اسْمِ اللَّهِ تَعَالَى عِنْدَ الْأَكْلِ

“Disunahkan untuk menyebut Asma Allah ta’ala ketika makan.”

مَنْ نَسِيَ أَنْ يُسَمِّيَ فِي أَوَّلِ الطَّعَامِ فَلْيَقُلْ: بِاسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ

“Siapa saja yang lupa dari membaca bismillah di awal makan, hendaknya dia mengucapkan, ‘Bismillahi fi awwalihi wa aakhirihi.’”

 فَضِيلَةُ التَّسْمِيَةِ

“Keutamaan tasmiyah, atau mengucapkan bismillah (di setiap aktivitas yang sifatnya mubah)”

 يَنْبَغِي لِلْإِنْسَانِ أَلَّا يَعِيشَ بَعِيدًا عَنْ النَّاسِ ؛ لِأَنَّ هَذَا يَجْعَلُهُ قَاسِيًا فِي مُعَامَلَتِهِ مَعَ النَّاسِ غَالِبًا

“Hendaknya seseorang tidak hidup jauh dari orang lain, karena hal itu biasanya akan menjadikan dia bersikap keras dalam bersosialisasi dengan orang-orang.”

BACA JUGA:  Berbicaralah kepada Manusia sesuai dengan Akal Mereka

Wallahu’alam bish shawwab

Kitab: Al-Laali Al-Bahiyyatu Syarah Sahihil Adab Al-Islamiyah

Karya: Syaikh Khalid Mahmud Al-Juhani

Penerjemah: Irfan Nugroho (Staf Pengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Nguter)

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button