Pembaca yang semoga dirahmati Allah, tertulis di dalam Ensiklopedia Akhlak Durar Saniyah bahwa di antara cara terapi dari sifat sombong adalah menjenguk orang sakit atau iyadatul maridh. Di arikel ini, kita akan belajar tentang dalil menjenguk orang sakit, hukum, serta besarnya pahala mengunjungi orang sakit. Teruskan membaca!
Perintah Menjenguk Orang Sakit
Imam Al-Bukhari meriwayatkan di dalam Sahih-nya dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Hak muslim atas muslim lainnya ada lima: 1) menjawab salam, 2) mengunjungi orang sakit, 3) mengantar jenazah, 4) memenuhi undangan, 5) mendoakan yang bersin,” (Sahih Bukhari: 1240).
Imam Al-Bukhari memberi judul hadis ini, “Keutamaan menjenguk orang sakit.”
Menjenguk Orang Sakit seperti di Taman Surga
Imam Muslim meriwayatkan di dalam Sahih-nya dari Tsauban Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Orang yang menjenguk orang sakit akan senantiasa berada dalam suatu taman surga sampai dia pulang,” (Sahih Muslim: 2568).
Imam memberi judul hadis ini, “Keutamaan menjenguk orang sakit.”
Pahala Menjenguk Orang Sakit
Imam At-Tirmizi meriwayatkan hadis yang menurut beliau predikatnya Hasan Garib dari Ali Radhiyallahu Anhu bahwa beliau mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidaklah seorang muslim menengok muslim lainnya (yang sedang sakit) di pagi hari, melainkan 70.000 malaikat akan berdoa untuk orang tersebut sampai sore hari, dan jika dia menjenguk orang sakit di sore hari, 70.000 malaikat akan mendoakannya sampai pagi hari. Plus, dia akan mendapat kebun di surga,” (Jami At-Tirmizi: 969. At-Tirmizi: Hasan Garib. Al-Albani: Sahih).
Penjelasan
Syaikh Rasyid Abdul Karim menulis:
Termasuk perkara yang dianjurkan Rasul ﷺ adalah mengunjungi orang sakit, karena di dalamnya terdapat salah satu upaya menghibur si sakit dari kekhawatiran, menenangkan jiwanya, dan menengok orang sakit sendiri merupakan salah satu hak orang islam dari saudaranya sesama muslim. Rasulullah ﷺ mengabarkan bahwa di dalam amalan ini terdapat pahala yang sangat besar.
Pelajaran
Kesimpulan yang bisa diambil dari tiga hadis di atas:
Hukumnya mustahab atau sunah untuk mengunjungi orang sakit karena di dalamnya terdapat salah satu wujud simpati dan perhatian terhadap kondisi orang yang sakit tadi.
Menengok orang sakit adalah satu dari sekian hak muslim atas saudaranya sesama muslim.
Keutamaan menziarahi orang sakit dan besarnya pahala menengok orang sakit.
Penutup
Demikian artikel singkat kita tentang dalil dan keutamaan menengok orang sakit, serta pahala mengunjungi orang sakit. Mari kita amalkan dengan mengingat pelajaran ini. Semoga menjadi amal jariyah bagi kami, dan juga amal jariyah bagi Anda jika membagikannya kepada yang lain dengan menyertakan tautan ke situs kami, mukminun.com. Baarakallahu fiikum
Kitab: Durus Yaumiyah (12 Jumadilakhir)
Karya: Syaikh Rasyid Abdul Karim
Penerjemah: Irfan Nugroho (Staf Pengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Sukoharjo)